Mengapa hal ini penting dan terus harus disuarakan karena menurut saya, apa yang akan dilakukan oleh para elit dan kader Gerindra yang berinisiatif mengusulkan perayaan Natal di Monas adalah sebuah kesalahan fatal. Mengapa fatal?? Karena inisiatif ini mengangkangi aras Gereja dan bahkan Kanwil Kementerian Agama Jakarta.
Bisa dibayangkan bagaimana begitu cepatnya para elit Gerindra yang dikomandoi Hasyim adik Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengambil kesempatan mengurus perayaan Natal bersama Jakarta. Apalagi penyebabnya kalau bukan jaminan dana perayaan Natal full dari APBD DKI. Dan sontak saja apa yang mereka lakukan ini mendapatkan penolakan dari beberapa aras Gereja.
Penolakan ini dengan lantang sudah disuarakan oleh PGI dalam pernyataannya kepada media massa. Tetapi pernyataan penolakan tersebut ternyata tidak hanya disampaikan oleh PGI saja. Dalam notulen hasil rapat yang Indovoices dapat, ada beberapa aras Gereja yang menolak, dan salah satunya adalah dimana Haposan Paulus Batubara bergereja.
Ya, Keuskupan Agung Jakarta juga ikut melakukan penolakan Natal di Monas dan bersama-sama dengan PGI, PGLII, Persekutuan Baptis Indonesia, GMAHK DKI Jakarta, PGPI Jakarta, dan juga Pembimas Kristen Kanwil DKI Jakarta mengusulkan Natal dirayakan di ruang tertutup di PRJ Kemayoran atau Glodok Kemayoran.
Dengan bukti notulen ini kita semakin jelas bahwa yang menginginkan Natal di Monas adalah kader Gerindra. Yang dengan seenak dengkulnya sudah merasa yang paling pantas mewakili umat Nasrani yang ada di Jakarta. Padahal sudah jelas, bahwa umat Nasrani itu dimana-mana sudah ada organisasi yang mewadahinya, dan bukan Gerindra.
Gerindra ini memang termasuk partai paling aneh dan munafik yang menjadi saingan PKS dalam menunjukkan kemunafikannya. Kalau PKS merasa partai palng benar beragama tetapi ternyata korup juga, maka Gerindra ini yang paling parah, munafiknya bukan hanya menganggap paling Islam tetapi juga menganggap paling Kristen. Kloplah kemunafikannya.
Jadi dengan ini, apakah Gerindra akan tetap ngotot memaksa Natal di Monas?? Ataukah Gubernur Anies Baswedan akan lebih mendengar Kisten Gerindra atau para aras Gereja yang menolak ini?? Menurut saya, Gubernur Anies harusnya lebih dahulu memahami apa itu Natal supaya tidak salah dalam memutuskan. Jangan sampai ingin menarik hati umat Nasrani dan mau tampil toleran malah jadi semakin rusak citranya.
Apalagi, kader Gerindra yang juga adalah Wakil Ketua Umum Vox Point Indonesia, Haposan Paulus Batubara, sudah mengatakan pemberian izin yang diberikan oleh Anies tersebut merupakan wujud pemimpin DKI menghargai perbedaan yang ada. Kampanye yang sangat indah bukan?? Tetapi sayangnya kini malah jadi semakin menunjukkan kemunafikannya.
Dan sebagai umat Nasrani saya menolak perayaan Natal di Monas dan mendukung Natal di PRJ Kemayoran atau di Glodok Kemayoran. Bagaimana dengan anda?? Apakah anda pro Kristen Gerindra atau pro aras Gereja yang menolak tersebut beserta Pembimas??
Selamat menyambut Natal bagi teman-teman yang merayakan. Natal sekali lagi tidak untuk dipamerkan di Monas.
Salam Natal tidak di Monas.