Salam Nangkring!!
Sudah lama sepertinya saya tidak menulis di Indovoices. Bukan karena saya sibuk atau membelot ke media lain, tetapi karena memang sedang sibuk-sibuknya. Tetapi kalau menulis di media opini lain sih si bos juga tidak bakalan marah kok. Lah saya tidak ada tanda tangan kontrak hitam di atas putih. Meski tidak ada kontrak, syukurnya saya sudah menerima bayaran dari si bos.
Menyandang nama Spiderman ini sangatlah berat. Karena itulah, maka saya kasih nama ndeso. Biar kalau dapat fee dari Indovoices saya tidak perlu merasa tidak enak karena dituduh cari makan di Indovoices. Lah kerjaan saya aja cuma nguli, enak juga kalau kerjaan punya gaji besar, punya mobil dan apartemen, jadi menulis cuma untuk kepuasan batin dan idealisme.
Dan syukurnya sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa saya dan bagaimana saya mendapatkan info-info saya. Kalau rajin coba korek-korek dari para politisi kalau malas tinggal twitteran. Kadang si bos share tulisan dan berita memancing menulis, tetapi kalau lagi padat yah mau bagaimana lagi. Hehehe..
Dan karena saya disuruh fokus menulis mengenai Pilkada, maka saya pun akan kembali mencoba melihat perkembangan Pilkada yang sekarang sedang berkembang. Ada sebuah kehebohan sepertinya terjadi di Pilkada Jawa Barat. Ridwan Kamil atau yang biasa disebut Kang Emil sepertinya saat ini sedang mengalami kebingungan.
Berikut kebingungannya tersebut..
Kang Emil sekarang sedang mengalami dilema besar terkait janji-janji yang pernah disampaikannya kepada beberapa partai politik untuk mendapatkan dukungan mereka. Kang Emil ternyata kedapatan menjanjikan posisi Wakil Gubernur kepada partai PPP, PKB dan Partai Golkar. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Romy terlihat sangat kesal atas manuver yang dilakukan oleh Kang Emil. Bahkan dengan sangat keras menyindir Kang Emil sebagai pengumbar janji.
“Lebih baik tidak usah berjanji dengan apa yang tidak pernah bisa ditepati dan penuhi, daripada menjanjikan kepada semua orang yang dia tahu persis kalau janji itu tidak akan bisa dia penuhi semuanya,” kata Romahurmuziy saat ditemui seusai halaqah ulama PPP se-Jawa Barat di Hotel Golden Flower, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Selasa (5/12/2017).
“Saya hanya mengingatkan agar Kang Emil berpegang kepada apa yang telah dijanjikan sebelum surat rekomendasi waktu itu terbit dan berpegang kepada hasil survei,” tuturnya.
Kekesalan Romy ini sangatlah wajar kalau melihat manuver Kang Emil saat ini. Sudah punya banyak dukungan, kini Kang Emil berubah 180 derajat. PPP yang sudah dijanjikan akan mengambil posisi Wakil Gubernur malah tidak mendapatkannya. Bahkan parahnya, Kang Emil malah mau mengadakan konvensi mencari siapa pasangannya.
Waduh, ini benar-benar sangat parah. Mencari pasangan dengan menggunakan konvensi sepertinya bukanlah cara yang bijak menyelesaikan masalah ini. Apalagi memilihnya dengan melibatkan pakar-pakar dan dilakukan secara terbuka. Seharusnya cukup melakukan pertemuan dengan para partai pengusung dan lakukan survei kecil terhadap pasangan wakil yang diajukan oleh para parti pengusung.
Ini sama saja kita sudah sepakat membentuk sebuah perusahaan bersama, tetapi mencari wakil direkturnya melakukan sebuah konvensi. Ya cukup pemegang saham saja yang menentukan dan tidak perlu melibatkan orang luar lagi. Konvensi adalah cara yang salah menyelesaikan konflik ini.
Wajar saja akhirnya PPP mengancam akan menarik dukungannya. Kang Emil sepertinya harus belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang bisa memecahkan konflik tanpa konflik. Harus mampu menjadi pemimpin yang adil bagi semua partai politik. Bahkan menjadi pemimpin yang bisa memegang setiap janji-janjinya.
Kalau begini saja Kang Emil sudah kewalahan, bagaimana lagi saat menjadi seorang pemimpin sebuah provinsi?? Lama-lama yang ada hanya kegaduhan-kegaduhan akibat janji-janji manis yang hanyalah sebuah gimmick poltiik mendapatkan dukungan. Sebuah ujian pertama yang sepertinya Kang Emil gagal memanajemennya.
Beginilah memang kalau pemimpin demi mendapatkan dukungan berjanji-janji manis. Apakah ini memang sikap aslinya Kang Emil?? Entahlah. Tetapi saya dapat info mendalam, bahwa Kang Emil ini juga termasuk orang yang pakar berjanji-janji dan bermulut manis.
Apakah setipe dengan Anies Baswedan?? Dugaan saya begitu. Ini baru awal dan lihat saja nanti karakter sebenarnya. Ya sudah, saya mau tidur cepat dulu. Soalnya nanti masuk subuh. Hehehe..
Salam Jaring Laba-Laba.