Modal utama untuk meraih cita cita, bukanlah berdasarkan berapa gelar sarjana yang berhasil disandang, tapi terutama pada adanya rasa percaya diri yang tidak tergoyahkan. Percaya diri, bukan hanya baik, tapi mutlak diperlukan oleh setiap orang. Karena tanpa adanya rasa percaya diri, maka orang tidak akan pernah akan berhasil mencapai cita citanya. Karena orang yang tidak memiliki rasa percaya diri, tidak akan berani mengambil resiko, untuk keluar dari zona kenyamanan dan zona keamanan. Dan siapapun yang tidak memiliki keberanian untuk keluar dari kedua zona ini, jangan pernah berharap untuk dapat mencapai cita-cita hidupnya
Akan tetapi bila rasa percaya diri atau over confidence ini sudah over dosis, maka sadar ataupun tidak, orang akan memasuki zona merah atau kondisi rawan bahaya. Karena over confidence menyebabkan orang mengambil tindakan atau melakukan sesuatu, tanpa memikirkan akibatnya. Over confidence ini, sekaligus dapat menjerumuskan orang kedalam kesombongan yang terselubung.
Merasa diri diatas angin, berada dalam posisi sebagai decision maker, bahkan mungkin memiliki kapasitas dalam menentukan hitam putihnya keberadaan orang lain. Merasa bahwa wewenang yang ada padanya, kehebatan yang dimilikinya, sudah menjadi abadi di dalam dirinya. Bila kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka orang akan menjadi lupa diri.
Menganggap orang lain tidak lagi penting, merasa tidak perlu lagi menghargai orang lain, bahkan tidak lagi merasa perlu menjawab permohonan ataupun pertanyaan yang diajukan. Karena merasa tidak lagi membutuhkan orang lain.
Pada Waktunya Semua Orang Akan Turun Panggung
Sesungguhnya semua orang sudah tahu dan memahami, bahwa di dunia ini, tidak ada jabatan yang abadi .Tapi karena sedang berada dalam posisi yang menentukan, orang seringkali lupa diri karena terlalu over confidence. Atau merasa kaya dan mampu membeli apa saja, sehingga merasa tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain.
Padahal, di luar diri kita, masih teramat banyak orang yang jauh lebih hebat dan lebih kaya dari diri kita. Jangan lupa, apa yang bagi kita begitu membanggakan, bagi orang lain, mungkin hanya uang recehan saja.
Rendah Hati Adalah :”Seat Belt” Bagi Diri
Mungkin saja kita super sibuk, tapi tidaknya sisihkan waktu kita satu menit untuk menjawab pesan orang. Untuk kita mungkin saja tidak penting tapi bagi orang lain, jawaban kita ditunggu. Dengan menjawab satu atau dua kata, kita sudah menghargai orang.
Sehebat apapun karier kita, sepenting apapun kedudukan kita pada saat ini, atau sekaya apapun kita, syukurilah, tetapkan rendah hati. Karena bila kita rendah hati, maka ibarat orang berjalan di jalan datar, bila suatu waktu, entah karena apa, kita tergelincir dan terjatuh, maka secara serta-merta bisa bangkit berdiri dan berjalan lagi.
Tapi bila kita sudah menempatkan diri kita ditempat yang tinggi, karena kesombongan diri, adalah ibarat orang yang berjalan dipinggir tebing yang curam. Suatu waktu kita terjatuh, maka akan sulit bisa bangkit lagi, kecuali ada orang lain yang membantu kita bangun.
Kalau ada jalan yang aman, mengapa menempuh jalan yang berbahaya? Rendah hati tidak akan mengurangi wibawa kita. Rendah hati tidak akan mengurangi nilai harta yang dimiliki. Rendah hati sama sekali tidak akan membuat rasa hormat orang akan berkurang pada diri kita. Malahan sebaliknya, dengan kerendahan hati, kita akan menjadi sahabat banyak orang.
Sedangkan dengan kesombongan diri, yang kita bangun sebagai wujud kebanggaan diri, justru akan melukai hati banyak orang. Dan semakin hari, kita akan ditinggalkan para sahabat kita. Dunia tanpa sahabat akan terasa sepi, walaupun kita memegang jabatan setinggi apapun.
Tjiptadinata Effendi