Sulit untuk membayangkan statemen tersebut tak diucapkan Ahok seandainya dia ada diluar mako brimob. Sandi memang wagub, seorang lulusan master bidang ekonomi dari universitas di paman Sam. Tapi konyol nya minta ampun.
Sandi dalam suatu kesempatan di BSD mengatakan akan meneruskan pembangunan RS Kanker Sumber Waras, namun minta kepada penjual tanah untuk mengembalikan kerugian negara temuan BPK RI senilai 191 M.
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/04/09434231/sandi-sebut-penjual-lahan-sumber-waras-harus-kembalikan-rp-191-miliar
Memang temuan BPK sesuai ketentuan dan peraturan BPK wajib untuk ditindaklanjuti oleh auditee. Jadi adalah wajar kalau Pemprov DKI dalam hal ini sebagai auditee wajib menindaklanjuti temuan BPK untuk kasus pembelian tanah RS Sumber Waras. Tapi yang aneh Sandi meminta pihak penjual yang dianggapnya sebagai pihak yang memperoleh keuntungan yang harus mengganti rugi. Sandi mengatakan :
“Bayar sajalah. Kalau itu temuan BPK, ya, harus dibayarlah. Namun, yang bayar, kan, harus yang diuntungkan,” kata Sandiaga ditemui di Karawaci, Tangerang, Sabtu (22/7/2017).
Sesungguhnya kalaupun mau menindaklanjuti temuan BPK pemprov DKI lah yang harus aktif, dalam hal ini misalnya melakukan upaya hukum kepada penjual. Namun dengan menyadari seluruh transaksi clear pemprov hanya akan terlihat bodoh kalau melakukan upaya hukum. Satu satunya yang bisa dilakukan pemprov adalah mengganti kerugian negara, dan itu berarti menambah kerugian negara lagi? Atau tindaklanjut lain adalah dengan melawan temuan BPK, apakah Sandi berani?
Kecil sekali kemungkinan penjual untuk mengganti “kerugian negara versi BPK”. Tak ada alasan yuridis yang bisa memaksa mereka sebagai penjual asset untuk mengembalikan “keuntungan”. Kesepakatan jual beli ini diatur dalam hukum perdata kita, semua pihak sudah mengikuti aturan hukum yang ada, semua persyaratan dan proses jual beli termasuk objek yang diperjual belikan sudah benar, bahkan perkara ini sudah di selidiki oleh KPK secara berulang ( karena KPK sampai minta audit ulang) namun KPK tak bisa menemukan adanya kerugian negara seperti yang dinyatakan oleh BPK. Objek, dokumen, harga sudah sesuai dengan apa adanya, dibelokkan oleh para pecundang BPK seenak udel, membingungkan KPK.
Sebenarnya saya sangat menantikan kasus ini naik ke meja hijau, karena akan menjadi entry point untuk mengkocok ulang, dan menata kembali lembaga BPK kita yang sudah bau bangkai itu. BPK akan diminta bubar karena begitu hancurnya kredebilitas mereka di depan Rakyat, saya kira itulah waktu yang paling tepat untuk berbenah, reformasi BPK.
Sandi, kalau begitu cara kerjamu menyelesaikan masalah di jakarta, ora rampung rampung mas itu rumah sakit !! Makin banyak aja yang keburu mati karena Kanker. Pasien yang seharusnya masih bisa di radiologi, gara gara harus menunggu antrian pelayanan rumah sakit kemungkinan sudah harus di chemo dan yang harus di chemo kemungkinan sudah dipanggil ke sorga, karena antrian tebatasnya pelayanan rumah sakit ini. Padahal visi besar Ahok adalah untuk menolong dan menyelamatkan sebanyak mungkin pasien kanker kelas menengah kebawah supaya dapat tertolong melalui rumah sakit itu, kelompok marginal inilah yang sebenarnya ingin dibantu oleh Ahok, karena bagi kelompok mampu mereka bisa pergi kemana saja RS terbaik di dunia. Ingatlah, seorang Jupe saja, yang tergolong mampu, harus dibantu oleh teman temanya untuk bertahan di RSCM. Bahkan Ahok sudah memimpikannya untuk menolong seluruh warga Indonesia, itu sebabnya dia memilih letak di RS Sumber waras agar dekat dengan RS Kanker Dharmais, ke 2 RS ini diharapkan akan saling berkolaborasi menolong seluruh pasien dari seluruh negeri….. aiii Hok, anda memang beda kelas, sudah memikirkan untuk seluruh negeri, pengganti mu mikirin OK OCE , one kecamatan saja gak kelar kelar….:)
Lantas anda Sandi, dengan (maaf) oon nya mengatakan mereka penjual harus ganti rugi, kalau Ahok ada di luar mungkin dia akan tertawa, “ganti rugi nenek loe” …:); mungkin itu yang akan terucap oleh Ahok.
Baru untuk pertama kalinya di Republik ini temuan kerugian negara BPK , tidak bisa meyeret seorangpun ke bui!! Seharusnya anda lebih cerdas sedikit menyimak kasus ini San. Kasus nya sudah di expose sedemikian rupa, pihak musuh Ahok sudah memakai cara apapun untuk menjebak dan menyeret Ahok ke penjara, bahkan cara cara paling brutal dan busuk pun melibatkan BPK sudah dipakai untuk menyeret Ahok, Seorang Amin Rasis pun sudah mengeluarkan semua jurus, untuk menyeret ahok ke penjara, karena memang tak ada kesalahan dalam pembelian asset tersebut, maka tak ada yang terseret dalam pusaran korupsi di Sumber waras. Yang terjadi kelihatan Amin menjadi “tidak waras”
Sebaliknya para auditor yang terhormat itu yang tertangkap melakukan tindakan jual beli hasil penilaian WTP, kini menjadi tahanan KPK. Tapi sayang nya anda memang tidak cukup cerdas, lebih banyak bicara yang membuat anda di bully oleh ahoker, karena bukan mereka gagal move on, tapi anda terlalu naif. Seharunya anda menyadarinya, mereka ahoker itu kelompok yang sangat rasional, walaupun mereka sulit move on, tetapi mereka adalah orang orang yang taat konstitusi menghormati siapapun pemimpin terpilih asalkan dipilih secara demokratis, walau sekalipun dilakukan dengan cara intimidasi, politik identitas , primordial, yang nyaris menghancurkan Republik ini. Dan anda tak perlu khawatir San, mereka ahoker tak akan pernah melakukan demo berjilid jilid… terkecuali nanti San tahun depan, tunggu saja tanggal mainnya….. anda akan terkejut dengan perlawanan mereka….
Lantas harus bagaimana?. Apakah karena penjual tak mau ganti, karena mereka merasa tidak pernah merugikan siapapun apalagi negara, apakah rumah sakit gak jadi dibangun? Ah terlalu gila itu Sand……Buat lah kebijakanmu (diskresi, kalo perlu) , disini kami akan menilai siapa kamu sebenarnya, apakah anda dan gubernur Anies qualified dan profesional? Waktu lah yang akan membuktikan!
Saran saya, segeralah bangun itu rumah sakit, kalo era Ahok dengan mudahnya dia “memalak” investor untuk membangun rumah sakit itu dengan cara “gratis”, ingatlah bagaimana “kegilaan” ahok memalak pengembang untuk membangun simpang susun semanggi. Hal seperti itu dengan mudahnya dilakukan oleh Ahok dalam membangun RS ini juga, karena orang jujur akan dipercaya oleh investor! Cuma sayang kelakuan para pecundang anggota BPK, telah menghambat rencana besar Ahok, semoga saja mereka2 itu dan keluarganya tidak pernah kena penyakit kanker, sehingga tidak perlu merasakan bagaimana pahitnya sebagai pasien kanker yang harus mengantri pelayanan fasilitas RS kanker!
Sebenarnya sederhana saja, karena masalah ini terhadang oleh hasil audit yang ngawur dilakukan oleh oknum anggota BPK yang maling (OTT KPK), dan di dukung pula oleh pimpinan BPK yang bermasalah juga, sebaiknya anda melibatkan pengacara negara dalam kasus ini. Sebagai pengacara negara anda dapat meminta Kejaksaan RI untuk memberi pendapat dan rekomendasi hukum, sehingga anda akan dapat melanjutkan pembangunan rumah sakit itu pakai APBD dengan mulus tanpa diganggu oleh temuan BPK yang abal abal tak bertanggungjawab itu, lupakan wacana minta ganti rugi dari penjual, karena tak ada yang dirugikan oleh mereka, kecuali BPK yang membuat ilusi seolah olah ada kerugian, sehingga opini WTP yang anda targetkan mudah2an bisa tercapai. Dengan melibatkan Kejaksaan RI sebagai pengacara negara urusan temuan audit ini akan selesai. Oke lah San…. kali ini saya masih berbaik hati memberimu solusi….:)
Karena Sandi, bagaimanapun anda sekarang wagub kami. Saya harus mengapresiasi anda untuk kemarin dengan cepat menyadari bahaya ancaman dari kenaikan UMP buat negeri ini, 2 artikel kritik saya tentang KHL dan UMP, anda cermati dengan baik, dan anda cukup berani melawan keinginan buruh, untuk menyelamatkan daya saing upah tenaga kerja kita, terima kasih untuk itu. Sehingga salah satu faktor yang bisa mempersulit perkonomian kita di kemudian hari terihindari, sekali lagi terima kasih.
Oh ya San, sebelum lupa tolong kasi tau gubernur, jangan asal ngomong uang halal ya, tahun depan hampir dipastikan anda dan gubernur tidak akan menerima uang PBB lagi, karena itu tidak halal, produk kolonialisme pula, memalak rakyat, bersiap siap lah anda kehilangan sekian triliun, karena itu memang haram adanya…:)… semoga anda siap ya… Trust me!!
Saran lain, jangan lah sedikit2 anda membawa “syariah” dalam kebijakanmu sebagai wagub, ada banyak hal yang tak masuk akal, seperti pegawai ex alexis anda suruh ikut pengajian, makin ngawur aja. San ada cerita Nabi Isa Almasih, ketika dia diperhadapkan oleh ahli taurat, seorang pezinah dihadapannya. Nabi Isa hanya berkata “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu“. Satu persatu mereka meninggalkan dia. Dalam kasus bussines hotel dan pariwisata di Jakarta yang mentropolitan ini, barangkali anda harus mengerti itu. Bahkan lebih spesifik saya ingin men challenge anda, kalau sekiranya Sandi tidak pernah berdosa dalam hal ini, silahkan Sandi menjadi orang yang pertama menutup semua hotel jenis ini di Jakarta, ….:) pasti sepenuhnya kami dibelakang anda!
Selamat melayani warga jakarta, semoga Jakarta yang betterthangood terwujud………..