“Ini kalau kecepatannya seperti ini terus, tadi Pak Menteri sampaikan di Ponorogo akan selesai di 2023 ini akan selesai semua. Yang janji Pak Menteri bukan saya,” kata Presiden Jokowi saat menyerahkan 2.500 ertifikat hak atas tanah untuk rakyat, di Alun-alun Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jumat (4/1) siang.
Sebelumnya Presiden mengatakan, di seluruh Indonesia harusnya yang disertifikatkan ini semuanya 126 juta sertifikat, tetapi sampai 2015 baru 46 juta. Artinya, masih kurang 80 juta yang belum bersertifikat.
Dulu, lanjut Presiden, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote itu setahun produksinya hanya kurang lebih 500.000 sertifikat. Artinya, kalau 80 juta maka nunggunya perlu 160 tahun. “Inilah kembali lagi kenapa sertifikat ini dipercepat,” ujarnya.
Kepala Negara meminta bagi warga yang telah menerima sertifikat agar menyampaikan juga ke tetangga-tetangga yang belum pegang sertifikat, bahwa ini programnya ini berjalan terus. Tahun ini target saya 9juta, tahun depan target saya 11 juta, targetnya naik terus.
“Jadi, yang belum pegang sertifikat nanti tetangga-tetangga yang di kampung ya agak sabar karena memang yang kita urus ini seluruh Indonesia masih 80 juta sertifikat yang harus kita keluarkan banyak sekali,” kata Presiden Jokowi.
Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni. (RSF/OJI/ES)