Kenapa ya Fadly begitu reaktif ketika yang bersangkutan mengklarifikasi doanya.
Dengan berpuisi murahan, apa akan menarik simpati rakyat?
Sangat disayangkan dengan isi puisi itu penuh dengan kekecewaan dan kebencian.
Bukanlah sebagai wakil rakyat harus bersikap bijaksana jika rakyat nya berdoa.
Sikapnya yang kekanak kanakan dan tidak pantas menjadi wakil rakyat yang duduk di DPR RI.
Maka saya sebagai rakyat Indonesia tentunya boleh dong berpuisi untuknya.
Otak yang tertukar…
Berfikir dangkal
Bicara ngawur
tanpa akal
Bersilat lidah
Tak pernah lelah
Bicaranya nyaring
Seolah paling wahh..
Otak datar
Bicara tanpa nalar
Nyinyir sana
Nyinyir sini
Kau bicara agama
Sudahkah kamu sholat
Kamu tertawa
Sudahkah kamu sehat
Ingat zonk
Si jendral
Suruh ngaji di pondok
Sama santrinya mbah moen
Kenapa kenapa
Setiap jumat keramat
Kalian dimana
Main petak umpet
Hai penjilat kardus
Wakil rakyat jelata
Bicara tanpa data
Penghasil hoax yang sukses
Kau bilang dikeroyok
Ternyata operasi plastik
Kau simpati pada pembohong
Bikin klarifikasi lagi dong
Jangan bicara bubar
wahai badut DPR
mikir dong mikir
Dibayar hanya nyinyir
Wahai wakil kami
Dari doa-doa hati yang pasrah
Memohon Pada MU
kuatkanlah para pemimpin negeri
Dari para tukang ngibul dan pembuat hoax
Dari orang yang tidak pernah berdoa baik
Dari orang perut buncit anak buah jendral kardus
Dari orang yang kerjanya membuat puisi
Nyinyir
Malu dong zonk…
Rakyat kamu kibuli
Oleh komplotan kamu
Dasar badut kardus
Penulis: Permata Ayu