Hari ini, Kamis (8/3/2018), diperingati sebagai hari perempuan nasional. Sejak tahun 1977, peringatan tersebut diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperjuangkan hak perempuan dan perdamaian dunia. Dan yang istimewanya, di hari perempuan internasional ini salah satu perempuan hebat dimiliki Indonesia meraih Doktor Honoris Causa (HC) di bidang politik dan pemerintahan oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Menerima gelar Doktor HC di hari perempuan internasional seperti sebuah kebetulan yang indah. Megawati memang pantas meraih gelar tersebut atas apa yang sudah dilakukannya untuk bidang politik dan pemerintahan di Indonesia. Apalagi Megawati adalah Ketua Umum perempuan pertama di era reformasi, dia juga Wakil Presiden dan Presiden wanita pertama di Indonesia, meski bukan melalui pemilihan langsung.
Fakta-fakta di atas adalah sebuah prestasi yang sampai saat ini akan sulit disamai oleh siapapun. Bisa saja ada Ketua Umum perempuan, Wakil Presiden perempuan, tetapi Presiden perempuan sepertinya akan sulit terulang kembali. Megawati punya garis tangan dan kemampuan untuk mencapai posisi tersebut.
Hal ini bahkan akan sulit disamai oleh putrinya sendiri, Puan Maharani. Dan dalam perhitungan politik juga akan sulit dicapai dalam 5 tahun ini. Kalau ada yang mungkin akan menyamai Megawati jadi Presiden, saya melihat potensi tersebut ada pada diri Tri Rismaharini, Walikota Surabaya saat ini.
Saya sendiri punya apresiasi mendalam kepada Megawati. Bukan hanya soal bagaimana dia bisa kendalikan PDI Perjuangan sampai saat ini di tengah-tengah banyaknya kepentingan politik, tetapi juga karena sikap kenegerawanannya memberikan Indonesia Presiden terbaik hingga saat ini, Joko Widodo. Presiden yang mengejewantahkan dengan utuh Pancasila dan pembukaan UUD 1945 yang adalah tujuan besar bangsa ini.
Megawati dengan besar hati mengubah tradisi Ketua Umum jadi Capres atau Cawapres dan memberikan mandat tersebut kepada Jokowi. Dan saat ini kita bisa menikmati betul hasil keputusan tersebut saat melihat Indonesia tidak lagi Jawa, tetapi juga Papua, Sulawesi, NTT, dll. Kita benar-benar melihat bahwa Indonesia secara utuh dibangun kembali.
Terima kasih Megawati. Keputusan memberi mandat kepada Jokowi tidak akan pernah kami lupakan. Kini kami bisa berbangga menjadi Indonesia. Kini kami bisa melihat Indonesia yang adil dan sejahtera. Dan keputusan memberikan mandat kepada Jokowi untuk lanjutkan periode pun kembali diberikan.
Semoga ke depan Indonesia kembali melahirkan sosok perempuan seperti Megawati. Seorang Ibu bangsa dan seorang negerawan yang akan dikenang sepanjang masa oleh orang Papua, Sulawesi, dan provinsi lain yang merasakan pembangunan Jokowi.
Salam Indonesia Raya.