Membaca buku di sebuah taman yang rindang adalah kegiatan yang paling menyenangkan di musim panas. Tapi beberapa hari ini saya tidak bisa melakukannya, karena di taman masih banyak lebah beterbangan, padahal musim semi telah berlalu. Saya memang paling takut dengan serangga yang satu ini. Seandainya saja saya seorang jenius, mungkin lebah bisa menginspirasi untuk menciptakan sesuatu, seperti perancang pertama vespa di dunia, Insinyur Corradino D’Ascanio.
Beliau lahir dari pasangan James dan Anna De Michele, di kota Popoli tanggal 1 Februari 1891. Sejak kecil D’Ascanio senang mengamati gerak-gerik burung yang ada di sekitar rumahnya. Memperhatikan bentuk sayapnya dan gerakannya saat terbang. Di usia 15 tahun, ketertarikan mempelajari ilmu penerbangan diwujudkannya dengan masuk ke sekolah penerbangan pemula “primo volo dei fratelli Wright”, kemudian masuk Institut Teknik “Ferdinando Galliani”, dan meraih sarjana tehnik indutri dari Politeknik Turin tahun 1914.
Insinyur Corradino D’Ascanio.
Bertahun-tahun beliau bekerja sesuai dengan keahliannya “aeronautika”, baik di Italia, Perancis maupun Amerika. Pada tahun 1925, bersama dengan Baron Pietro Trojani, beliau mendirikan perusahaan yang merancang prototipe helikopter pertama di dunia. Namun Perang dunia menghapus mimpi dan cita-citanya, dan terpaksa perusahaannyapun tutup. Pada tahun 1932 Enrico Piaggio seorang pengusaha Italia mengajaknya bekerjasama mendesain sebuah kendaraan yang ekonomis. Di akhir perang dunia II, D’Ascanio resmi bekerja di Piaggio dan lahirlah vespa, skuter yang memberinya ketenaran dan kesuksesan.
Mengapa namanya vespa ? konon itu itu ucapan spontan Enrico Piaggio ketika pertama kali melihat rancangan D’Ascanio: “sembra una vespa! ( artinya: “terlihat seperti seekor lebah!”), karena dari deru suara mesinnya dan bentuknya jika dilihat dari atas , memang mirip seperti lebah. Namun Corradino D’Ascanio berpandangan lain, kendaraan rancangannya itu ekonomis dan mudah dikendarai. Dari bentuknya, memungkinkan siapa pun bisa duduk dengan nyaman. Pakaian apapun akan aman dan tidak akan kotor karena mesin motor jauh dan tertutup.
Mirip seekor lebah/tawon (la vespa).
Pada 23 April 1946 vespa dipatenkan dan produksipun dimulai. Karena beberapa masukan, di tahun pertama pembuatannya, vespa melakukan banyak perubahan. Tahun 1947 penjualannya mulai meningkat dan untuk memenuhi permintaan dari seluruh dunia, Piaggio membangun pabrik baru di 13 negara.
Tahun 2018, genap 72 tahun vespa berkarya , jejaknya bertebaran di banyak museum di Italia dan Amerika. Ada museum vespa “Bici Baci” di Roma, museum vespa Nicolis di Villafranca Verona, museum vespa Macist di Biella dan di beberapa kota lainnya.
Tapi museum yang baru direnovasi dan diresmikan April tahun ini, adalah museum Piaggio. Memiliki bangunan seluas 5000 m2 dan dilengkapi dengan 250 ruang pameran. Termasuk salah satu museum terbesar dan terlengkap di Italia. Didedikasikan untuk kendaraan roda dua dan semua hasil karya Group Piaggio, dari sejak perusahaan ini berdiri. Beralamat di viale Rinaldo Piaggio no 7 kota Pontedera provinsi Pisa, museum ini dibuka gratis untuk umum, dari hari Selasa – Sabtu, pukul: 10.00 – 18.00.
Dari pintu masuknya saja, kita bisa langsung menyimpulkan, jika museum Piaggio merekam semua jejak sejarah Piaggio dalam membangun industri transportasi : kapal, kereta api, pesawat terbang, mobil, skuter dan sepeda motor. Tidak hanya itu saja, museum ini juga menunjukkan bukti jika Italia telah berkontribusi di bidang teknologi dan inovasi untuk sejarah eropa dan dunia.
Museum Piaggio , Pisa
Vespa juga dipamerkan di Triennale Design Museum kota Milan. Meskipun bukan penggemar skuter sejati, namun kalau membicarakan tentang model, seni dan sejarah yang melatar belakanginya, saya juga tidak mau kalah dan sangat menyukainya.
Vespa MP5 Paperino disebut juga “Donald Duck” termasuk model vespa unik, vespa pertama yang dibuat tahun 1945. Ada juga vespa edisi spesial Francia (A.C.M.A.), vespa pertama yang digunakan untuk tujuan militer. Diproduksi dari tahun 1956 sampai 1959 dengan warna yang mirip baju militer. Vespa ini digunakan pasukan Perancis, sebagai kendaraan taktis ringan untuk mengangkut perlengkapan senjata di masa perang Vietnam.
Model vespa yang terlucu adalah VESPARTE 2001, terinspirasi dari pemenang kedua kompetisi antara seni dan design yang diadakan Piaggio tahun 2001. Sebuah simbol sapi yang gila dengan vespa: demam untuk kecepatan, haus akan kebebasan, gila akan keceriaan hidup. Sedangkan vespa dengan warna terindah adalah vespa 150 PX Tricolore yang diproduksi tahun 2011, dalam rangka perayaan 150 tahun penyatuan Italia.
Vespa bermotif sapi 2001.
Di masa hidupnya, D’Ascanio banyak menerima penghargaan dan hingga akhir hayatnya, tetap merawat dua ciptaan besarnya itu, vespa dan helicopter. Menghembuskan nafas terakhir tanggal 6 Agustus 1981 di kota Pisa, namun dimakamkan di samping makam istrinya, di sebuah pemakaman keluarga di kota Popoli.
Kini arsip dan semua penemuan D’Ascanio di simpan dengan rapi di Arsip Negara Pescara. Sebuah warisan yang berharga untuk generasi selanjutnya, sumber ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari oleh para siswa, sarjana dan sejarawan. Nama besarnya juga selalu terukir dalam berbagai pameran dan pertunjukkan. Dan di kota kelahirannya, Corradino D’Ascanio diabadikan dalam sebuah nama jalan utama dan museum.
Disetiap kota di Italia, Vespa Club d’Italia turut mengabadikan karyanya. Berdiri tanggal 23 Oktober 1949 di kota Viareggio, dalam Kongres Nasional pertama yang dihadiri oleh 29 delegasi. Awalnya hanya di Italia, namun menyebar juga ke luar negeri.
Vespa Club Bologna
The Vespa Club Europa didirikan di Milan pada tanggal 8 Februari 1953, atas prakarsa Renato Tassinari dengan persetujuan para delegasi yang mewakili Vespa Club d’Italia dan beberapa negara di Eropa. Sedangkan The Vespa World Club (VWC), federasi dunia dari semua club vespa resmi didirikan tahun 2006. Sebuah organisasi yang bertugas mengkoordinasi dan mendukung setiap kegiatan asosiasi Vespa Club Nasional dan International , seperti Hari Vespa se-Dunia, Hari Vespa, berbagai kompetisi dan lain-lain.
Seperti la vespa atau tawon atau lebah, tidak bisa bekerja sendiri, mereka harus bekerjasama mengumpulkan madu sehingga terbentuk sarang madu. Mungkin ini yang menginspirasi berbagai Club Vespa yang sudah terbentuk, antar kota, negara bahkan benua. Meskipun penuh perbedaan, namun memiliki hobby yang sama untuk mewujudkan betapa manis dan indahnya bersama. Bekerjasama, berbagi cerita dan pengalaman, tanpa nasionalisme berlebihan, diskriminasi dan kebencian. Arrivederci ….
Trailer Museum Vespa Piaggio