Entah apa salah Veronica Tan, Isteri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang akhirnya kini malah kena juga jadi sasaran hoax dari para dedengkot cyber-cyberan kubu sebelah. Buat nama kerena dan hebat tetapi kelakuan malah suka buat dan menyebarkan hoax. Hebatnya, mereka ini suka sekali mengelak bahwa mereka hanya menyebarkan bukan membuat. Padahal menyebar saja sudah bisa kena cyduk kalau dilaporkan.
Sudah tahu bahwa melakukan dan menyebarkan hoax adalah salah dan sudah banyak contohnya yang masuk bui, tetap saja mereka-mereka ini tidak jera. Entah karena memang sudah suruhan atau memang sudah dari sononya hidup dalam sebuah kebodohan. Atau mungkin saja memang ingin tenar.
Entahlah, tetapi banyak juga yang saat kena cyduk malah nangis termehek-mehek dan mewek lalu minta maaf. Kalau minta maaf setelah melakukan itu namanya sama saja tidak tulus. Apalagi kalau melihat gaya mereka menyebarkan hoax seolah-olah itu benar dan patentengan sok jago. Mungkin dikira akan dibela sama member di grup cyber-cyberan, tahu-tahunya ditinggal tercyduk sendiri.
Karena itu, saran saya kalau kita mau share berita hoax jangan pakai jempol, pakai otak. Kalau pakai otak pasti tidak akan tershare berita itu. Lah otak gunanya berpikir bukan memencet-mencet tombol share. Tetapi sayangnya yang banyak digunakan adalah tangannya daripada otaknya, wajar akhirnya banyak yang tercyduk dan menyesal karena tidak dipikirkan dulu sebelum menshare.
Lalu bagaimana jika yang melakukannya adalah seorang advokat (dilihat dari bajunya) menshare berita hoax?? Apakah dia tidak pakai otak dulu sebelum menshare?? Atau dia tidak pakai ilmunya selama kuliah dan saat ambil PKPA sebelum menshare?? Kalau sudah begini apa iya bisa ditolerir menghapus dan meminta maaf??
Kalau orangnya sudah mempertunjukkan dia seorang advokat, lalu malah sebar hoax dan ikut melakukan penghasutan terkait isu pribumi, maka sebenarnya sudah pantas untuk dilaporkan. Karena tentunya, dia melakukannya bukan karena bodoh dan tidak tahu UU ITE, tetapi memang sepertinya orang yang sengaja (dugaan awal) menyebarkan hoax penuh kebencian.
Orang yang saya maksud adalah Uus Rusdiana yang seorang Advokat menshare berita hoax tentang Ibu Vero. Uus yang ketakutan karena sudah diramaikan dan sudah mengetahui itu adalah berita hoax akhirnya menghapus postingannya di twitter dan malah mengkampanyekan #StopHoax. Minta maaf?? Tidak ada diucapkannya.
Dan hebatnya lagi, dia malah memposting orang pertama yang menyebarkan hoax tersebut. Ini advokat kebanyakan makan micin kali. Mana peduli orang siapa yang menyebarkan pertama sekali. Kalau orang mau melaporkan dia, habis perkara. Ada barang bukti dan ada saksi serta dilaporkan selesai sudah.
Apakah Uus tahu akan hal itu?? Pasti tahu. Tetapi namanya orang patentengan dan sok jago, sebar hoax tidak dipikir dulu jadinya yah seperti ini. Selidik punya selidik dari twitter yang berkomen ria, ternyata ditemukan sebuah fakta menarik. Ternyata Uus ini adalah simpatisan PKS. Tidak tahu apakah seorang kader tetapi di akun FBnya terlihat dia pendukung PKS.
Pantesan saja bib kader gening pic.twitter.com/rWpJ5hF62d
— 🎸Bromocorah🎸 (@GakBertatoo) October 20, 2017
Dan akhirnya kita pun sama-sama mengucapkan.. Oooooooooooooooooooo…. Pantesan.. Hehehe..
Yah, saya juga entah kenapa saat melihat telusuran ini langsung ucapkan mantra di atas tersebut. Seperti sudah terekam dalam otak kalau yang suka menyebarkan berita hoax, dan salah satunya tentang Ahok dan keluarganya adalah dari gerombolan PKS. Lihat saja bagaimana seorang mantan Presiden PKS dan juga mantan Menkominfo malah ikut-ikutan menyebarkan hoax. Kalau bosnya aja begitu tidak heran bawahnya juga begitu.
Uus memang belum dilaporkan, tetapi sudah ada rencana akan dilaporkan oleh Cyril Raoul Hakim @chicohakim. Mudah-mudahan saja segera terealisasi biar orang-orang seperti ini bisa jera dan juga akan memberikan sebuah peringatan terus menerus kepada yang lainnya untuk hati-hati menyebarkan berita hoax.
Uus tidak ada gunanya menghapus cuitannya dan bahkan berlagak memasang tagar #StopHoax dan menampilkan siapa penyebar hoax pertama. Seperti yang tadi sudah saya sampaikan di atas, bahwa siapapu yang menyebarkan, tidak peduli yang pertama maupun yang terakhir tetap bisa dilaporkan asal ada bukti. Apalagi yang melaporkan ini adalah kubu yang juga telah melaporkan Buni Yani.
Beginilah pesan dari bro Cyril Raoul Hakim @chicohakim yang akan melaporkan Uus..
Udah ana capture Bib @muannas_alaidid … puas-puasin seminggu-2 minggu sama keluarga ya @UusRsd Senin giliran namamu makin terkenal. 😊 pic.twitter.com/NiXHFwwGx0
— Cyril Raoul Hakim (@chicohakim) October 20, 2017
Selamat menikmati akhir pekan bro Uus…
Salam Tercyduk.