Sudah saya tuliskan analisa hampir mustahilnya seorang admin Muslim Cyber Army (MCA) adalah seorang Ahoker. Karena Ahoker adalah seorang Jokower, yang artinya tidak mungkin melakukan fitnah dan hoax menyerang Jokowi. Gila aja ada ngaku Ahoker tapi melakukan hal seperti itu. Kecuali dia adalah ngaku-ngaku Ahoker mungkin saja.
Dan hal ini pada akhirnya sudah diklarifikasi oleh Polri. Tidak ada seorang Ahoker dalam kelompok The Family MCA yang ditangkap tersebut, yang ada adalah mantan kelompok Saracen. Menurut Polri, ada beberapa admin MCA yang mengaku bahwa dirinya adalah eks Saracen.
“Ada yang eks Saracen. Dia mengaku bahwa dia eks Saracen,” ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/3/2018).
“Yang jelas ada beberapa tersangka, entah satu entah lebih ya, yang eks Saracen,” kata Iqbal.
Penjelasan Polri ini semakin memperjelas bahwa dugaan pelaku yang menggunakan identitas MCA adalah para hatters Jokowi atau lawan politik Jokowi. Sama seperti yang terjadi pada saat Pilkada Jakarta dimana yang ditangkap adalah Saracen yang kalau ditarik benang merahnya adalah orang yang mendukung Anies-Sandi.
Itulah mengapa sangat mustahil rasanya ada MCA yang Ahoker. Kalau MCA adalah Anieser sangat masuk akal, apalagi faktanya memang eks Saracen lah yang ada di kubu Anies-Sandi. Dan kalau akhirnya membuat berita hoax untuk memecah belah dan SARA, wajar saja. Karena itu juga yang dilakukan saat Pilkada Jakarta.
Karena itu tidak heran kalau pada akhirnya seorang Fadli Zon mengkritik pengungkapan MCA ini dengan membawa-bawa semangat demokrasi. Padahal demokrasi tetap harus dilakukan dengan aturan dan tidak boleh menyinggung SARA dan memecah belah.
Fadli sendiri juga mengakui bahwa benar dia satu mobil dengan admin MCA dan ikut dalam pertemuan dengan Prabowo membawa Eko Hadi pendukung Anies-Sandi. Fakta bahwa memang simpatisan merekalah yang menjadi admin MCA tersebut. Jadi, kalau kaitkan MCA dengan Gerindra tidaklah salah, meski itu hanya seorang simpatisan.
Polri sudah berjanji akan terus korek para pendana dan otak dibalik semua aksi ini. Bahkan sisa Saracen akan dikejar satu per satu supaya Pilkada serentak bisa berjalan dengan aman tanpa isu SARA. Dengan begitu, maka kita benar-benar akan merasakan pesta demokrasi, bukan horor demokrasi.
Selamat berjuang Polri dan tangkapi mereka yang bermain isu SARA dan memecah belah.
Salam MCA Saracen.