• Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami
Friday, 15 January 2021
  • Login
  • Register
Indovoices
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
Indovoices
No Result
View All Result
Home Pendidikan

KULIAH DOKTOR UNTUK GURU TK

Gurgur ManurungbyGurgur Manurung
31/10/2018
inAnalisis, Pendidikan, Umum
Reading Time: 3min read
33 1
AA
0
KULIAH DOKTOR UNTUK GURU TK
104
SHARES
344
VIEWS

Oleh: Gurgur Manurung

Indovoices.com – Di Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) banyak mahasiswa doktor jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Suatu ketika saya tanya: “Untuk apa sih kuliah doktor untuk mengakar TK?”, salah seorang sahabat itu menjawab bahwa guru TK lah yang seharusnya kuliah doktor. Mengapa? karena guru paling sulit itu adalah mengajari anak TK. “Apa susahnya mengajar anak kuliah? Apa susahnya mengajar kuliah di Pascasarjana?: Jawabnya. Jawaban itu membuatku teringat akan kondisi PAUD di seluruh Indonesia, kususnya di Desa-desa.

Di Desa banyak guru TK kompetensinya terbatas. Bahkan, yang penting asal ada. Mereka mengatakan nanti juga bisa. Padahal filosofi dasar sebagai guru tidak ada sama sekali.

Beberapa waktu lalu, sahabat saya alumni pascasarjana UNJ menelpon saya agar kita buat pelatihan guru-guru TK. Guru-guru TK itu banyak yang tidak kompeten menjadi guru TK. Dan, hampir tidak ada usaha untuk memperbaiki kompetensi mereka. Minimal mereka memiliki kompetensi dasar untuk mengajar. Bagaimana jika mereka salah meletakkan dasar-dasar pendidikan di TK? Sulit mengembalikan kelak kan?

Kemarin, saya dan seniman Setiyoko yang ahli melukis dan seni rupa lulusan Seni Rupa ITB, belajar menggambar dengan anak TK di Tobasa. Setiyoko bertanya: “Apa saja warna dasar?”. Tidak ada siswa yang bisa menjawab. Setiyoko menjelaskan bahwa warna dasar itu adalah merah, biru dan kuning. Sayapun tak mengetahui warna dasar yang dimaksud. Jangan-jangan guru TK itupun tak mengetahui warna dasar. Padahal, guru TK mengajar menggambar pakai crayon. Berapa banyak guru TK tidak mengetahui warna dasar? Hal ini mengingatkan saya akan ajakan sahabat saya untuk pelatihan-pelatihan kepada guru TK. Setiyoko mengatakan, dunia Pendidikan kita ada yang keliru. Dunia pendidikan yang keliru. Sains yang meninggalkan seni. Sejatinya seni harus satu kesatuan dengan seni. Sains tanpa seni ibarat makanan Batak tanpa andaliman.

Baca juga:   Sidang Gugatan Banjir Jakarta, Hakim Terima Eksepsi Anies Baswedan

Rhenald Kasali, guru besar ekonomi Manajemen UI sekitar tahun 90n-an, ketika itu masih magister, mengatakan produk Indonesia itu kalah bersaing terutama di seninya ( packing). Seni di dalam penjualannya kurang baik.
Setiyoko mengatakan persaingan produk salah satu kuncinya ada di seni. Ironisnya, seninya hilang karena dalam proses pendidikan kita hilang. Hanya di ITB yang disejajarkan sains dan senia. Padahal, sains dan seni harus berkolaborasi.

Maria Radjawane alumni astronomi dan magister Fisika ITB juga mengatakan sains dan seni harus berkolaborasi. Selama ini dikembangkan STEM yaitu Science, Tecnology, Engeneering, Mathematic. Seharus ada Art. Dengan demikian menjadi STEAM yaitu Science, Tecnology, Engenering , Art, dan Mathematic.

Melihat banyaknya anak TK yang mau belajar mewarnai dengan pak Setiyoko, akhirnya kami memutuskan guru TK saja yang diajak berdialog dan berbagi. Guru-guru TK itu antusias. Antusias mereka luar biasa.

Ada pertanyaan guru TK itu yang menarik. Mengapa kalau ada perlombaan kalau mewarnai itu rambut manusia harus hitam, warna daun pohon harus hijau, warna batang dan dahan pohon coklat? Pernah anak-anak kami ikut lomba mewarnai, nilai anak kami langsung rendah ketika atap sopo bolon dibuat putih. Padahal, mewarnai itu merangsang kreativitas anak?

Setiyoko menjawab: “Di Bandung ada sanggar seni kalau ada lomba menggambar, hampir dipastikan sanggar itu juara, sanggar itu dikhususkan untuk menjadi juara”. Satu lagi ada sanggar yang menentang sanggar itu. Sebab, seni bukan untuk menghasilkan juara tetapi mendorong atau merangsang seni dalam setiap diri anak. Coba kita lihat, andaikan anak kita disuruh menggambar pohon, bisa ditebak pohon apa yang akan digambar yaitu pohon yang batangnya lurus dan dahanya yang lurus dan daunya bulat. Artinya hampir satu model pohon yang akan digambar anak-anak. Padahal ribuan jenis pohon yang dikenal anak-anak. Kreativitas anak-anak kita terbatas. Mengapa?

Baca juga:   1.516 Peserta CPNS Ombudsman Diajak Percaya Diri Hadapi SKD

Saya menjadi teringat akan komentar-komentar di medsos. Jika ada gambar keluarga yang anaknya laki-laki semua, maka dikomentarilah,” tentara semu iya”. Kalau ada foto keluarga anaknya semua perempuan, komentarnya, “bidan semua iya”, Padahal perempuan banyak tentara, laki-laki banyak yang mantri kesehatan. Dan, bidan itu perempuan, mengapa dokter kandungan laki-laki? Banyak ibu hamil lebih senang ditangani dokter laki-laki ketika bersalin, bukan?

Melihat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pondasi dasar berpikir anak maka meningkatkan mutu guru PAUD menjadi mutlak. Di usia TK merupakan momentum yang maha penting untuk pendisikan anak. Jika di PAUD anak itu dididik dengan baik maka kita tinggal mendampingi.

Terima kasih untuk sahabat saya Roselly Simanjuntak yang pikirannya seluas samudera untuk membuka diri untuk fokus dan konsentrasi untuk terus menerus meningkatkan mutu tenaga pendidik di Yayasan Bonapasogit Sejahtera (YBS). Sikap itu telah membuahkan hasil. Anak SD dan SMP YBS mendapat medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Padang tahun 2018.

Ketika Kementerian Pendidikan melakukan pelatihan dan seleksi di Jakarta untuk International Mathematic Science Olimpyad (IMSO) di Tangerang, Banten, Provinsi Sumut diwakili 3 SD yaitu SD Sutomo Medan, SD St Paulus Dairi dan YBS Tobasa. Di babak kedua hanya Tobasa yang lolos.

Keseriusan, sikap terbuka Roselly Simanjuntak selaku pimpinan telah membuahkan hasil.
Jadi, kini kita sadari kunci sukses pendidikan kita ada di pendidikan dasar.

#gurmanpunyacerita

Join Indovoices Telegram Group
Previous Post

Titip Absen dan Plagiarisme Pendidikan, Awal Budaya Korupsi

Next Post

Logika dan Berprikir Kritis (Bagian 1)

Gurgur Manurung

Gurgur Manurung

Next Post
Logika dan Berprikir Kritis (Bagian 1)

Logika dan Berprikir Kritis (Bagian 1)

Sementara Yang Lain Jalan-Jalan, Ahok Menunaikan Janjinya Dari Balik Penjara

UPN Veteran Sebagai Universitas Pionir Bela Negara

Leave a ReplyCancel reply

Indovoices Apps

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indovoices.com melalui email

Join 1,248 other subscribers

Stay Connected

  • 15.7k Fans
  • 100 Followers
  • 202 Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ciri-ciri Kotak Amal yang Jadi Sumber Dana Teroris Jemaah Islamiyah

Ciri-ciri Kotak Amal yang Jadi Sumber Dana Teroris Jemaah Islamiyah

19/12/2020
Sintong Panjaitan Mencegah Prabowo

Sintong Panjaitan Mencegah Prabowo

15/02/2019
Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

05/09/2018
Teori Domino: Penyebaran Paham Komunis di Asia dan Perang Vietnam

Teori Domino: Penyebaran Paham Komunis di Asia dan Perang Vietnam

08/06/2019
Join Telegram group https://t.me/indovoicesdotcom

Join Telegram group https://t.me/indovoicesdotcom

15/12/2019
Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

14/05/2018
Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

29/05/2018
Misteri Relief Warisan Soekarno di Sarinah Dibuka Erick Thohir ke Publik

Misteri Relief Warisan Soekarno di Sarinah Dibuka Erick Thohir ke Publik

15/01/2021
Jokowi Minta Pembangunan Pertanian Jadi Perhatian Bersama

Jokowi Ucapkan Belasungkawa untuk Korban Gempa di Sulbar dan Longsor Jabar

15/01/2021
Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

Doni Monardo dan Risma Terbang ke Mamuju Sulbar, Tinjau Dampak Gempa 6,2 M

15/01/2021
Ini Upaya Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan TPPT di Lingkup Kemenkeu

Sri Mulyani pangkas dana operasional BPJS Kesehatan jadi Rp 4 triliun di tahun 2021

15/01/2021
Jokowi Minta Pembangunan Pertanian Jadi Perhatian Bersama

Jokowi Ingatkan Kementerian PUPR, Anggaran Terbesar Harus Beri Dampak Signifikan ke Perekonomian

15/01/2021
RUU Prolegnas Prioritas Tahun 2021 Disepakati, Yasonna Laoly: Hasil Terbaik dari Perbedaan Pendapat dalam Pembahasan

RUU Prolegnas Prioritas Tahun 2021 Disepakati, Yasonna Laoly: Hasil Terbaik dari Perbedaan Pendapat dalam Pembahasan

15/01/2021
Sandiaga Kembali Mangkir Dari Panggilan Polisi, Alasannya Karena Banjir

Diminta Luhut Bereskan Toilet Tempat Wisata, Sandiaga Uno: Saya Merasa Terhormat

15/01/2021

Tentang

IndoVoices adalah sebuah media opini yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

Menjadi Penulis

Indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor. Indovoices memberikan kontribusi sebesar Rp 3/view.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Kanal

  • 100HariAniesSandi
  • Analisis
  • Anti Hoax
  • Budaya
  • Cerpen
  • Editorial
  • Ekonomi
  • English
  • Entertainment
  • Event
  • Fiksi
  • Hukum
  • Humor
  • Inovasi & Teknologi
  • Internasional
  • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
  • Kebangsaan
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Laporan
  • Life & Love
  • Lifestyle
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Photography/Infografis
  • Pilkada 2018
  • Politik
  • Puisi
  • Redaksi
  • Sastra
  • Sejarah
  • Sumpah Pemuda
  • Traveling
  • Umum
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2018 Indovoices.com

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
  • Login
  • Sign Up

© 2018 Indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In