Entah sengaja atau tidak, dengan PD-nya Prabowo membuka aib Pilkada DKI 2017. Saya pribadi melihatnya itulah orisinilnya Prabowo seorang prajurit yang impulsif dan dengan gampang bergerak sendiri diluar strategi.
Ketika terlalu bersemangat memberi motivasi kader-kader PAN, munculah semua aib yang seharusnya disimpan rapat-rapat di kotak rahasia intelejen. Tapi Itulah kekuasaan Tuhan, Gusti ora sare! Akhirnya dunia bisa mendengar dari mulut sang aktor sendiri bahwa Ahok difitnah, dan di zolimi menggunakan Agama sebagai isu.
Dan yang lebih gila, strategi utama mereka menggunakan RT-RT di operatori oleh ketua MPR langsung. Jadi masuk akal mengapa APBD digelontorkan untuk ketua RW/RT ini sangat fantastik.
Terstruktur, Sistematis, dan Masif yang dituduhkan ke Jokowi ternyata dilakukan sendiri, dan bangga!
Ahok telah menjadi korban propaganda politik, apa lagi yang mau dibantah? Realitas semua pihak tidak nyaman dengan Ahok karena Bersih, Transparan dan Profesional semakin terbukti.
Di spektrum lain, Anies – Sandi semakin terlihat sebagai kelompok oportunis sektarian yang berani melacurkan norma-norma kewarasan demi jabatan. Dan perlu diwaspadai, saat ini disekitar Jokowi “oportunis sektarian” semakin banyak. Belajar dari Pilkada DKI 2017, kapan pun para oportunis ini siap menikam Jokowi, paling tidak berusaha menjadi pengganti Jokowi. Setelah itu? Who cares!
Pilpres 2019 apabila orang-orang ini semua naik mendapatkan posisi, bisa dibayangkan betapa ngerinya.
Pendekar Solo
Jadi, para pendukung JOIN harus lebih militan. Kalau hanya ongkang2 dan santai2 saja menganggap JOIN pasti menang, sementara kubu sebelah secara militan menggarap RT/RW, hati-hati dan waspadalah. seperti kata Bp Presiden, kalau mereka “ngajak berantem” kita juga harus berani.
Setuju pak