• Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami
Wednesday, 27 January 2021
  • Login
  • Register
Indovoices
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
Indovoices
No Result
View All Result
Home Event Sumpah Pemuda

Pemuda sebagai Ujung Tombak Kelestarian Budaya Bangsa

Ammar WalybyAmmar Waly
28/10/2017
inSumpah Pemuda, Umum
Reading Time: 3min read
71 5
AA
0
Pemuda sebagai Ujung Tombak Kelestarian Budaya Bangsa

google

168
SHARES
762
VIEWS
google

Harus diakui bahwa cara keberagaman kita sekarang ini sedang diuji oleh kemunculan berbagai konflik yang selalu meresahkan. Hal ini terus mencuat karena pada dasarnya Negara Indonesia memiliki Kehidupan masyarakat yang sangat majemuk dalam suku bangsa dan budaya sangat beragam. Namun, apabila keberagaman suku bangsa dan budaya itu tidak benar-benar ditangani secara tepat. Kehidupan bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya, akan diwarnai oleh konflik antar budaya.

Diambil dari Kompas (15/10/2017), Indonesia memiliki 714 Suku, 1.100 lebih bahasa lokal, dan sekitar 17.000 pulau. Keberagaman ini menjadikan Indonesia salah satu Negara dengan budaya paling kaya. Di sisi lain, keberagaman juga dapat memicu konflik bila tak dijembatani dengan baik. Melihat catatan kelam masa lalu, Tempo (21/05/2015) mencatat beberapa tragedi di Indonesia yang bersumber karena perbedaan budaya seperti Tragedi sampit, Konflik maluku, konflik 1998, dan lain-lain. Konflik itu tidak hanya menelan korban materi namun juga menghilangkan nyawa ratusan orang.

Dilansir dari koran Kompas (15/10/2017), sebenarnya banyak Pemimpin Negara lain misalnya, Presiden Afganistan Ashraf Ghani yang menyebutkan bahwa Indonesia memiliki sesuatu yang luar biasa terutama dalam keberagaman suku dan budaya. Hal tersebut merupakan sebuah “Kekuatan” Negara Indonesia yang justru jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia sendiri sehingga ada jalan yang berpeluang untuk menimbulkan konflik yang terjadi di masyarakat Indonesia antara satu sama lain. Apabila dibiarkan, konflik yang semula kecil akan membesar dan sulit diselesaikan.

Salah satu dampak Konflik yang terjadi di antara suku bangsa Indonesia adalah dapat melemahkan kondisi keamanan dan pertahanan pada masyarakat yang bersangkutan. Jika hal ini terus terjadi, di era yang semakin cepat dalam perkembangan teknologi dan globalisasi, maka yang terjadi adalah semakin hilangnya identitas bangsa Indonesia. Karena dengan semakin mudahnya penyebaran manusia (diaspora), yang merupakan salah satu dampak globalisasi ke berbagai pelosok dunia, ternyata menciptakan proses asimilasi dan akulturasi budaya yang pada gilirannya menghilangkan keaslian budaya.

Baca juga:   Menag: Omnibus Law akan Memudahkan Masyarakat untuk Berwakaf

Globalisasi itu berasal dari Negara maju, yang memotori Negara maju, yang mengemudi juga Negara maju. Lalu ke mana tujuan globalisasi tersebut? Dalam konteks ini negara maju telah memainkan perannya yang cukup signifikan terhadap peradaban manusia. Budaya “Menghegemoni” di kalangan Negara berkembang atau Negara dunia ketiga. Persoalan ini dapat dilihat secara mengglobal bahwa adanya dominasi Negara-Negara maju terhadap Negara-Negara kurang maju atau berkembang telah menyebabkan konflik yang tidak dapat terselesaikan.

Jadi, konflik bukan hanya disebabkan karena proses sosial yang disosiatif yang dapat menyebabkan perpecahan dalam masyarakat karena ketidakselarasan dan ketidakseimbangan dalam suatu hubungan masyarakat. Lebih dari itu, dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang komunikasi dan informasi sehingga proses arus informasi dapat menghilangkan batas dan waktu.

Informasi dari suatu Negara bisa sangat cepat sampai ke suatu Negara lain dan sebagainya. Contohnya, diambil dari Koran Kompas (27/10/2017), kementerian komunikasi dan informatika, hingga Desember 2016, diperkirakan terdapat 800.000 situs di Indonesia yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu (false news) dan ujaran kebencian (hate speech).

Keberagaman budaya itu merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Merupakan tantangan karena apabila tidak dikelola dan ditangani dengan baik maka keberagaman budaya akan dapat mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Sebagai peluang, keragaman budaya itu bila dibina dan diarahkan secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan dan potensi dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia.

Baca juga:   Sertijab, Jusuf Kalla Serahkan Buku Memori Jabatan kepada Wapres Ma’ruf Amin

Oleh karena itu, Pemuda adalah ujung tombak dalam menjaga kelestarian budaya sebagaimana yang merupakan amanat Undang-Undang 1945 pasal 32 yang berbunyi “Memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia”. Misalnya, pemuda bangsa bisa memelihara kebudayaan nasional, menghidupkan budaya nasional, memperkaya budaya nasional, membina ketahanan kebudayaan nasional, dan menyebarluaskan serta memanfaatkan kebudayaan nasional.

Bangsa Indonesia akan bangun. Salah satu tanda-tandanya adalah melalui historical refeshment, gagasan pencerahan zaman yang mendambakan kaum muda untuk segera tampil memimpin bangsa. Seperti Matahari baru semburat dari timur. Mereka “pemuda” bukan hanya layak tanding, tetapi unggul secara Fenomenologis dan Futurologis. Pemuda Indonesia akan membawa paradigma baru. Mereka adalah pelopor dan perintis. Mereka adalah Obama-Obama Indonesia. Amin.

Salam Sumpah Pemuda

Berani Bersatu Membela Keberagaman

#BeraniBersatuMembelaKeberagaman

#SUMPAHPEMUDA/28OKTOBER2017

 

Kepustakaan:

Bustamam-Ahmad, Kamaruzzaman. 2004. Wajah Baru Islam di Indonesia. Yogyakarta. UII Press.

Ainun Nadjib, Emha. 2016. Demokrasi La Roiba Fih. Jakarta. Kompas.

Riza, Andi. 2017. “Pesan Ashraf Ghani tentang Indonesia”. Kompas, 15 Oktober 2017.

Panolih, Krishna. 2017. “Hoaks Bikin Anak Muda Resah”. Kompas, 27 Oktober 2017.

Rita Hasugian, Maria. Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia. https://nasional.tempo.co/read/668047/konflik-yang-dipicu-keberagaman-budaya-indonesia . Diakses pada Tanggal 27 Oktober 2017 Pukul 19.12;

Sumber Gambar:

Alfisya, Defi. Alat Pemersatu Kebudayaan Pada Pluralitas Bangsa Indonesia. http://defialfisya.blogspot.co.id/2015/04/alat-pemersatu-kebudayaan-pada.html . Diakses pada Tanggal 27 Oktober 2017 Pukul 21.02;

Join Indovoices Telegram Group
Previous Post

Gado-Gadoku Tak Beranekaragam

Next Post

What’s in the mind of Climate Change Deniers?

Ammar Waly

Ammar Waly

Next Post
What’s in the mind of Climate Change Deniers?

What’s in the mind of Climate Change Deniers?

Pidato Kontroversial Bupati Lamsel

Pidato Kontroversial Bupati Lamsel

Leave a ReplyCancel reply

Indovoices Apps

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indovoices.com melalui email

Join 1,248 other subscribers

Stay Connected

  • 15.7k Fans
  • 100 Followers
  • 202 Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Sintong Panjaitan Mencegah Prabowo

Sintong Panjaitan Mencegah Prabowo

15/02/2019
Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

29/05/2018
Join Telegram group https://t.me/indovoicesdotcom

Join Telegram group https://t.me/indovoicesdotcom

15/12/2019
Teori Domino: Penyebaran Paham Komunis di Asia dan Perang Vietnam

Teori Domino: Penyebaran Paham Komunis di Asia dan Perang Vietnam

08/06/2019
Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

05/09/2018
Mengenal Srikandi Asian Games 2018 Indonesia: Nabila Evandestiera

Mengenal Srikandi Asian Games 2018 Indonesia: Nabila Evandestiera

31/07/2018
Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

14/05/2018
Komjen Listyo Sigit Akan Lakukan Ini di Internal Polri, Siap-Siap

Sah, Jokowi Resmi Lantik Listyo Sigit Jadi Kapolri Baru

27/01/2021
Menko PMK Minta Guru Tetap Mengajar dari Sekolah meski Sekolah Online

Menko PMK Minta Guru Tetap Mengajar dari Sekolah meski Sekolah Online

27/01/2021
Lagi-Lagi Rizieq Batal Pulang Ke Indonesia

Pesan Rizieq Shihab: Lanjutkan Revolusi Akhlak

27/01/2021
Presiden Lakukan Vaksinasi Covid Perdana

Jokowi Divaksin Sinovac Dosis Kedua

27/01/2021
Menkeu Usulkan Dana Otsus Diperpanjang Hingga 20 tahun

Menkeu Usulkan Dana Otsus Diperpanjang Hingga 20 tahun

27/01/2021
Konten Rasis, Ambroncius Nababan Penuhi Panggilan Polri

Unggahan Bernada Rasial terhadap Natalius Pigai, Masyarakat Papua Diminta Tak Terprovokasi

27/01/2021
Inilah Tampang Pria Penyebab Kebakaran 18 Rumah di Jalan KH Ahmad Dahlan, Begini Pengakuannya

Inilah Tampang Pria Penyebab Kebakaran 18 Rumah di Jalan KH Ahmad Dahlan, Begini Pengakuannya

27/01/2021

Tentang

IndoVoices adalah sebuah media opini yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

Menjadi Penulis

Indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor. Indovoices memberikan kontribusi sebesar Rp 3/view.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Kanal

  • 100HariAniesSandi
  • Analisis
  • Anti Hoax
  • Budaya
  • Cerpen
  • Editorial
  • Ekonomi
  • English
  • Entertainment
  • Event
  • Fiksi
  • Hukum
  • Humor
  • Inovasi & Teknologi
  • Internasional
  • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
  • Kebangsaan
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Laporan
  • Life & Love
  • Lifestyle
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Photography/Infografis
  • Pilkada 2018
  • Politik
  • Puisi
  • Redaksi
  • Sastra
  • Sejarah
  • Sumpah Pemuda
  • Traveling
  • Umum
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2018 Indovoices.com

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
  • Login
  • Sign Up

© 2018 Indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In