Belum ada satu hari saya buat tulisan belum move onnya Anies terhadap keberhasilan dan program-program Ahok di Jakarta, kini Anies kembali mengeluarkan pernyataan menyerang Ahok. Anies memang terlihat ingin menghilangkan kenangan warga Jakarta kepada Ahok dengan mengubah nama program Ahok. Terakhir RPTRA dijadikan Taman Maju Bersama.
Nah baru-baru ini, Anies kembali dengan sangat cerdik (licik – red) menggunakan isu dikembalikannya mobil Ratna Sarumpaet untuk menyerang Ahok. Tanpa malu dan tanpa mempedulikan martabat sebagai seorang manusia yang mulia, Anies menyebut bahwa tindakan petugas dishub kembalikan mobil adalah warisan takut kepada atasan.
“Apakah teman Pak Gubernur atau bukan teman Pak Gubernur, prosedurnya sama. Jangan pernah takut sama gubernur, takutlah sama prosedur,” katanya.
“Itu yang saya katakan, ini warisan masalah, nih, kebiasaan membahagiakan gubernur. Bukan, jangan kebiasaan membahagiakan gubernur, kebiasaannya adalah menegakkan aturan,” ujarnya.
Warisan siapa yang dimaksud Anies?? Mungkin kita dengan bijak mengatakan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan Ahok. Tetapi saya yakin Anies tidak sepolos itu menyebut masalah warisan terkait dikembalikannya mobil Ratna Sarumpaet. Apalagi kalau menyebut kata takut, Anies serta merta kemungkinan besar mengarahkan kepada Ahok. Karena dalam kampanye Anies juga menyinggung hal tersebut.
Satu lagi yang memperkuat dugaan saya bahwa Anies sengaja menyinggung soal warisan adalah tidak adanya Anies menyindir sedikit pun soal kelakuan Ratna Sarumpaet. Sampai saat ini Anies tidak pernah menyatakan kepada teman-teman dan satu kubunya untuk tidak memanfaatkan kedekatan kepada Anies.
Anies kalau memang mau objektif melihat masalah ini, maka dia harus tampil seperti Sandiaga yang menyebut Ratna Sarumpaet melanggar seperti juga saat kejadian Fajar Sidik. Tetapi Anies dalam kasus Ratna Sarumpaet tidak sedikit pun mengingatkan kepada kubunya tidak memanfaatkan kedekatan dengan dirinya.
Jadi kalau saya menduga Anies menyerang Ahok yang terkenal arogan tidaklah salah. Karena rivalitas antara Anies dan Ahok tidak akan berhenti meski Anies menang Pilkada. Karena hingga saat ini elektabilitas Ahok masih lebih tinggi dari Anies serta ketidakmampuan Anies mengimbangi kinerja Ahok.
Orang kalau tidak bisa mengimbangi lawannya, maka dia akan melakukan hal yang tidak benar. Seperti anak sekolahan akan mencontek demi bisa bersaing dengan yang lebih baik.
Anies memang harus terus serang Ahok mulai sekarang. Karena saat ini pemberitaan mengenai Ahok sudah semakin sering. Apalagi tahun ini dia akan bebas. Kalau tidak terus diserang maka siap-siap Ahok akan menyalib untuk posisi yang sedang disasar Anies.
Jangan terkejut kalau setelah era Jokowi, persaingan panas akan terjadi antara Anies dan Ahok. Tunggu saja.
Salam Cerdik.