• Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami
Indovoices
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
    Papua dan NTT Jadi Prioritas Program LTSHE di 2019

    RI Gandeng Denmark Kembangkan Energi Terbarukan Bersih dan Ekonomis

    Lima Perusahaan Ini Penerima Award Loyal Customer

    Lima Perusahaan Ini Penerima Award Loyal Customer

    Data Yang Beredar Bukan Milik Dukcapil, Kemendagri Imbau Masyarakat Tidak Unggah KTP/KK

    Tanpa Laporan, Dukcapil tidak Bisa Ubah Data

    Saran Menko Luhut Kepada Para Investor: Transfer Teknologi Membuat Anda Akan Terus Diingat

    Saran Menko Luhut Kepada Para Investor: Transfer Teknologi Membuat Anda Akan Terus Diingat

    Sultra Tuan Rumah HPS 2019, Kementan Siapkan Kakao dan Sagu Jadi Komoditas Andalan

    Dukung Ekspor Kakao, LPEI Resmikan Desa Kakao Devisa

    Polemik Dana Desa, Sudah Tepat Guna

    Dana Desa Dorong Produktivitas dan Daya Saing Desa Pujon Kidul

  • Internasional
    TOKOH YANG SUDAH MATI, Diangkat Menjadi Presiden

    TOKOH YANG SUDAH MATI, Diangkat Menjadi Presiden

    Inggris Dekati ASEAN Cari Peluang Dagang Sebelum Brexit

    Presiden Jokowi Sampaikan Ucapan Duka Cita Atas Wafatnya Presiden Tunisia

    Presiden Jokowi Sampaikan Ucapan Duka Cita Atas Wafatnya Presiden Tunisia

    Norwegia menjatuhkan hukuman penjara Penceramah asal Irak

    Wabah Ebola: WHO menetapkan wabah di Kongo sebagai darurat kesehatan global

    Wabah Ebola: WHO menetapkan wabah di Kongo sebagai darurat kesehatan global

    ‘Ratu penipu Hollywood’ yang mengirim dan memperdaya korban ke Jakarta diburu FBI

    ‘Ratu penipu Hollywood’ yang mengirim dan memperdaya korban ke Jakarta diburu FBI

    Inggris menentang langkah dan pendekatan AS

    Inggris menentang langkah dan pendekatan AS

    Donald Trump Kehilangan Harta Rp14 Triliun, Bisnisnya pun Menurun

    Kritik Putin dan Strategi Besar Trump

    Perancis menantang Amerika Serikat

    Perancis menantang Amerika Serikat

  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
    Dengan PLB E-commerce, Pemasaran Produk ke Luar Negeri Lebih Untung.

    Dengan PLB E-commerce, Pemasaran Produk ke Luar Negeri Lebih Untung.

    Kemenperin Beberkan Peluang RI di Hannover Messe 2020

    Kemenperin Beberkan Peluang RI di Hannover Messe 2020

    Inilah Aturan Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik

    Inilah Aturan Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik

    Peluang Tumbuhkan Ekonomi, RI-Korea Bersinergi Kembangkan Industri Kreatif

    Peluang Tumbuhkan Ekonomi, RI-Korea Bersinergi Kembangkan Industri Kreatif

    Kemenperin Pacu Kualitas Perajin IKM Nasional Lebih Kreatif dan Inovatif

    Kemenperin Pacu Kualitas Perajin IKM Nasional Lebih Kreatif dan Inovatif

    Pemerintah Targetkan Indonesia Jadi Pusat Kendaraan Listrik di ASEAN

    Pemerintah Targetkan Indonesia Jadi Pusat Kendaraan Listrik di ASEAN

  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Gedung Baru Sekolah Indonesia Jeddah Diresmikan

    Gedung Baru Sekolah Indonesia Jeddah Diresmikan

    Temu Bloger, Kemendikbud Bahas Pendidikan Karakter dan Digitalisasi Sekolah

    Temu Bloger, Kemendikbud Bahas Pendidikan Karakter dan Digitalisasi Sekolah

    Ayo, Dukung Percepatan Pendataan Siswa Penyandang Disabilitas di Sekolah Inklusif

    Kemendikbud Luncurkan Aplikasi Sikoper untuk Kemudahan Akses Koleksi Perpustakaan Kemendikbud

    Kemendikbud Luncurkan Aplikasi Sikoper untuk Kemudahan Akses Koleksi Perpustakaan Kemendikbud

    .:: PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2019 ::.

    .:: PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2019 ::.

    Menuju Informatif, Kemendikbud Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik 2019

    Menuju Informatif, Kemendikbud Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik 2019

  • Olahraga
    KETIKA SEPAK BOLA Menjadi Seperti Agama

    KETIKA SEPAK BOLA Menjadi Seperti Agama

    SEPARUH PENDUDUK DUNIA Serempak Bersorak

    SEPARUH PENDUDUK DUNIA Serempak Bersorak

    Jokdri: Saya tidak akan berhenti mencintai sepak bola

    Jokdri: Saya tidak akan berhenti mencintai sepak bola

    MPU : untuk suasana di daerah (Aceh) perempuan bermain bola itu haram hukumnya

    Resmi Gabung ke Barcelona De Jong Tak Sabar Main Bareng Messi

    Ditinjau Presiden Jokowi, Desa Kutuh di Bali Bangun Kawasan ‘Sport Tourism’ Dari Dana Desa

    Desa Kutuh Olah Dana Desa Jadi Wisata Olah Raga

    Tidak Hanya MotoGP, Presiden Jokowi Ingin Mandalika Juga Jadi Arena Balap Formula Satu

    Tidak Hanya MotoGP, Presiden Jokowi Ingin Mandalika Juga Jadi Arena Balap Formula Satu

    Pemerintah Selesaikan Renovasi dan Pembangunan Rumah Untuk Lalu M. Zohri

    Pemerintah Selesaikan Renovasi dan Pembangunan Rumah Untuk Lalu M. Zohri

    Progres Bagus, Presiden Jokowi Ingin Fasilitas MotoGP 2021 di Mandalika Rampung Tahun Depan

    Progres Bagus, Presiden Jokowi Ingin Fasilitas MotoGP 2021 di Mandalika Rampung Tahun Depan

  • Anti Hoax
    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Pemprov DKI Kepleset Lem Aibon dan Anggaran Bolpen yang aneh

    Pemprov DKI Kepleset Lem Aibon dan Anggaran Bolpen yang aneh

    Kekerasan Komunal dan Strategi Penanganannya

    Kekerasan Komunal dan Strategi Penanganannya

    Bintang ILC itu akhirnya menjadi Bintang Bokep

    Bintang ILC itu akhirnya menjadi Bintang Bokep

    SAATNYA KITA RAWAT KEBERAGAMAN DAN PANCASILA

    SAATNYA KITA RAWAT KEBERAGAMAN DAN PANCASILA

    Koko gagal Paskibraka, KKN tercium, Menpora Jangan memble

    Koko gagal Paskibraka, KKN tercium, Menpora Jangan memble

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Warga Jateng dan Jatim meminta Anies Maju Nyapres

          Warga Jateng dan Jatim meminta Anies Maju Nyapres

          Gelar Memang Bukan Jaminan

          Gelar Memang Bukan Jaminan

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
    Papua dan NTT Jadi Prioritas Program LTSHE di 2019

    RI Gandeng Denmark Kembangkan Energi Terbarukan Bersih dan Ekonomis

    Lima Perusahaan Ini Penerima Award Loyal Customer

    Lima Perusahaan Ini Penerima Award Loyal Customer

    Data Yang Beredar Bukan Milik Dukcapil, Kemendagri Imbau Masyarakat Tidak Unggah KTP/KK

    Tanpa Laporan, Dukcapil tidak Bisa Ubah Data

    Saran Menko Luhut Kepada Para Investor: Transfer Teknologi Membuat Anda Akan Terus Diingat

    Saran Menko Luhut Kepada Para Investor: Transfer Teknologi Membuat Anda Akan Terus Diingat

    Sultra Tuan Rumah HPS 2019, Kementan Siapkan Kakao dan Sagu Jadi Komoditas Andalan

    Dukung Ekspor Kakao, LPEI Resmikan Desa Kakao Devisa

    Polemik Dana Desa, Sudah Tepat Guna

    Dana Desa Dorong Produktivitas dan Daya Saing Desa Pujon Kidul

  • Internasional
    TOKOH YANG SUDAH MATI, Diangkat Menjadi Presiden

    TOKOH YANG SUDAH MATI, Diangkat Menjadi Presiden

    Inggris Dekati ASEAN Cari Peluang Dagang Sebelum Brexit

    Presiden Jokowi Sampaikan Ucapan Duka Cita Atas Wafatnya Presiden Tunisia

    Presiden Jokowi Sampaikan Ucapan Duka Cita Atas Wafatnya Presiden Tunisia

    Norwegia menjatuhkan hukuman penjara Penceramah asal Irak

    Wabah Ebola: WHO menetapkan wabah di Kongo sebagai darurat kesehatan global

    Wabah Ebola: WHO menetapkan wabah di Kongo sebagai darurat kesehatan global

    ‘Ratu penipu Hollywood’ yang mengirim dan memperdaya korban ke Jakarta diburu FBI

    ‘Ratu penipu Hollywood’ yang mengirim dan memperdaya korban ke Jakarta diburu FBI

    Inggris menentang langkah dan pendekatan AS

    Inggris menentang langkah dan pendekatan AS

    Donald Trump Kehilangan Harta Rp14 Triliun, Bisnisnya pun Menurun

    Kritik Putin dan Strategi Besar Trump

    Perancis menantang Amerika Serikat

    Perancis menantang Amerika Serikat

  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
    Dengan PLB E-commerce, Pemasaran Produk ke Luar Negeri Lebih Untung.

    Dengan PLB E-commerce, Pemasaran Produk ke Luar Negeri Lebih Untung.

    Kemenperin Beberkan Peluang RI di Hannover Messe 2020

    Kemenperin Beberkan Peluang RI di Hannover Messe 2020

    Inilah Aturan Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik

    Inilah Aturan Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik

    Peluang Tumbuhkan Ekonomi, RI-Korea Bersinergi Kembangkan Industri Kreatif

    Peluang Tumbuhkan Ekonomi, RI-Korea Bersinergi Kembangkan Industri Kreatif

    Kemenperin Pacu Kualitas Perajin IKM Nasional Lebih Kreatif dan Inovatif

    Kemenperin Pacu Kualitas Perajin IKM Nasional Lebih Kreatif dan Inovatif

    Pemerintah Targetkan Indonesia Jadi Pusat Kendaraan Listrik di ASEAN

    Pemerintah Targetkan Indonesia Jadi Pusat Kendaraan Listrik di ASEAN

  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Gedung Baru Sekolah Indonesia Jeddah Diresmikan

    Gedung Baru Sekolah Indonesia Jeddah Diresmikan

    Temu Bloger, Kemendikbud Bahas Pendidikan Karakter dan Digitalisasi Sekolah

    Temu Bloger, Kemendikbud Bahas Pendidikan Karakter dan Digitalisasi Sekolah

    Ayo, Dukung Percepatan Pendataan Siswa Penyandang Disabilitas di Sekolah Inklusif

    Kemendikbud Luncurkan Aplikasi Sikoper untuk Kemudahan Akses Koleksi Perpustakaan Kemendikbud

    Kemendikbud Luncurkan Aplikasi Sikoper untuk Kemudahan Akses Koleksi Perpustakaan Kemendikbud

    .:: PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2019 ::.

    .:: PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2019 ::.

    Menuju Informatif, Kemendikbud Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik 2019

    Menuju Informatif, Kemendikbud Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik 2019

  • Olahraga
    KETIKA SEPAK BOLA Menjadi Seperti Agama

    KETIKA SEPAK BOLA Menjadi Seperti Agama

    SEPARUH PENDUDUK DUNIA Serempak Bersorak

    SEPARUH PENDUDUK DUNIA Serempak Bersorak

    Jokdri: Saya tidak akan berhenti mencintai sepak bola

    Jokdri: Saya tidak akan berhenti mencintai sepak bola

    MPU : untuk suasana di daerah (Aceh) perempuan bermain bola itu haram hukumnya

    Resmi Gabung ke Barcelona De Jong Tak Sabar Main Bareng Messi

    Ditinjau Presiden Jokowi, Desa Kutuh di Bali Bangun Kawasan ‘Sport Tourism’ Dari Dana Desa

    Desa Kutuh Olah Dana Desa Jadi Wisata Olah Raga

    Tidak Hanya MotoGP, Presiden Jokowi Ingin Mandalika Juga Jadi Arena Balap Formula Satu

    Tidak Hanya MotoGP, Presiden Jokowi Ingin Mandalika Juga Jadi Arena Balap Formula Satu

    Pemerintah Selesaikan Renovasi dan Pembangunan Rumah Untuk Lalu M. Zohri

    Pemerintah Selesaikan Renovasi dan Pembangunan Rumah Untuk Lalu M. Zohri

    Progres Bagus, Presiden Jokowi Ingin Fasilitas MotoGP 2021 di Mandalika Rampung Tahun Depan

    Progres Bagus, Presiden Jokowi Ingin Fasilitas MotoGP 2021 di Mandalika Rampung Tahun Depan

  • Anti Hoax
    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Pemprov DKI Kepleset Lem Aibon dan Anggaran Bolpen yang aneh

    Pemprov DKI Kepleset Lem Aibon dan Anggaran Bolpen yang aneh

    Kekerasan Komunal dan Strategi Penanganannya

    Kekerasan Komunal dan Strategi Penanganannya

    Bintang ILC itu akhirnya menjadi Bintang Bokep

    Bintang ILC itu akhirnya menjadi Bintang Bokep

    SAATNYA KITA RAWAT KEBERAGAMAN DAN PANCASILA

    SAATNYA KITA RAWAT KEBERAGAMAN DAN PANCASILA

    Koko gagal Paskibraka, KKN tercium, Menpora Jangan memble

    Koko gagal Paskibraka, KKN tercium, Menpora Jangan memble

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Warga Jateng dan Jatim meminta Anies Maju Nyapres

          Warga Jateng dan Jatim meminta Anies Maju Nyapres

          Gelar Memang Bukan Jaminan

          Gelar Memang Bukan Jaminan

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
Indovoices
No Result
View All Result
Home Internasional

TOKOH YANG SUDAH MATI, Diangkat Menjadi Presiden

(Catatan Perjalanan Denny JA)

Nama Penulis Di Bawah Artikel by Nama Penulis Di Bawah Artikel
09/08/2019
in Internasional
5 min read
10 1
0
TOKOH YANG SUDAH MATI, Diangkat Menjadi Presiden
24
SHARES
107
VIEWS

Tokoh itu wafat di tahun 1994. Konstitusi negara ditulis ulang di tahun 1998. Dalam konstitusi, tokoh yang sudah mati empat tahun lalu tesebut diangkat menjadi presiden negara itu.

Anaknya menjadi penguasa baru di tahun 1994. Anaknya itu yang mengangkat sang Ayah menjadi presiden. Di tahun 2011, anaknya yang juga penguasa negara wafat.

Tahun 2012 konsitusi kembali ditulis ulang. Kini cucunya yang menjadi penguasa negara itu. Konstitusi baru kembali menegaskan tokoh yang sudah mati di tahun 1994 (18 tahun lalu) menjadi presiden. Dan tokoh yang mati di tahun 2011 diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Partai.

Tak nanggung, dua tokoh itu diangkat oleh konstitusi menjadi presiden abadi dan sekretaris jenderal yang juga abadi. Di negara diktator lain, paling jauh ada tokoh yang diangkat menjadi presiden seumur hidup. Di negara ini, bahkan tokoh yang sudah mati pun, yang tak lagi hidup, masih pula diangkat menjadi presiden.

Itu memang hanya terjadi di Korea Utara. Tak ada lagi di era Google dan Facebook negara seperti itu.

Sejak 2012, yang berkuasa di negara Korea Utara sang cucu: Kim Jong Un. Sang cucu mengkampanyekan, Korea Utara memang berbeda. Penduduk setempat, dan juga dunia, perlu dikabarkan bahwa Korea Utara bangga.

Di era Sang Cucu, sebuah band generasi milineal dibentuk. Nama band itu Maranbong Band. Semua personil band terdiri dari belasan wanita muda. Jika Korea Selatan memiliki artis muda dalam K-Pop dan K-Drama, Korea Utara tak kalah memiliki Maranbong Band.

Band wanita itu disebarkan sebagai versi Korea Utara dari Spicy Girls Amerika Serikat. Dengan penampilan milieneal, muda dan segar, mereka menyayikan aneka lagu pujaan untuk sistem politik di negaranya.

Satu lagu dari Maranbong Band beredar di Youtube berjudul With Pride. Liriknya antara lain: Kita negara unik di dunia. Inilah Sosialisme sistem kita. Kita maju meninggalkan negara lain dengan bangga.

Walau sejarah mencatat, kemiskinan dan kelaparan meluas di negara itu, dan menyebabkan ratusan ribu meninggal. Walau lembaga hak asasi PBB mencatat terjadi pelanggaran hak asasi manusia tiada tara di negara itu. Di tahun 2011, TV setempat menyiarkan berita hasil penelitian. Rakyat Korea Utara adalah rakyat dan negara paling bahagia di dunia rangking dua.

Itulah Korea Utara.

-000-

Saya mengunjungi Korea Utara di tahun 2003. Mustahil saya diterima dengan penuh hormat jika saya berkunjung ke sana sendirian dengan jalur swasta. Saya ke sana karena diajak dan ikut bersama Presiden dan rombongan resmi.

Saya mengunjungi patung besar Kim Il Sung, Sang bapak pendiri Korea Utara. Tinggi patung itu sekitar 20 meter. Ia terbuat dari tembaga. Ujar pemandu kami, minimal setahun sekali anak- anak sekolah bergantian upacara di lapangan ini: The Mansidae Grand Monumen, di Pyong Yang.

Anak-anak menyanyikan lagu pujaan bagi sang pemimpin besar. Sejak di Taman Kanak -Kanak, mereka sudah diajarkan. Bahwa mereka mendapatkan makanan, pakaian, rumah dan pendidikan karena jasa sang pemimpin besar.

Saya bertanya pada pemandu itu, apakah tak ada yang mengkritik ajaran itu. Bukankah negara itu dimiliki oleh rakyat sendiri. Tak benar mereka mendapatkan makanan dan pakaian dari Kim Il Sung.

Baca juga:   Pemerintah Indonesia Menang Mutlak di Forum Arbitrase ICSID

Dengan berbisik, sang pemandu menyatakan. Ajaran itu menjadi semacam keyakinan agama di sini. Tak ada yang berani mengkritik lantang. Tak ada yang mau mengambil resiko.

Sayapun ikut rombongan menuju konser musik di Gedung Mansudae. Di sini sebuah orkestra dimainkan. Yang unik, semua pemain orkestra adalah tentara. Banyak lagu dimainkan. Tiga lagu Indonesia yang dinyanyikan bergantian dengan bahasa Indonesia dan terjemahan bahasa Korea Utara: Halo-Halo Bandung, Padamu Negeri dan Nyiur Melambai.

Selesai acara musik, kembali saya bertanya kepada pemandu, mengapa pemain musiknya tentara. Ia menceritakan, sejak Kim Il Sung wafat, dan diganti anaknya, Kim Jong-Il, ideologi negara diperkaya. Militer menjadi warga utama.

Rakyat meyakini memang militer serba bisa. “Kan anda lihat sendiri. Betapa militer kami sangat pandai memainkan orkestra.”

-000-

Para ahli menyebut Korea Utara kini tinggal satu satunya negara di dunia yang mempraktekkan Imperial Cult State. Pendiri bangsa, beserta anak dan cucu yang berkuasa tak hanya dihormati sebagai pahlawan. Mereka diangkat statusnya menjadi mahluk setengah dewa.

Kultus pribadi kepada pemimpin dan keluarga begitu ekstrim. Lagu, hikayat dan kisah pujaan kepada keluarga Kim diajarkan di aneka sekolah sejak pendidikan dasar.

Korea Utara bukan kerajaan. Tapi yang menjadi penguasa selalu keluarga Kim, dimulai dari Sang Pemimpin Agung Kim Il Sung. Ketika ia wafat diteruskan oleh anaknya Kim Jong-Il. Ketika wafat, kini kekuasaan diteruskan sang cucu: Kim Jong- Un.

Korea Utara mengembangkan sistem sosialismenya sendiri, yang berbeda dengan Komunisme di Uni Sovyet dan Cina. Tiga hal ini membedakannya.

Pertama, soal kekuatan utama negara. Di bawah Lenin di Uni Sovyet, kekuatan utama negara adalah kaum proletar. Itu barisan kaum buruh di aneka pabrik. Mao Tse Tung di Cina mengoreksi Lenin. Menurut Mao, kekuatan utama negara adalah para petani. Ladang dan sawah lahannya, bukan pabrik.

Kini Kim Il Sung dan Kim Jong -ILbmengoreksi Lenin dan Mao. Kekuatan utama negara bukan buruh dan bukan petani, tapi militer. Diperkenalkanlah di Korea Utara kebijakan yang disebut “Military-First Policy.” Militer mendominasi tak hanya politik dan ekonomi, tapi juga kesenian.

Kedua, soal leadership. Baik di Uni Sovyet ataupun di Cina, sang pemimpin memang memiliki kekuasaan yang mutlak. Mereka dipilih dari jajaran pemimpin partai yang sudah mumpuni.

Korea Utara kembali mengoreksi. Pemimpin tertinggi negara mengikuti sistem kerajaan. Yang berkuasa harus dari keluaga pemimpin Agung Kim Il Sung. Ia diganti oleh anaknya. Anaknya mati diganti oleh cucu.

Pemimpin tertinggi tak hanya harus dihormati. Stabilitas negara akan lebih terjamin jika pemimpin tertinggi dimitoskan, diperlakukan dengan kultus individu.

Ketiga, negara tak hanya harus sangat kuat. Tapi kekuatannya harus dirasakan rakyat dan dunia luar bahkan dengan perasaan takut. Kekejaman dan ketegasan kepada rakyat, apalagi pemberontak, harus maksimal. Sedangkan dunia luar ditakuti dengan senjata nuklir. Program senjata nuklir sengaja di rawat demi survival negara.

Lihatlah Kim Jon- Un. Ia kini dikenang sebagai diktator dunia termuda. Dalam usia tiga puluhan, ia tak hanya dikenal sangat berkuasa di negaranya. Ia juga mengendalikan senjata nuklir yang mampu melumatkan negara sebesar Amerika Serikat.

Baca juga:   Kemenkeu, PT SMI dan Bloomberg Philanthropies Tandatangani MoU Untuk Kembangkan SDG

Dalam usia semuda itu, kekuatan nuklir yang membuatnya berjumpa sejajar dengan Donald Trump dari Amerika. Ia juga berjumpa sejajar dengan Putin dari Rusia. Ia juga berjumpa sejakar dengan Xi Jingpin penguasa utama Cina.

-000-

Apakah Korea Utara berhasil menyejahterakan dan membuat bahagia rakyatnya? Data menunjukkan sebaliknya.

Di tahun 1994-1998 terjadi krisis kelaparan massal di Korea Utara. Peristiwa itu disebut dengan Ardous March atau The March of Suffering. Kelaparan massal di sana menyebabkan kematian ratusan ribu manusia hingga 3.5 juta penduduk. Karena informasi serba tertutup, para ahli berbeda soal angka yang pasti.

Total penduduk Korea Utara sebanyak 24 juta. Jika yang mati karena kelaparan dan sebab turunannya itu 3,5 juta, itu berarti sekitar 10 persen populasi.

Lembaga hak asasi dunia juga mencatat. Ratusan ribu penduduk Korea mati dan disiksa di penjara karena perbedaan politik. Kekejaman penguasa juga tiada tara. Ada jenderal yang dihukum mati dengan cara ia dicemplungkan dalam air yang penuh ikan piraha. Ia mati karena dimakan ikan piranha. Ada pula yang dilempar ke dalam kumpulan serigala lapar.

Ranker juga mencatat 10 diktator paling kejam dalam sejarah. Tiga dari sepuluh diktator itu berasal dari satu negara Korea Utara: Kim Jong-IL (sang anak), Kim Jong-Un (sang cucu), dan Kim Il Sung (sang pendiri, pemimpin Agung)

Sebelum tahun 1945, Korea Selatan dan Korea Utara satu negara. Setelah tahun 1948, mereka terpisah menjadi Korea Selatan dan Korea Utara. Korea Selatan menempuh jalan Kapitalisme. Korea Utara menempuh jalan Sosialisme.

Bagaimana kondisi ekonomi dua negara itu setelah tumbuh dengan sistem ekonomi-politik yang berbeda? Lihatlah data di tahun 2012. Dari semua ukuran, ekonomi Korea Selatan tumbuh berkali- kali lipat dibandingkan Korea Utara. Misalnya, GDP per kapita Korea Utara 1800 USD. Sementara Korea Selatan 32.000 USD, sekitar 17 kali lipatnya.

Lama saya merungkan daya tahan Korea Utara. Duduk di taman di Mansu Hill, Pyong Yang, melihat patung raksasa sang pemimpin besar Kim Il Sung, saya bertanya dalam hati. Hingga berapa lama sistem Korea Utara ini mampu bertahan?

Bukankah sejarah sudah menunjukkan. Tak ada penjara yang terlalu kuat yang mampu menutupi rasa keadilan. Tak ada dinding terlalu tinggi untuk menahan kebutuhan akan kebebasan. Tak ada nuklir yang terlalu hebat untuk menahan datangnya daya kritis.

Bukankah pada waktunya air bah tuntutan keadilan, kebebasan dan daya kritis akan meledak juga di Korea Utara.

Di tahun 2019, mengenang kembali perjalanan itu, setelah melihat lebih banyak peradaban di lima benua, saya semakin meyakini akan datang waktu menguburkan sistem sosialisme yang kejam di Korea Utara.

Teknologi semakin maju. Ekspose soal kebebasan, keadillan, daya kritis di bagian dunia lain pada waktunya akan sampai menyelinap ke dalam hati para elit dan rakyat Korea Utara.

Kehendak berubah akan tiba. Itu hukum alam yang lebih besar kekuasaannya dibandingkan Kim Il Sung ditambah Kim Jon-I ditambah Kim Jon- Un sekalipun.***

Agustus 2019

Denny JA
Link: https://www.facebook.com/322283467867809/posts/2295611097201693?sfns=mo

Previous Post

Next Post

Konggres PDIP 2019 di Bali, TIGA TANTANGAN PDIP Menyambut “Indonesia 2050”

Nama Penulis Di Bawah Artikel

Nama Penulis Di Bawah Artikel

Next Post
Konggres PDIP 2019 di Bali, TIGA TANTANGAN PDIP Menyambut “Indonesia 2050”

Konggres PDIP 2019 di Bali, TIGA TANTANGAN PDIP Menyambut “Indonesia 2050”

Disambut Positif, PANRB Undur Batas Akhir Pengumpulan Video Challenge ASN

Disambut Positif, PANRB Undur Batas Akhir Pengumpulan Video Challenge ASN

Indovoices Apps

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indovoices.com melalui email

Join 1,337 other subscribers

Stay Connected

  • 5.7k Fans
  • 100 Followers
  • 202 Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ahok Jadi Komut Pertamina, Kenapa Bukan Dirut? Ini Penjelasanya

Ahok Jadi Komut Pertamina, Kenapa Bukan Dirut? Ini Penjelasanya

22/11/2019
Ahok Dalam Kabinet Kerja Jilid II, Mungkinkah?

Menunggu Gebrakan Ahok Di BUMN!!!

13/11/2019
Panik Diselidiki KASN, Anies Terancam Diberhentikan

Panik Diselidiki KASN, Anies Terancam Diberhentikan

19/07/2018
KPK Lama Tidak Bernyali, KPK Baru Harus Lebih Berani!!!

KPK Lama Tidak Bernyali, KPK Baru Harus Lebih Berani!!!

13/11/2019
Pecundang Yang Tidak Setuju Ahok Di Pertamina, Silahkan Mundur!!!

Pecundang Yang Tidak Setuju Ahok Di Pertamina, Silahkan Mundur!!!

19/11/2019
Dunia Terbalik, Antara Saudi Dan Indonesia

Dunia Terbalik, Antara Saudi Dan Indonesia

26/11/2019
Fakta-Fakta Unik Tentang Jokowi Yang Jarang Diketahui

Benarkah Jokowi Nyinyir Saat Menyinggung Pelukan Surya Paloh dengan Sohibul Iman?

12/11/2019
Presiden Ingin Kemudian Berusaha RI di Peringkat 50 Besar

Presiden Ingin Kemudian Berusaha RI di Peringkat 50 Besar

0
.:: Berkunjung ke Vihara Ciang Cin Miaw (Vihara Senapati), Panjang, Lampung ::.

.:: Berkunjung ke Vihara Ciang Cin Miaw (Vihara Senapati), Panjang, Lampung ::.

0
Ahok Jadi Komut Pertamina, Kenapa Bukan Dirut? Ini Penjelasanya

Ahok Jadi Komut Pertamina, Kenapa Bukan Dirut? Ini Penjelasanya

0
Gedung Baru Sekolah Indonesia Jeddah Diresmikan

Gedung Baru Sekolah Indonesia Jeddah Diresmikan

08/12/2019
Papua dan NTT Jadi Prioritas Program LTSHE di 2019

RI Gandeng Denmark Kembangkan Energi Terbarukan Bersih dan Ekonomis

08/12/2019
Lima Perusahaan Ini Penerima Award Loyal Customer

Lima Perusahaan Ini Penerima Award Loyal Customer

08/12/2019
Data Yang Beredar Bukan Milik Dukcapil, Kemendagri Imbau Masyarakat Tidak Unggah KTP/KK

Tanpa Laporan, Dukcapil tidak Bisa Ubah Data

08/12/2019
Saran Menko Luhut Kepada Para Investor: Transfer Teknologi Membuat Anda Akan Terus Diingat

Saran Menko Luhut Kepada Para Investor: Transfer Teknologi Membuat Anda Akan Terus Diingat

08/12/2019
Sultra Tuan Rumah HPS 2019, Kementan Siapkan Kakao dan Sagu Jadi Komoditas Andalan

Dukung Ekspor Kakao, LPEI Resmikan Desa Kakao Devisa

08/12/2019
Polemik Dana Desa, Sudah Tepat Guna

Dana Desa Dorong Produktivitas dan Daya Saing Desa Pujon Kidul

08/12/2019

Tentang

IndoVoices adalah sebuah media opini yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

Follow Us

Menjadi Penulis

Indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor. Indovoices memberikan kontribusi sebesar Rp 3/view.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Kanal

  • 100HariAniesSandi
  • Analisis
  • Anti Hoax
  • Budaya
  • Cerpen
  • Editorial
  • Ekonomi
  • English
  • Entertainment
  • Event
  • Fiksi
  • Hukum
  • Humor
  • Inovasi & Teknologi
  • Internasional
  • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
  • Kebangsaan
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Laporan
  • Life & Love
  • Lifestyle
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Photography/Infografis
  • Pilkada 2018
  • Politik
  • Puisi
  • Redaksi
  • Sastra
  • Sejarah
  • Sumpah Pemuda
  • Traveling
  • Umum
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2018 Indovoices.com

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling

© 2018 Indovoices.com

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

IndoVoices adalah sebuah media yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita, dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

true