Pilkada serentak memang benar-benar diawasi dengan baik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sudah banyak yang terkena jerat oleh operasi tangkap tangan (OTT) dan kemarin malam, Rabu (28/2/2018), KPK kembali menangkap salah satu kepala daerah terkait Pilkada. Tetapi kali ini modusnya adalah menyediakan dana kampanye untuk ayahnya yang maju di Pilkada Sulawesi Tenggara.
Dalam penjelasannya, Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan menyebutkan bahwa korupsi yang dilakukan untuk menyediakan dana kampanye ayahnya. Korupsi dilakukan pada proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Kendari tahun 2017-2018. Uang tersebut berasal dari bos PT Sarana Bangun Nusantara (SBN) Hasmun Hamzah. Sebesar Rp 1,5 miliar ditarik dari Bank Mega dan Rp 1,3 Miliar diambil dari kas perusahaan.
“Permintaan (uang) wali kota (Adriatma) untuk kepentingan biaya politik yang diperlukan cagub (Asrun) ayah yang bersangkutan,” kata Basaria, dalam jumpa pers di kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Praktek korupsi seperti ini sebenarnya sudah lazim terjadi di Indonesia. Ada beberapa pengusaha yang memang mendapatkan proyek dengan janji akan memberikan beberapa persen dari proyek tersebut kepada kepala daerah. Dan ini hampir terjadi di seluruh Indonesia. Dan di masa Pilkada seperti ini, para pengusaha memang jadi sasaran meminta biaya kampanye.
Sebenarnya KPU memperbolehkan perusahaan atau perorangan membantu biaya kampanye, tetapi kalau terindikasi ada korupsi di dalamnya, maka siap-siap kepala daerah dan pengusaha kena OTT KPK. Praktek beginilah yang pernah disebutkan Fadli Zon sebagai oli pembangunan. Praktek yang malah membuat para pelaku berakhir di dalam bui.
Karena itu, hati-hati lah di Pilkada kali ini. Saya sudah ingatkan dalam tulisan sebelumnya, jangan sampai akan tampil lagi kepala daerah atau peserta Pilkada serentak terkena OTT. Waspada juga dengan para relawan atau staf yang memanfaatkan momen ini dan malah ikut menyeret diri sendiri.
Ingatlah pesan bang napi, kejahatan bisa terjadi bukan saja karena ada niat si pelaku, tapi kejahatan juga bisa terjadi karena ada kesempatan. Waspadalah.
Salam OTT.