Gubernur DKI Jakarta kembali memainkan kemampuan berkata-katanya, Gubernur Anies yang merasa senang dengan banyaknya mata yang memelotitin Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) untuk tahun 2018 sebesar Rp77.110.885.760.609. Dalam pernyataannya, Gubernur Anies sangat berterima kasih karena tahun-tahun sebelumnya hal ini tidak pernah terjadi.
Ya wajar saja tidak terjadi, karena warga sangat percaya kepada Gubernurnya. Kalau sekarang warga yang percaya itu yang memelototin anggaran karena Gubernurnya tidak bisa dipercaya, apalagi kalau lihat model Wakil Gubernurnya, parah bin hancur. Warga yang memilih Anies-Sandi apa memelototin?? Ya tidaklah. Mana peduli mereka mengenai RAPBD 2018. Lah mereka sedang siap-siap mau ke syurgah..
Kemampuan Gubernur Anies beretorika ini memang cap jempol. Semua jempol JKT 58 pasti akan diberikan kepada Gubernur Anies sebagai bukti legitimasi kemampuan beretorikanya. Bayangkan saja, bukannya minta maaf karena banyak yang kurang tepat, Gubernur Anies malah dengan bangganya menyebut bahwa anggaran tahun ini lebih baik dari sebelumnya karena diamati lebih detail.
Dan tentu saja, para wartawan yang sudah kenal tabiat penipu model Gubernur Anies ini pun tidak tinggal diam. Mereka mempertanyakan apa saja yang akan dikoreksi dari RAPBD 2018?? Dan sekali lagi dengan muka badak tanpa malu, Gubernur Anies ngeles bajaj lagi dengan mengatakan..
“Nanti dong kalau sudah (dikoreksi),” ujarnya.
Hahahaha.. Saya pikir dia sudah mengkoreksi. Ternyata kembali sebuah bualan dan omongan tidak berisi. Yang paling parah lagi, Gubernur Anies tidak memberikan jaminan bahwa koreksi-koreksi dari masyarakat akan ditindak lanjuti dengan cepat. Gubernur Anies malah menyebutkan bahwa masukan yang diberikan warga akan menjadi bahan bagi Pemprov DKI untuk lebih baik lagi ke depannya.
“Tidak sesuatu yang singkat, dan ini menjadi bahan bagi kita untuk melakukan lebih baik di tahun-tahun ke depan,” ujarnya.
Jadi, apakah RAPBD 2018 yang disyukurinya ribuan mata memelototin dan mengkoreksi akan dikoreksi tahun ini?? Ataukah, waktu yang tidak singkat ini punya makna bahwa RAPBD tahun ini tidak akan dikoreksi sesuai dengan masukan warga dan hanya poin-poin tertentu saja?? Padahal, kalau mau dikoreksi sesuai masukan warga, APBD akan banyak berkurang.
Tetapi semua itu tidak akan terjadi. Karena APBD DKI Jakarta akan disahkan terakhir pada tanggal 30 November kalau tidak mau Anies-Sandi tidak gajian selama 6 bulan. Mungkin bagi Sandiaga yang tidak butuh gaji Wakil Gubernur dan hanya operasional dan bagi-bagi proyeknya tidak masalah, tetapi bagaimana dengan Gubernur Anies?? Apa rela tidak digaji 6 bulan??
Hal itu diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Jadi, benar kata Gubernur Anies. ini tidak akan dikoreksi dalam waktu yang singkat. Semua membutuhkan waktu yang lama. Berapa lama?? Mungkin sampai habis masa keperiodean mereka. Hehehe..
Sia-siakah masukan warga?? Untuk beberapa hal sepertinya akan diubah dan dihapus, tetapi untuk beberapa hal, dipastikan akan tetap dipertahankan. Apa saja kemungkinan itu?? Jatah timses di TUGPP dan jatah DPRD di anggaran Kunker dan sekretariatan. Semua itu akan dipakai sebagai ajang bagi-bagi jatah APBD.
Lalu bagaimana meresponi sikap Anies-Sandi yang tidak akan mengubah RAPBD dalam waktu singkat?? Apakah warga akan menjadi jera dan kapok?? Saya pikir tidak boleh. Melawan orang gila seperti mereka ini, kita tidak boleh kalah gila. Terus saja kritisi sampai mereka bosan. Jangan sebaliknya. kalau kita bosan dan bungkam, maka mereka akan dengan senangnya merampok uang rakyat.
Karena itu, kalau ada yang sampaikan kepada kita untuk tidak sibuk meramaikan Anies-Sandi, maka saya pikir orang tersebut adalah orang yang pro kepada gerakan begal APBD. Kita harus terus lawan dan bungkam. Sama seperti kita menyewa pembantu dan tidak percaya dengannya, maka harus dipasangin CCTV untuk mengawasi pekerjaannya, begitulah juga kita perlakukan Anies-Sandi ini. Apalagi ini sudah jelas rekam jejak menipunya.
Jadi, mari terus ramaikan dan suarakan tanpa lelah. Karena jujur saja, kalau ada Ahok, pasti dia juga akan melakukan hal yang sama. Karena Ahok masih di penjara, kitalah gantikan dia menghajar para begal ini. Mari terus suarakan, PEMAHAMAN NENEK LOE!!
Salam Sia-sia.