Sebagai sesama penulis, saya sependapat dengan tulisan Bung Denny Siregar mengenai Slogan “Bersih, Merakyat, Kerja Nyata” itu slogan yang terlalu jadul untuk kaum Millenial. Kunci yang harus dipegang tim relawan Jokowi sebenarnya sudah dikasih contekan sama Bapak Basuki Tjahaya Purnama loh lewat isu-isu yang sekarang menerpanya.
Isu-isu soal kisah asmara dia dengan ajudan mantan istrinya yang merupakan Bripka di Mabes Polri itu yang berusa 21 tahun dan isunya mereka akan menikah Januari 2019 nanti. Kalau Tim Relawan Jokowi apalagi AHOKER yang sekarang juga sudah berasimilasi untuk memenangkan Jokowi untuk 2 periode, tidak menggunakan kata kunci BTP, itu seperti kata om Rhoma Irama “Ter…la…lu”…
Kenapa? BTP (Basuki Tjahaya Purnama) sudah memberikan kisi-kisi bahwa “Golok” paling ampuh untuk melawan kubu oposisi adalah Cinta. Ya Cinta. Kubu sebelah menebarkan Hoax, kepalsuan, Ujaran kebencian, isu SARA, dendam, sinisme, ya senjata kita sesimple itu – L.O.V.E.
Jadi untuk Slogan, bisa juga direvisi dengan yang ada hubungannya dengan LOVE, misalnya “ Mari Bersatu dalam Optimisme dan Kasih, Indonesia Hebat dan Berjaya dengan Pemimpin yang penuh Kasih dan Iman” atau bisa dicari alternatif sejenis.
Masih ingat dong momen Jokowi Prabowo berpelukan di momen ASIAN GAMES 2018, tatkala Pesilat Hanifan Yudani Kusuma, pembuat Presiden Joko Widodo dan Prabowo berpelukan di Podium Padepokan Pencak Silat setelah mengalahkan Pesilat Thai Linh Nguyen dari Vietnam pada kelas C (55-60Kg).
Momen itu menimbulkan haru biru diantara semua rakyat, tak perduli dia pendukung Jokowi, Prabowo atau bahkan #2019GantiPresiden. Bahkan momen itu diabadikan di Jalan Utama Kota Solo dan menembus 1 Juta Likes di Instagram. Kenapa? Karena Golok paling tajam dan runcing adalah LOVE.
Masih ingat gak sama momen Pilkada dimana Ganjar Pranowo mengalahkan Sudirman Said? Apakah Ganjar memaki dan menyerang Sudirman Said? Tidak, yang dilakukan Pak Ganjar Pranowo adalah menusuk pak Sudirman Said dengan LOVE (Kasih Sayang). Pak Ganjar saat itu saat masih menjadi salon mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke Cagub Sudirman Said dan mengajak Timsesnya membuat VLOG. Akhirnya dibuatlah Vlog ucapan Happy Birthday saat Pak Ganjar melakukan kunjungan kampanye di Desa Reco, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
Ucapan yang diberikan Pak Ganjar tulus kepada Pak Sudirman. Ucapan panjang umur, sebat selalu, mudah rejeki dengan santun diberikan walaupun Pak Sudirman menjadi Kubu oposisi. Itulah senjata maha dahsyat yang diberikan Pak Ganjar. Cinta kasih sayang Pak Ganjar tulus diberikan kepada Pak Sudirman lewat Instagram pribadi Pak Ganjar dengan senyum yang tulus, tak perduli apakah Pak Sudirman akan melakukan hal yang sama jika memang saat itu sudah waktunya pak Ganjar berulangtahun atau tidak.
Ketulusan dan cinta inilah yang menjadi tonggak kemenangan sehingga akhirnya di tahun 2018 ini, Pak Ganjar resmi menjadi Gubernur lagi untuk 2 Periode.
Kita sebagai relawan Pak Jokowi bisa saja melakukan hal yang sama, tentunya harus dengan ketulusan, mengucapkan saat 17 Oktober nanti kepada Pak Prabowo ucapan Happy Birthday dengan senyum penuh cinta dan ketulusan, tak perduli apapun tanggapan Pak Prabowo dan simpatisannya, apakah positif ataupun negatif. Kita harus melakukannya dengan penuh kasih. Itu senjata kita. Serahkan hasil perjuangan kepada Tuhan Allah, setidaknya kita sudah melakukan yang terbaik.
Strategi Cinta ini juga ditujukan oleh Ketua Timses Jokowi – Maruf yang baru ditunjuk, Bapak Erick Thohir usai penunjukkannya oleh Presiden Joko Widodo “Kami di sini sendiri tadi kalau dibilang bertarung kami keberatan. Di sini kami ingin mempunyai pesta demokrasi yang bersahabat, menunjukan kepada dunia bahwa kita bangsa besar”
Memang sulit menggunakan strategi LOVE, apalagi melawan musuh yang tidak punya program, tapi hanya mengandalkan HATE SPEECH. Tetapi kita mesti percaya bahwa masyarakat Indonesia andalan manusia manusia yang penuh antipati Politik. Tetapi kita harus kembali ke ranah etos dan budaya Bangsa Indonesia sebagai Bangsa yang santun, jadi saya separar dengan Strategi pelukan Jokowi dan Prabowo beserta pelukan mesra Sandiaga Uno dan Eric Thohir agar kita melakukan strategi yang bermartabat.
Hadapi semua hoax yang ada dengan data data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan dengan menggunakan bahasa yang bermartabat, biarkan saja mereka jika mereka masih tetap menggunakan bahasa yang nyinyir dan serampangan, Yang masyarakat butuhkan adalah Informasi Valid dengan penuh Cinta, bukan bukti Palsu dan bohong dengan bahasa tak mendidik dan penuh kebencian. Ini harus dipertahankan terus, mengingat kita semuanya dilahirkan dengan dasar Cinta.
Penulis: Y. Suherman