Kalau ada yang mengubah kaum bumi datar menjati bani otak datar demi supaya bisa disingkat menjadi BODAT (Bani Otak DATar), saya akhirnya setuju dengan idiom itu karena ternyata kelakuan mereka memang seperti yang disingkatkan itu. Bani Otak DATar (BODAT) ini memang benar-benar datar otaknya dan tidak bisa memahami seseuatu dengan utuh dan kritis.
Bayangkan saja, saat seorang BODAT mengunjungi ruang kerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dia menyimpulkan sesuatu dengan datar dan tanpa menggunakan telaah yang masuk akal. Ketika melihat ada fasilitas kamar tidur di ruangan Gubenru DKI Jakarta, BODAT ini langsung menyimpulkan bahwa Gubernur sebelumnya hanya berleha-leha.
Zeng Wei Jian nama orangnya. Mengaku seorang aktivis tionghoa. Saya tidak kenal orang ini, apakah mungkin satu afiliasi dengan aktivis tionghoa lain yang gendut orangnya. Saya lupa dan menurut saya juga tidak ada manfaatnya mengingat sosok aktivis tionghoa yang gendut itu.
Dalam pengakuannya di portal Islam, Zeng yang mendapatkan kesempatan mengunjungi ruang Gubernur mendapatkan kesimpulan atau mungkin juga diarahkan oleh sang Tour Guide, Gubernur Anies, mendapatkan penjelasan mengenai diubahnya ruang tidur jadi ruang tertutup untuk diskusi, bahkan sampai menyindir tidak adanya whiteboard sebagai tanda bahwa Ahok orangnya monolog bukan diskusi.
Fitnah ini jelaslah sangat keterlaluan. Hanya dengan melihat bahwa ada tempat tidur dan juga tidak ada whiteboard lalu menyimpulkan hal yang negatif kepada Ahok?? Ini sama saja sudah menuduh Ahok melakukan penistaan agama tanpa melakukan tabayyun dan kesempatan meminta maaf. Kelakuan hatters Ahok ini memang sama disemua kalangan, bencinya tidak ketulung lagi.
Padahal, keberadaan ruang tidur lengkap dengan tempat tidur dan kamar mandinya sudah ada sejak jaman Gubernur sebelum Jokowi dan juga Ahok. Dan supaya bisa lebih paham, para hatters sepertinya perlu beli kuota lebih untuk bisa melihat video penjelasan Ahok terkait ruangan tidur tersebut.
Dan tidaklah aneh rasanya kalau ada ruang tidur di ruangan Gubernur Jakarta, karena di ruangan pimpinan DPRD DKI juga ada. Begitu juga di ruangan kerja para menteri. APakah karena ada ruangan tidur langsung menuding mereka-mereka ini berleha-leha dan tidur-tiduran saja?? Ini fitnah yang sangat keji.
Dan mengenai ruangan ini sudah dibongkar Ahok kok saat dia menjadi Gubernur. Seolah-olah si Zeng ini seperti orang pertama yang mengetahui hal tersebut. Ini kayaknya yang disebut kambing masuk kota atau tarzan masuk kota. Seperti baru melihat sebuah ruangan yang ada kamar tidurnya. Bagaimana nanti kalau dia lihat kandang kambing ada ruangan tidurnya. Hehehe
Silahkan simak video penjelasan Ahok berikut ini dan fokus pada kalimat terakhirnya…
Dengan penjelasan Ahok ini semoga BODAT-BODAT bisa paham bahwa ruangan ini sudah ada sejak Gubernur-Gubernur sebelumnya. Dan kalau kuotanya cukup, maka simak pernyataan terakhir Ahok. Itu kamar tidak sempat dia gunakan. Lah habis makan siang rapat sampai malam. Emangnya Ahok tipe orang berleha-leha??
Tetapi itulah BODAT, tidak akan paham beginian. Selain kuota mungkin tidak cukup, otaknya sudah dipenuhi fitnah dan kebencian kepada Ahok. Padahal sekali lagi, bukan salah Ahok dan bukan dia yang memilih lahir sebagai orang cina dan non muslim. Tetapi keberadaannya yang adalah kehendak Tuhan malah dijadikan hinaan dan cacian demi melanggengkan para begal APBD.
Jadi, masih percaya Ahok leha-leha?? Semoga Tuhan mengampuni para pemfitnah ini. Orang sudah dipenjara atas apa yang tidak dia lakukan, malah masih saja difitnah sedemikian rupa.
Salam Fitnah!