Janganlah kita berbangga hati karena Presiden Jokowi telah melepas bantuan empat pesawat Hercules TNI AU menuju lokasi pengungsian di Bangladesh. Presiden Jokowi terlalu lama melepas bantuan kemanusiaan untuk Rohingya. Padahal, Front Pembela Islam (FPI) sudah mengirimkan bantuan sejak beberapa hari yang lalu.
FPI mengklaim telah mengirimkan 1.000 relawan ke Myanmar untuk membantu muslim Rohingya dengan membawa makanan, obat-obatan, pakaian. FPI mengatakan relawan tersebut juga membawa uang sebesar Rp10 miliar. Klaim ini dinyatakan oleh Pembina Presidium Alumni Aksi Bela Islam 212, Kapitra Ampera, di depan Kedubes Myanmar, Jakarta Pusat, Rabu 6 September 2017.
Sedangkan Presiden Jokowi melakukan pengiriman bantuan kepada pengungsi Rohingya Rabu (13/9/2017) pagi. Tidak seperti Presiden Jokowi yang mengirimkan bantuan dengan menggunakan Dua pesawat berkapasitas 10 ton, dan dua pesawat lainnya berkapasitas 7 ton,Total gelombang pertama bantuan berjumlah 34 ton, FPI mengangkutnya dengan menggunakan KLAIM.
Ya, kalau Presiden Jokowi capek-capek menyediakan bantuan dengan jalur resmi dan menggunakan pesawat Hercules, FPI sampai saat ini tidak terdeteksi menggunakan apa. Tetapi yang pasti mereka sudah mengirim 1.000 orang relawan dan Rp10 Miliar. Benar atau tidaknya, hanya FPI dan Tuhanlah yang tahu.
Saya pikir, pertolongan FPI ini tidak akan bisa terdeteksi oleh pemerintahan Myanmar dan Bangladesh. Karena bantuan ini tidak tampak dan yang penting sudah sampai. Kalau masalah klaim, maka saya sangat percaya dengan Kapitra. Lah dia saja bisa menciptakan yang namanya Visa unlimited.
Terserah anda mau percaya atau tidak, tetapi saya yakin, KLAIM Kapitra ini benar dan bukan mengada-ada. Saya sangat yakin bahwa itu adalah ucapan dan KLAIM Kapitra. Kalau masalah benar dan nyata adanya, maka bisa dipastikan saya tidak percaya 1000 persen.
Bagaimana bisa FPI mengirimkan relawan 1000 orang kesana?? Lah kemarin saja modalnya cuma surat ijin orang tua dan fotokopi KTP. Paling juga relawan demo di Kedubes Myanmar. Secara yuridis bisa saja merek mengKLAIM sudah ada di Myanmar. Walau sebenarnya di depan Kedubes Myanmar.
Lebih baik memang bantuan dikatakan telat tetapi lebih masuk akal dan terencana seperti yang dilakukan Presiden Jokowi. Menggunakan jalur kewarasan dan akal sehat, bukan KLAIM tanpa dasar dan kenyataan yang masuk akal. Apalagi, mengirimkan bantuan tidak bisa dilakukan seenak udelnya saat pengungsi ada di Myanmar.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa bantuan kepada pengungsi Rohingya melalui jalur Myanmar belum bisa dilakukan karena modalitas dari penyaluran bantuan. Menlu akan berusaha supaya bantuan dari Indonesia dan asing bisa segera masuk melalui jalur Myanmar.
Kalau Menlu yang sudah dari Myanmar menyampaikan kesulitan tersebut, mengapa FPI seperti tidak pernah mengungkapkan masalah pengiriman bantuan?? Apakah mereka punya jalur khusus?? Atau mereka ini punya visa unlimited dan bebas jalur kemana saja?? Hehehe..
Daripada bingung dengan KLAIM aneh ini, maka saya menyimpulkan bahwa FPI hanya tipu-tipu saja telah mengirim 1000 relawan dan bantuan Rp 10 miliar untuk pengungsi Rohingya. Yang saya yakin mereka menggunakan KLAIM tersebut hanya untuk memperlancar bisnis donasi ke Rohingya. Modusnya minta bantuan, tetapi yang ada hanya jadi modal demo dan mudah-mudahan bukan untuk beli Pajero.
Kemarin saya juga melihat aksi FPI di lampu merah meminta bantuan untuk Rohingya. Tentu saja ada yang memberikan bantuan. Tetapi tahukah yang memberi tersebut bahwa uang yang mereka berikan bisa saja digunakan tidak untuk bantuan tersebut. Apalagi FPI tidak punya akses memberikan bantuan kesana.
Sayang sekali uang kita bukannya untuk menolong para pengungsi tetapi malah dipakai untuk demo dan menghidupi kaum pentol korek tukang buat rusuh dan onar ini. FPI jelas senang kalau ada momen beginian. Senang karena mereka terlihat seperti orang baik padahal sebenarnya tidak. Saya bukan suudzon tetapi memang begitulah adanya.
Jadi, kalau anda percaya bahwa FPI sudah kirim 1000 orang dan bawa duit Rp 10 miliar kesana, maka anda harus sering-sering baca tulisan saya.
Salam Bisnis Donasi.