
Selamat Nangkring.
Sebelum saya pergi ke daerah Jawa Tengah meliput Pilkada Jateng, Saya si spiderman ndeso dan imut tertarik mengangkat soal isu reklamasi yang seperti tenggelam dan sengaja ditenggelamkan dengan isu hangat lainnya. Apalagi kalau bukan isu Alexis yang hot sehot penampakan di lantai 7 yang disebut sorga dunia. Benar tidaknya, hanya mereka yang pernah kesana saja mengetahuinya.
Dalam ketinggian gedung BNI tower saya mencoba menulis sebuah kisah benang merah reklamasi yang tidak bisa disentuh oleh Gubernur Anies. Dalam isu reklamasi, Gubernur Anies terkena jebakan betmen. Mereka berpikir isu tolak reklamasi adalah isu sebenarnya, padahal itu hanyalah isu tipu-tipuan jualan politik.
Apalagi sudah sangat jelas bahwa Gubernur Anies ini sebenarnya adalah Gubernur boneka. Sudah tidak punya jualan politik yang bagus, malah segala sesuatu dimodalin orang. Lihat saja bagaimana Sandiaga seenak otongnya pakai sepatu lari dan Gubernur Anies memberikan diskresi. Bukti siapa bos sebenarnya.
Beginilah nasib seorang Gubernur atas jasa orang lain, dan akhirnya tidak berdaya karena sebenarnya juga menang bukan karena kemampuan dan elektabilitasnya, melainkan karena warga Jakarta ditakut-takuti. Sudah tidak punya konsep, dibawah ketiak orang lain pula. Tidak heran akhirnya tidak berdaya dalam hal reklamasi.
Gubernur Anies Baswedan memang tidak akan bisa menghentikan reklamasi. Bukan karena dia tidak mau atau karena memang dia tidak bisa, melainkan isu tolak reklamasi hanyalah gimmick atau tipu-tipu dalam memenangkan Pilkada Jakarta. Gubernur Anies yang didukung oleh klan Cendana tidaklah mungkin menolak reklamasi.
Dalam proyek reklamasi yang sudah ada dan yang akan dilanjutkan, ada kepentingan cendana disana. Baik cendana aslinya, maupun kaki tangan cendana yang sudah menggurita di Indonesia ini. Bahkan dalam proyek reklamasi ini bisa dikatakan lebih dari 70 persen adalah kepentingan cendana. Wajar, karena proyek ini sendiri sudah dicanangkan sejak era Presiden Soeharto.
Itulah mengapa kita tidak heran, saat Gubernur Anies dipertemukan dengan para pengembang di rumah Prabowo, ada nama Tommy Winata yang dikenal adalah orang terdekat Tommy Soeharto. Tentu saja hal ini menjadi sebuah pertanda bahwa proyek reklamasi akan tetap dilanjutkan dan Gubernur Anies mau tidak mau harus menyetujuinya.
Gubernur Anies sendiri tentu saja tidak bisa terang-terangan menunjukkan ketundukkannya dan tentu saja juga para pengembang maklum dengan perilaku Gubernur Anies yang harus tampil dengan cara terus mengungkapkan bahwa dirinya menolak. Tetapi apapun skenarionya, tetap saja reklamasi harus dilanjutkan.
Selain Prabowo, Wapes Jusuf Kalla pun sudah melakukan penekanan kepada Gubernur Anies terkait reklamasi ini. Gubernur Anies pun dengan normatif dan mengelak menyebutkan bahwa semua akan terus dikaji. Prabowo dan Wapres JK adalah orang dibalik pencalonan Gubernur Anies dan tentu adalah orang yang paling tidak bisa ditentang.
Kalau sudah berbicara tentang Prabowo dan JK, tidak akan lari dari Cendana. Dari dulu sampai sekarang, sekali Cendana tetap Cendana. Hehehe.. Begitulah orang Cendana dan bagi siapapun yang terlibat di dalamnya. Pilihannya ikut sampai selama-lamanya atau tidak sama sekali. Hal ini spidy dapatkan dari pengamatan dan cerita dalam loteng bersama laba-laba lainnya. Hehehe..
Saya tidak bercanda. Cendana itu nyata dan kini sudah kembali ke permukaan. Belum lagi orang-orang yang mereka ongkosi dalam perpolitikan di Indonesia yang kini menempati posisi penting di beberapa partai politik. Bahkan menurut info 99 persn valid, ada seorang Ketua Umum pendukung Presiden Jokowi dan juga yang dukung Ahok di Pilkada Jakarta akan datang jika Tommy memanggil.
Siapa itu?? Tunggu saja manuver poltiknya. Tetapi yang pasti cendana sudah berincestasi dalam perpolitikan Indonesia sejak cendana itu dihancurkan. Seperti dalam film animasi Naruto, meski sudah mati, Madara Uchiha diwakili Obito bangkit kembali dari kematiannya. Cendana sebentar lagi akan benar-benar bangkit jika tidak segera dihadang.
Bagaimana cara menghadangnya?? Seorang pengamat meme-memean di twitter memberikan sebuah sinyal bagus. Berikut adalah gambarnya..
Apakah ini akan terjadi perang antara Cendana versus Pendekar Solo dan Gerilya Pacitan?? Kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya. Tetapi yang sudah hampir bisa dipastikan reklamasi akan jalan terus. Sekarang tinggal pertempuran 2019 yang kemungkinan besar menjadi ajangnya Cendana dan Radikalis melawan Solo dan Pacitan. Siapa yang menang?? Kalau saya lebih memilih Solo Pacitan daripada Cendana Radikalis. Bagaimana dengan anda??
Sudah dulu yah.. Saya mau lihat proyek reklamasi di malam yang berpolusi ini..
Salam Jaring Laba-Laba..
Discussion about this post