Indovoices.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mewakili Indonesia, hadir dalam pertemuan negara-negara anggota program Southeast Asia Disaster Risk Insurance Facility (SEADRIF) dalam Asian Development Bank Annual Meeting yang ke-52 di Nadi, Fiji pada Kamis, (02/05).
SEADRIF adalah sebuah platform regional yang memberikan layanan konsultasi dan fasilitas keuangan kepada negara yang berpartisipasi. Harapannya, layanan ini mampu meningkatkan kesiapsiagaan, ketahanan, dan kerja sama antar negara Asia Tenggara dalam menanggapi risiko iklim dan bencana.
SEADRIF juga merupakan wujud dari upaya bersama untuk melindungi orang-orang dan mata pencaharian negara-negara anggotanya, terutama Asia Tenggara dari bencana. Ini dilakukan agar pembangunan ekonomi tetap mampu berjalan, sekaligus pengurangan kemiskinan secara berkelanjutan.
Pada kesempatan ini, Menkeu memberikan selamat kepada Jepang karena telah menjadi inisiator dalam program SEADRIF. Ia senang karena sekarang Asia Tenggara memiliki platform kerjasama yang dikhususkan untuk memitigasi risiko keuangan akibat bencana alam.
Pada kesempatan yang sama, Deputy Prime Minister (DPM) sekaligus Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso menyampaikan bahwa Nota Kesepakatan (MoU) terkait SEADRIF telah ditandatangani oleh 6 negara diantaranya Singapore, Lao PDR, Filipina, Cambodia, Myanmar dan juga Indonesia. (Fr/Al/Aw)