Sudah lama tidak menulis mengenai olahraga, tetapi kini saya coba ulas sedikit tentang olahraga yang ketepatan ada unsur politiknya. Saya akan membahas mengenai kekeliruan, kalau tidak mau dikatakan kebodohan, Anies Baswedan sang Gubernur Jakarta yang koplak dan salah memahami soal seremonial penyerahan piala dalam ajana Piala Presiden 2018.
Anies yang tidak tahu aturan atau rundown seremonial penyerahan piala akhirnya harus gigit jari dihalangi panitia saat akan ikut rombongan ke bawah untuk menyerahkan hadiah. Dalam sebuah acara resmi penyerahan hadiah, hanyalah orang yang sudah ditetapkan untuk ikut dalam acara penyerahan yang turun dan ikut dalam podium selebrasi.
Sebagai contoh saja, dalam even Piala Dunia, seorang Presiden sebuah negara yang menyelenggarakan sudah hadir, maka tidak perlu lagi Gubernur atau Walikota ikut seremonial penyerahan piala. Kecuali berhalangan hadir Presiden maka diganti dengan orang yang ditugaskan. Nah, saat Piala Presiden yang normalnya melakukan selebrasi adalah Presiden (karena Piala Presiden), Ketua umum PSSI, dan Menpora. Yang lain bisa saja ikut sesuai nama yang dipanggil.
Mungkin karena senangnya minta ampun, Anies lupa diri dan mau ikut turun ke bawah untuk seremonial penyerahan piala. Kelakuan Anies ini sama seperti orang yang tidak dipanggil oleh seorang wanita tetapi menghampiri karena merasa pantas. Akhirnya yah kena tolak deh. Hehehe
Menariknya, kejadian koplak atas kekeliruan Anies ini malah digiring seolah-olah ada permainan politik supaya elektabilitas Anies tidak semakin tinggi. Kemudian menyinggung soal Anies yang diperlakukan tidak adil. Supaya semakin asoy diseret-seret nama Maruara Sirait sebagai Ketua Steering Committee yang adalah kader PDIP. Hebat bukan?
Saya sih tidak heran kalau beginian mereka buat opini seperti ini. Lah isu PKI saja yang sudah benar-benar tidak ada lagi, bisa mereka hidupkan dan mereka jadikan isu untuk menyerang Jokowi. Yang hidupkan lagi PKI mereka tetapi yang dituduh pemerintah Jokowi. Sama bukan modelnya??
Jadi, supaya semua tidak jadi ikut koplak seperti Anies, maka saya tuliskan ulasan ini. Semoga yang waras tidak percaya sama giringan opini lawan politik Jokowi.
Salam Koplak.