Adapun refleksi sosial atas Indonesia Kekinian telah mengerucut ke arah tiga Kambing Hitam.
Kambing Hitam ini sering dimaknai sebagai lampiasan kemarahan dan kondisi puncak kekesalan manusia Indonesia, atas sebagian problema sosial yang telah akut, dan sering kali fenomena ini muncul di beberapa periode kehidupan pada zaman lalu dan kekinian.
Kambing Kambing hitam ini tidak mengembek secara Suara fisik kemunculannya di dekat pendengaran telinga kita. Namun, telah bersuara di warna warni kehidupan kemanusiaan Indonesia.
Kemiskinan adalah Kambing hitam pertama. Kemiskinan tidak hanya muncul secara sendiri dan dipersalahkan hanya sekedar kepada sang Individual pribadi. Manakala Struktur sosial telah mempermiskinkan banyak orang, dan telah secara sistematis ber-inkarnasi menjelma dalam Kemiskinan struktural.
Kemiskinan struktural telah menyebabkan banyak fenomena fenomena sosial yang telah menyatakan diri secara jelas dan akut.
Bagaikan penyakit yang sangat membutuhkan obat obat sosial untuk penyembuhan nya.
Banyak kasus kasus perampokan, pembunuhan dan perjudian telah timbul dan muncul terus menerus, akibat dari Kemiskinan struktural ini.
Kambing hitam kedua adalah Kebodohan. Kebodohan seringkali dikaitkan dengan proses pendidikan, baik secara akademis maupun pendidikan kesadaran yang mencerahkan sistem berpikir sang manusia Indonesia.
Kebodohan telah menghasilkan banyak tindakan tindakan yang melawan norma norma hukum, maupun nilai nilai etika, dan bahkan juga peraturan peraturan dan undang undang secara resmi, Yang telah berlaku di masyarakat.
Kebodohan telah dan sudah banyak memakan korban dalam konteks piramida sosial dalam struktural keIndonesian. Dipinggirkannya rakyat kecil dalam ketidak berdayaan hukum, baik secara ekonomis dan maupun panggung politik.
Adapun Kambing Ketiga yang seharusnya banyak kita salahkan adalah : Gerakkan Korupsi yang sangat sistematis.
Gerakkan Korupsi yang sistematis telah dan terus menerus menghisap banyak kehidupan dan urat nadi darah INDONESIA.
Jaringan lintas golongan sosial yang terdiri dari Hyper-Fanatics-Money’s Fans club, telah mempertontonkan tiada nya rasa cukup dan tiadanya rasa malu terhadap bangsa dan Negara Indonesia.
BAHKAN Agama dan TUHAN pun dimanipulasi untuk kepentingan kepuasan dan kesenangan palsu dan fana sementara saja, bagi kelompok kelompok dan Anggota jaringan gerakkan Korupsi ini.
Tiga Kambing hitam ini tidak bisa dibunuh ataupun dilenyapkan dalam sekejap saja, ataupun hitungan detik, seolah olah menyebutkan: sim salabim dalam mantra Aadakabra !
Dibutuhkan proses yang sistematis, panjang dan terukur terarah untuk perbaikan sosial dan kondisi kekinian kita.
Gerakkan sosial Rakyat Soekarnoisme Marhaen, bersama elemen bangsa Indonesia lainnya, sangat menyadari dan mendorong kuatnya KPK (KOMISI PENCEGAHAN KORUPSI) sebagai institusi dan Gerakkan moral, untuk terus berdiri tegaknya supremasi hukum dan penindak-tegasan kejahatan Korupsi di Indonesia.
Budaya transparansi dalam berbagai interaksi sosial budaya di keseharian rakyat Indonesia, harus terus dihadirkan, baik di dalam konteks kondisi modal modal sosial yaitu : jujur, terbuka, amanah dan imbal balik jasa yang pasti, ….atas semua proses proses ekonomi dan peristiwa transaksi sosial dan budaya. Dalam keadilan ekonomis dan keterbukaan akses ekonomis bagi semua pihak, terlebih khusus rakyat jelata kaum proletar.
Kita harus juga mendampingi KPK untuk terus berkarya dan mendorong KPK untuk bermultiplikasi, dan masuk di dalam akan kesadaran sosial rakyat dan Bangsa Indonesia. Tidak hanya di kalangan kaum urban perkotaaan, namun juga di berbagai daerah di Indonesia.
KPK harus kita jadikan sebagai salah satu katalisator Gerakkan sosial perubahan Indonesia, menuju peradaban baru yang lebih baik.
Perang besar terhadap korupsi harus terus menerus dikumandangkan dan sebagai agitasi propaganda melawan penjajah kolonialisme Mister Korupsi ( baca : KORUPTOR INDONESIA) di segenap area tumpah darah dan urat nadi kehidupan Bangsa Indonesia.
Dekonstruksi nilai nilai opium agama dalam bentuk ideologi trans-nasionalis gerakkan kaum kelas menengah kanan, akan dan harus bisa dibawa dan dirangsang ke arah yang lebih product of, yaitu : ke arah rancang Bangun Arus mainstream NASIONALISME KEKINIAN.
NASIONALISME KEKINIAN adalah satu ARUS kuat dan jelas tegas, yang bangkit dari rasa muak terdalam dalam energi belas kasih bercampur DENGAN BUMBU ENERGI “holy hatred” dan “holy anger”.
Untuk memanisfestasikan MANIFESTO INDONESIA MAKMUR ! Indonesia harus bisa dinikmati oleh semua kalangan dan oleh semua golongan.
INILAH PERANG KUDUS JIHAD YANG SESUNGGUHNYA : LAWAN HANCURKAN GERAKKAN KORUPSI!!!
Indonesia harus terus menerus menjadi adil, beradab, dan ramah terbuka bagi semua warga Negara Indonesia, Baik dalam konteks: KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.
Dan pastinya….
KITA SEMUA HARUS MENDUKUNG KPK !
Ini adalah kewajiban yang super tinggi bagi Kita semua yang menginginkan Indonesia yang maju, ….Indonesia yang Unggul, ….INDONESIA yang Kerja, dan ……Indonesia yang memberikan sumbangsih bagi Kemajuan Peradaban dunia.
Penulis: Bernard Hutabarat