Kehebatan KPK dalam melakukan operasi tangkap tangan (OTT) memang benar-benar terbukti mampu menangkap dan memberangus para koruptor. Saat terjerat KPK, para koruptor biasanya tidak akan bisa berkelit karena barang bukti uang sudah didapatkan. Dan itulah mengapa OTT ini menjadi momok yang menakutkan dan berusaha untuk dipasung dengan RUU KPK.
Dan kali ini dalam melakukan aksi OTT KPK menurunkan tim ke daerah-daerah. Tim diturunkan sebagai wujud proaktifnya KPK mengamankan pilkada serentak 2018. Dan hasilnya memang tidak mengecewakan. KPK yang sudah menurunkan tim ke daerah berhasil menjerat tiga peserta Pilkada 2018.
Mereka yang ditangkap KPK adalah Bupati Ngada yang juga bakal Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Sae ditetapkan tersangka kasus suap, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko yang berencana kembali maju sebagai Cabup Jombang, dan Bupati Subang Imas Aryumningsih yang kembali mencalonkan diri dari Pilbup Subang.
Pertanyaannya apakah ini akan menjadi yang terakhir?? Kita masih menunggu sampai pilkada serentak selesai. Tetapi yang pasti, kita semua berharap ini adalah yang terakhir. Karena kalau masih ada yang akan ditangkap lagi, itu berarti memang sudah sangat keterlaluan para kepala daerah ini.
“Kita usahakan bagaimana Pilkada bisa berjalan sebersih mungkin. Tim Korsup kita sudah ada di daerah,” jelas Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan.
“Dengan adanya korsup di seluruh provinsi saat ini, maka informasi akan lebih akurat dan cepat diberikan kepada korsup penindakan. Ini yang dimaksud terintegrasi,” terang Basaria.
Semoga aksi KPK ini benar-benar mampu mencegah korupsi selama pilkada serentak berjalan. Yang membandel langsung kena OTT sehingga warga bisa tahu siapa yang harus mereka pilih. Kalau sudah kena OTT dan kasus KPK maka sudah seharusnya warga tidak perlu memilih orang tersebut. Meskipun itu adalah calon yang diusung partai pendukung Jokowi.
Karena kalau sudah tertangkap korupsi KPK tidak ada lagi urusan dengan dukung mendukung Jokowi. Jangan salah dengan kampanye yang seperti itu. Nanti seolah-olah orang akan menangkap bahwa Jokowi mendukung pelaku korupsi. Ingat, siapapun kader partainya kalau sudah korupsi dia adalah korupstor dan jangan dipilih.
Terus berkerja KPK. Awasi pilkada dan selamatkan uang rakyat.
Salam OTT.