Tentu saja ini bukan kabar gembira bagi mereka yang tidak memilih pasangan Anies-Sandi, dan mungkin juga bukan kabar gembira bagi yang memilih Anies-Sandi, tetapi yang pasti ini adalah kabar gembira bagi Uno Family. Bagaimana tidak, program OK OCE garapan Sandiaga Uno mendapatkan jatah Rp 1,5 Miliar dari APBD-P Jakarta. Dan hebatnya, yang menjadi ketuanya adalah kakak Sandiaga.
Indra Uno, Kakak Sandiaga ditunjuk menjadi Ketua Program One Kecamatan One Centre for Entrepreneurship ( OK OCE). Menurut Kepala Dinas KUMKMP DKI Jakarta Irwandi, dalam APBD-P 2017, namanya bukan OK OCE, melainkan Program Pelatihan Kewirausahaan. Terlepas dari penilaian Irwandi bahwa Indra Uno bisa mengelola program ini dengan baik, tetapi bau nepotisme sangat kentara dalam penunjukkan Indra.
Bukannya mendiskreditkan kemampuan Indra Uno, tetapi kalau belum apa-apa sudah mulai tunjuk-tunjuk anggota keluarga itu bukanlah sebuah semangat yang bagus dalam sebuah birokrasi yang dicurigai akan melakukan tindakan menggaet sanak keluarga ke dalam birokrasi. Belum lagi kecurigaan-kecurigaan lain ada kepentingan-kepentingan tertentu dalam kubu Anies-Sandi.
Ibarat kita masih curiga ini orang maling atau tidak, tiba-tiba dia menempatkan anggotanya jadi kepala satpam. Tentu kita jadi semakin besar kecurigaannya. Belum tentu memang kalau anggaran akan kena garap, tetapi penunjukkan Indra Uno malah mengindikasikan bahwa ketakutan warga benar adanya.
Padahal sebelumnya, tidak ada dalam kepemimpinan Jokowi, Ahok, dan Djarot sanak keluarga terdekat menjadi salah satu ketua program pemerintahan. Bahkan mereka ini paling anti melibatkan keluarganya. Contoh paling terbuka adalah bagaimana Gibran menolak proyek-proyek pemerintah untuk dia garap bagian konsumsinya.
Padahal, kalau Gibran mau, sudah pasti dia bisa dapat proyek tersebut. Tetapi memang sudah tahu etikanya, Gibran tidak mau masuk dalam proyek pemerintahan sejak Ayahnya menjadi Walikota sampai sekarang menjadi Presiden. Gibran masih betah dengan usaha Markobarnya yang menurutnya cukup untuk membiayai hidup keluarganya.
Nah, ini belum juga dilantik, sudah ada pemberitaan kakak Uno akan menjadi Ketua program OK OCE. Apakah keluarga Uno ini akan masuk semua dalam program-program besutan yang jadi jatahnya Sandiaga?? Tidak tahu bagaimana selanjutnya, tetapi untuk yang satu ini sudah bisa dipastikan. Semoga saja tidak berlanjut ke saudara lain supaya Pemprov tidak jadi seperti perusahaan keluarga Sandiaga Uno, seperti yang dikhawatirkan selama ini.
Banyak orang mengatakan bahwa Sandiaga rela habis banyak uang di Pilkada Jakarta karena jiwanya sebagai pebisnis sudah menghitung berapa keuntungan yang diraih saat menjabat menjadi Wakil Gubernur. Anies yang modalnya tidak seberapa tidak akan mampu tegas, karena Sandiaga akan ungkit soal modal kampanye tersebut.
Buktinya saja sekarang yang sudah langsung dapat jatah adalah program OK OCE Sandiaga dengan kakaknya sebagai ketua. Sebuah gebrakan langsung sebagai bukti memang Sandiaga punya hak untuk mengumpulkan modal yang sudah dikelurkannya. Apakah saya terlalu tendensius?? Saya pikir malah keluarga Uno yang tendensius.
Saya jadi curiga juga kenapa pada akhirnya muncul papan bunga dengan nama Uno Family. Apakah karena sudah dapat anggaran 1,5 Miliar?? Ini nih papan bunganya..
Awalnya saya pikir ini adalah papan bunga penggemar kartu Uno, tetapi kalau disangkutpautkan dengan dapat anggaran 1,5 Miliar mungkin aja yah kesitu arahnya?? Yah, yang tahu hanya mereka saja dan Tuhan, kalau saya hanya coba menarik benang yang tidak kasat mata dan perlu ditarik-tarik analisisnya.
Tetapi apapun itu, kita sudah bisa melihat betapa hebatnya mereka mengembalikan masa di mana KKN adalah musuh kita bersama dalam perjuangan reformasi. Bahkan tokoh yang disebut bapak reformasi pun ikut-ikutan mengembalikan masa KKN tersebut dengan jadi orator aksi togel. Kini N dari KKN sudah terendus realisasinya, apakah duo K akan terjadi juga??
Semua serba mungkin kalau melihat gerombolan si berat dalam kerumunan mereka. Apalagi kerumunan ormas lapar yang jatahnya dihentikan oleh Ahok. Lihat saja munculnya ormas Bang Japar yang siap menanmpung dana bansos maupun hibah sebagai balas jasa kemenangan di Pilkada.
Berharap Jakarta baik dan mendoakan mereka memimpin dengan baik?? Jangan harap. Kita tidak boleh berleha-leha. Kalau Gubernur kita mereka penjarakan, maka kita juga harus “penjarakan” Gubernur mereka dengan pengawasan dari segala penjuru. Kita buat mereka tidak tenang menggunakan anggaran.
Caranya?? Besatulah dan bersuaralah. Melalui media opini maupun melalui media sosial anda. Kami juga siap menampung siapa saja yang mau ikut bersuara dan mengawasi. Kita jangan biarkan perubahan yang sudah terjadi hilang gara-gara Gubernur yang menang SARA.
Rapatkan barisan demi Jakarta dan Indonesia.
Salam Nepotisme.