Indovoices.com –Polri berjanji transparan terhadap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kasus penembakan enam laskar khusus pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab di KM 50, Tol Jakarta-Cikampek. Komnas HAM tengah menginvestigasi kasus tersebut.
“Pastinya kita juga terbuka dengan Komnas HAM dan kita juga welcome yang dibutuhkan apa kita berikan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Tak hanya itu, Argo memastikan penyidik bersedia memberikan keterangan jika diperlukan Komnas HAM. Terlepas dari itu, Argo menyebut penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri juga telah memeriksa sejumlah saksi.
Baca: Hasil Investigasi Komnas HAM Dinilai Belum Menjawab Rasa Penasaran Masyarakat
“Sehingga nanti kita bisa mengetahui peristiwa itu. Kalau ada saksi yang melihat dan yang mendengar belum diperiksa bisa kita periksa nanti akan ada namanya hotline dan bisa kita panggil dan undang,” ungkap jenderal bintang dua itu.
Rekonstruksi mengungkap baku tembak antara laskar FPI dan polisi bermula dari gesekan di depan Hotel Novotel, Jalan Interchange, Karawang, Jawa Barat. Kendaraan polisi sempat dipepet mobil Toyota Avanza milik anggota FPI hingga ke pinggir jalan.
Toyota Avanza itu langsung kabur setelah memepet mobil petugas. Kemudian, mobil Chevrolet Spin berisi enam anggota FPI dari arah belakang berhenti di depan kendaraan polisi. Empat anggota FPI keluar dari mobil sambil menenteng senjata tajam lalu memukul mobil polisi.
Polisi keluar dari mobil dan melepaskan tembakan peringatan yang membuat anggota FPI kembali ke mobil. Sebanyak dua orang di dalam mobil Chevrolet Spin melepaskan tiga tembakan ke mobil polisi saat melaju ke Jembatan Badami.
Baku tembak dan kejar-kejaran sempat terjadi di Jembatan Badami. Mobil Chevrolet Spin anggota FPI kemudian masuk Tol Jakarta-Cikampek menuju Rest Area KM 50. Mobil itu diadang saat keluar Rest Area. Sebanyak empat polisi mengempung mobil Chevrolet Spin tersebut.
Sebanyak empat anggota FPI ditangkap. Saat polisi memeriksa mobil, dua anggota FPI sudah tewas. Kedua anggota FPI itu diduga terluka saat insiden baku tembak di Jembatan Badami. Anggota FPI yang ditangkap tidak diborgol saat dibawa mobil polisi.
Sebanyak tiga anggota FPI duduk di kursi belakang dan satu di sebelah polisi di bagian tengah mobil. Saat mobil polisi melaju tak jauh dari Rest Area, tepatnya KM 51 Tol Jakarta-Cikampek, anggota FPI itu mencoba merebut senjata api milik polisi. Mereka akhirnya tewas ditembak.(msn)