Belum lama ini, sekitar dua bulan yang lalu, Sri Mulyani memperoleh penghargaan dengan predikat Menteri Terbaik Sedunia dalam acara World Goverment Summit di Dubai, Uni Emirates Arab. , 11 Februari 2018.
Kali ini Sri Mulyani memperoleh penghargaan yang tidak kalah bergengsinya, dinobatkan sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik Tahun 2018 versi majalah keuangan, FinanceAsia. Penghargaan serupa sebelumnya juga pernah diterima Sri Mulyani di tahun 2017 yang lalu.
Pemberian penghargaan sebagai Menkeu terbaik se Asia Pasifik didasari atas kemampuannya yang berhasil membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.
Menteri Sri Mulyani dianggap berhasil memanfaatkan kesempatan kemajuan ekonomi global untuk mereformasi struktur keuangan pada 2017 sehingga dapat bertahan saat terjadi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Sri Mulyani sendiri mengungkapkan apresiasi ini tak lepas dari peran Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas kepemimpinan mereka berdua yang selalu mendorong seluruh Menteri untuk senantiasa bekerja keras guna memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia.
“Hal ini juga merupakan pengakuan dan apresiasi atas kerja keras Pemerintah di bidang ekonomi, yang didukung oleh kerja sama yang baik antara Kementerian Keuangan dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Sri Mulyani dikutip dari situs Kemenkeu.go.id, Sabtu, 14 Aptil 2018
Sri Mulyani menambahkan, Menkeu adalah jabatan publik dan abdi negara yang bertanggung jawab mengelola keuangan negara bagi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.
Selain menobatkan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik Tahun 2018, FinanceAsia juga merilis peringkat untuk para menteri keuangan lain di kawasan ini. Peringkat dua diberikan kepada Menkeu Singapura, Heng Swee Keat, peringkat tiga Menkeu Filipina, Carlos Dominguez, peringkat empat Menkeu India, Arun Jaitley, peringkat lima Menkeu Tiongkok, Xiao Jie.
Selanjutnya, peringkat enam diberikan kepada Menteri Strategi dan Keuangan Korea Selatan, Kim Dong Yeon, peringkat tujuh Menkeu Australia, Scott Morrison; peringkat delapan Menkeu Thailand, Apisak, peringkat sembilan Menkeu Jepang, Taro Aso, peringkat sepuluh Menkeu Hong Kong, Paul Chan.
Sementara, peringkat sebelas dan dua belas masing-masing diberikan kepada Menkeu Malaysia, Najib Razak dan Menkeu Taiwan, Sheu Yu-jer.
Sentuhan tangan dingin Sri Mulyani berhasil menjaga stabilitas belanja negara yang terlihat terlihat dari defisit anggaran yang lebih rendah (2,5%) dibanding proyeksi semula (2,9%), demikian menurut FinanceAsia.
Selain itu, Pemerintah juga dinilai berhasil menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah. Pada tahun 2017 pula, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai angka US$ 1 triliun untuk pertama kalinya, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5%.
Menkeu Sri Mulyani persembahkan penghargaan ini untuk rakyat Indonesia yang pada bulan April ini akan memperingati Hari Kartini, sosok perempuan inspirasional yang tidak hanya memiliki intelektualitas hebat dan kepedulian tinggi pada masyarakat dan bangsanya, namun tidak segan untuk berjuang mendobrak halangan bagi perempuan untuk mendapat kesempatan menuntut pendidikan dan peranan yang setara di masyarakat.
Bagi saya pribadi, prestasi Sri Mulyani ini sekaligus merupakan tamparan untuk pihak yang suka nyinyir terhadap perekonomian Indonesia.
Selama ini mereka berusaha menggambarkan perekonomian Indonesia seakan-akan berada dalam bahaya, seakan-akan hutang yang ditanggung pemerintah berada dalam krisis sehingga dikesankan Indonesia sewaktu-waktu akan bangkrut.
Terbukti semua tudingan tersebut adalah fitmah dan hoax yang disampaikan oleh pihak-pihak yang iri terhadap pemerintahan Jokowi dengan tujuan untuk menimbulkan kegelisahan dan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Badan Internasional sekelas FinanceAsia tidak mungkin sembarangan memberikan penghargaan. Mereka memiliki kriteria yang sangat ketat untuk menentukan layak tidaknya seorang menteri keuangan dianugerahi penghargaan sebagai menkue terbaik atau tidak.
Bukan perkara mudah bisa menjadi menkeu terbaik bersaing dengan ratusan menkue dari berbagai negara di Asia. Dan ternyata penghargaan tersebut mampu di raih oleh Sri Mulyani yang juga merupakan arsitek ekonomi Indonesia.
Dibawah pemerintahan Jokowi, perkembangan ekonomi Indonesia tergolong luar biasa, bahkan di tahun 2018 ini, pemerintah berencana membayar hutang yang telah jatuh tempo sebesar 400 triliun rupiah.
Setelah tadi pagi saya menulis artikel yang membongkar fitnah soal PKI kepada Jokowi yang ternyata dilakukan oleh Oknum Pendukung Gerindra seperti yang dituturkan oleh Romahurmuziy, Ketua Umum PPP.
Malam ini, untuk kedua kalinya saya berhasil menampar mulut kampret dan pihak yang nyinyir soal perekonomian dan hutang Indonesia lagi melalui prestasi yamg dicapai Sri Mulyani.
Sepertinya malam ini saya bisa tidur dengan nyenyak, sambil mimpiin pihak yang nyinyir dan kaum kampret menangis meraung-raung karena provokasinya gagal.