• Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami
Thursday, 21 January 2021
  • Login
  • Register
Indovoices
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
Indovoices
No Result
View All Result
Home Lifestyle Kesehatan

Pengalaman Saya, Hidup Dengan Scleroderma (Bagian 1)

Nama Penulis Di Bawah ArtikelbyNama Penulis Di Bawah Artikel
10/09/2018
inKesehatan
Reading Time: 4min read
98 7
AA
0
Pengalaman Saya, Hidup Dengan Scleroderma (Bagian 1)
463
SHARES
1k
VIEWS

Sebagai orang yang pernah tinggal dan menjadi warga negara di dua negara, Saya merasa bersyukur. Mungkin kalian bertanya, kenapa bersyukur? Untuk itu akan Saya ceritakan pengalaman pribadi Saya dan keluarga.

Saya lahir di Indonesia, sekolah dan bekerja di Indonesia. Seperti kebanyakan manusia pastinya mengalami banyak musibah dan masalah. Sebut saja musibah banjir besar di Jakarta tahun 2000an merupakan pengalaman pertama saya sebagai pengungsi korban banjir, kemudian musibah bom oleh teroris di hotel JW Marriot juga pernah merusak gedung kantor tempat Saya bekerja pada saat itu. Namun di sini Saya tidak akan ceritakan tentang musibah tersebut. Saya hanya akan fokus pada cerita mengenai penyakit Scheloderma yang saya alami.

Sekitar Tahun 2007, Saya dan suami berimigrasi ke Australia. Ketika itu, Saya sedang hamil sekitar 7 bulan. Sebagai warga Indonesia kelas menengah ke bawah, tentunya berharap untuk hidup lebih terjamin di negara yang makmur dan memulai kehidupan yang lebih baik. Memang kehidupan kami semakin baik di Australia, intinya kalau kita tidak pilih-pilih kerja, yang namanya cari uang itu gampang.

Pada tahun ke-3 saya bermukim di Australia, tepatnya tahun 2010. Saya mulai merasakan badan saya sakit-sakit seperti orang yanh kecapekan, pegal dan ngilu. Kemudian Saya cek up ke dokter, pada konsultasi pertama, dokter tidak menemukan apa-apa. Namun kondisi saya tidak semakin membaik, akhirnya Saya kembali ke dokter untuk mengulangi pemeriksaan.

Ohya, Di Australia, kita tidak bisa langsung ke dokter spesialis, namun harus ke dokter umum (General Practitioner) terlebih dahulu untuk penyakit apapun. Dan dokter umumlah yang mempunyai tugas untuk mereferensikan pasien ke dokter spesialis jika diperlukan.

Nah, Dokter umum langganan Saya saat itu menyuruh Saya melakukan test darah, setelah dua kali melakukan test darah baru diketahui bahwa ada masalah pada antibody Saya. Lalu si Dokter langganan saya itu pun memberikan referensi ke dokter spesiali tulang (Rheumatologist).

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter spesialis, baru kemudian diketahui ternyata Saya menderita penyakit yang beberapa tahun terakhir sedang nge-trend di seluruh dunia yaitu Autoimmune. Penyakit Autoimmune sendiri terdiri dari berbagai macam, untuk kasus Saya namanya Scleroderma. Kalau diartikan adalah Kulit Keras. Namun tidak hanya kulit Saya yang mengeras seperti kulit kayu, bahkan seluruh persendian juga terasa mengeras, kaku dan sakit.

Hanya dalam waktu lebih kurang setengah tahun, badan Saya sudah kaku seperti robot. Scleroderma terbagi 2 macam secara umum yaitu:

  1. Localised scleroderma, yang memberikan efek pada kulit saja.
  2. Diffuse scleroderma, melibatkan organ dalam dan juga kulit misalnya pembuluh darah dan kulit, juga dikenal sebagai systemic sclerosis

Dokter menjelaskan diagnosis penyakit saya setelah menjalani bebagai test (MRI, CT-scan, X-Ray, ECG, Lung Function Test, dan lain-lain). Untuk kasus scleroderma yang saya, disebut Diffuse Systemic Sclerosis. Artinya penyakit saya melibatkan organ dalam yaitu paru-paru, pembuluh darah, persendian dan otot. Setelah “paket hadiah” scleroderma tersebut juga ditambah “bonus” dimana scleroderma Saya cukup agresif karena telah menyebar ke seluruh tubuh hanya dalam waktu beberapa bulan.

Belum cukup dengan hasil penjelasan diagnosa penyakit saya, dokter menambahkan bahwa scleroderma belum ada penyembuhan dan obatnya sampai saat ini. Yang bisa dilakukan adalah mengobati setiap gejala yang ada agar tidak memburuk dan jika beruntung akan memperbaiki gejala penyakit yang ada.

Dokter lalu mulai memberikan berbagai macam obat sesuai dengan gejala yang saya alami namun sayangnya kondisi saya semakin memburuk. Bahkan jari-jari tangan saya pun mulai bengkok. Dan juga membiru jika dingin (Raynaud’s syndrome).

Di tahun 2011, tim dokter saya kemudian menyarankan saya untuk menjalani cangkok sel induk (Stem Cell Transplant / Bone Marrow Transplant). Akhirnya Saya menyetujui karena memang untuk Scleroderma belum ada obatnya dan cangkok sel induk dipercaya dapat meregenerasi sel baru sehingga sel baru ini yang akan memperbaiki kondisi pasien dengan sendirinya.

Saya sangat beruntung ditangani oleh Tim dokter yang sangat baik dan perhatian, mereka sangat mengerti kondisi Saya dan juga berusaha menjaga kesehatan mental Saya. Baik Tim dokter maupun tim kesehatan yang pernah menangani kasus pencangkokan sel turut memberikan penjelasan secara detail tentang resiko dan manfaat dari cangkok sel, mereka pun tak ragu dengan mengajak Saya dan keluarga untuk tour ke fasilitas pencangkokan sel induk, mempromosikan tingkat keberhasilan pencangkokan 100%, dimana belum ada kasus yang gagal.

Mendapat perlakuan seperti itu membuat Saya merasa seperti pelanggan VIP ketika itu. Selain tim dokter dan kesehatan, ada juga tim dari relawan yang membantu Saya dan keluarga di luar urusan medis misalnya meminjamkan wig setelah kemotherapi. Intinya mereka berusaha membuat Saya dan juga keluarga merasa nyaman, bebas dari stress dan pikiran negatif.

Setelah semua persiapan dilakukan selama lebih kurang 2 bulan, pada awal tahun 2012, Saya menjalani prosedur pencangkokan sel induk. Pencangkokan Sel Induk itu sendiri sebenarnya tidak seseram namanya, bukan operasi seperti yang dibayangkan oleh banyak orang. Prosesnya seperti pencucian darah pada pasien penyakit ginjal. Proses singkatnya adalah, dengan cara tertentu yakni dengan menyuntikan obat kepada pasien selama 1 minggu pertama, lalu sel darah induk dipancing mengalir ke pembuluh darah untuk kemudian dipanen seperti proses pencucian darah dengan mesin.

Pasien diberikan chemo-therapy sekitar 4 kali, tujuannya adalah untuk membunuh sel di dalam tubuh. Sel Induk yang sebelumnya dipanen, diberikan obat tertentu sehingga menjadi sel induk yang sehat. Kemudian sel induk yang sudah sehat ini akan dicangkokkan ke pasien seperti proses transfusi darah.

Bersambung ke Bagian 2

Penulis: Juliana Lim

Join Indovoices Telegram Group
Previous Post

Pendaftaran CPNS 2018 Dibuka Hanya Melalui Situs BKN

Next Post

Peserta Seleksi CPNS Jalur Umum Harus Lulus ‘Passing Grade’, Jalur Khusus Gunakan ‘Ranking’

Nama Penulis Di Bawah Artikel

Nama Penulis Di Bawah Artikel

Next Post
Peserta Seleksi CPNS Jalur Umum Harus Lulus ‘Passing Grade’, Jalur Khusus Gunakan ‘Ranking’

Peserta Seleksi CPNS Jalur Umum Harus Lulus ‘Passing Grade’, Jalur Khusus Gunakan ‘Ranking’

Pemerintah Dorong KPU Perbanyak ‘Smart Campaign’

Leave a ReplyCancel reply

Indovoices Apps

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indovoices.com melalui email

Join 1,247 other subscribers

Stay Connected

  • 15.7k Fans
  • 100 Followers
  • 202 Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Sintong Panjaitan Mencegah Prabowo

Sintong Panjaitan Mencegah Prabowo

15/02/2019
Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

29/05/2018
Join Telegram group https://t.me/indovoicesdotcom

Join Telegram group https://t.me/indovoicesdotcom

15/12/2019
Teori Domino: Penyebaran Paham Komunis di Asia dan Perang Vietnam

Teori Domino: Penyebaran Paham Komunis di Asia dan Perang Vietnam

08/06/2019
Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

05/09/2018
Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

14/05/2018
Mbak Hanna Anisa Sudah Mengakui, Terus Yang Satu Lagi Kapan??

Mbak Hanna Anisa Sudah Mengakui, Terus Yang Satu Lagi Kapan??

15/12/2017
Waduh, Pratu Kurniawan Hilang Saat Berpatroli di Kampung Tsinga Papua

Waduh, Pratu Kurniawan Hilang Saat Berpatroli di Kampung Tsinga Papua

21/01/2021
Nizzardo Fabio, WN Italia Tersangka Korupsi Rp 1,3 Triliun di Labuan Bajo Ditahan

Nizzardo Fabio, WN Italia Tersangka Korupsi Rp 1,3 Triliun di Labuan Bajo Ditahan

21/01/2021
Mensos Jamin Stok Bantuan Aman untuk Korban Bencana Alam

KPK Tak Ambil Pusing Juliari Batubara Diam Mengenai Suap Bansos COVID-19

21/01/2021
Kasus Rizieq Dihentikan, Benarkah Tidak Ada Unsur Pidana?

FPI Laporkan Kasusnya ke ICC, Pengamat : Itu Hak Seseorang

21/01/2021
Dipecat dari Keraton Yogya, Adik Sultan HB X: Ini Buntut Soal Sabda Raja

Dipecat dari Keraton Yogya, Adik Sultan HB X: Ini Buntut Soal Sabda Raja

21/01/2021
Laut China Selatan berpotensi memanas, Moeldoko: Netral adalah posisi yang baik

Moeldoko Klaim Perpres Pencegahan Ekstremisme Didukung 50 LSM

21/01/2021
Contoh Kasus Positif Corona Tanpa Gejala, Ada Yang Merasa Dehidrasi

Jakarta Masuki Periode Puncak Penambahan Kasus Covid-19 Efek Libur Panjang

21/01/2021

Tentang

IndoVoices adalah sebuah media opini yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

Menjadi Penulis

Indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor. Indovoices memberikan kontribusi sebesar Rp 3/view.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Kanal

  • 100HariAniesSandi
  • Analisis
  • Anti Hoax
  • Budaya
  • Cerpen
  • Editorial
  • Ekonomi
  • English
  • Entertainment
  • Event
  • Fiksi
  • Hukum
  • Humor
  • Inovasi & Teknologi
  • Internasional
  • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
  • Kebangsaan
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Laporan
  • Life & Love
  • Lifestyle
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Photography/Infografis
  • Pilkada 2018
  • Politik
  • Puisi
  • Redaksi
  • Sastra
  • Sejarah
  • Sumpah Pemuda
  • Traveling
  • Umum
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2018 Indovoices.com

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
  • Login
  • Sign Up

© 2018 Indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In