Akhirnya ada juga yang angkat bicara soal nyinyiran para partai oposisi yang menyebutkan tindakan Presiden Jokowi menerima Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Istana Merdeka. Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga menyatakan bahwa diterimanya PSI oleh Jokowi di Istana Merdeka tidak ada salahnya. Jokowi terbuka bagi partai manapun yang mau berjumpa dengannya.
Meski dikatakan bahwa itu membahas masalah pemenangan Jokowi, tidak jadi masalah karena PSI datang sebagai partai yang mau mendukung Jokowi di Pemilu 2019. Apalagi mereka memang berniat mau menjual Jokowi sebagai objek kampanye mereka.
“Ini kan hal yang biasa saja. Tinggal bergantung dari sisi mana kita melihat. Bagaimana kalau kemudian kalau yang datang itu Pak Prabowo ke Pak Jokowi. Ada masalah kah? Kan tidak. Tentu ada anggapan nantinya ini mau jadi capres atau cawapres. Itu kan sesuatu tanggapan yang wajar saja,” kata Eriko usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3/2018).
“Artinya beliau (Jokowi) ingin bertemu dengan orang-orang muda. Tapi kan orang muda kadang-kadang menyampaikan bahwa ini adalah suatu pendukungan, sah-sah saja dan nggak masalah,” imbuhnya.
Memang partai oposisi ini terlalu lebay meresponi kedatangan PSI ke Istana Merdeka. Seolah-olah Jokowi menyalahgunakan fasilitas negara dan abuse of power. Sama saja seperti saat Jokowi menggunakan pesawat Kepresidenan pulang ke Solo. Ada aja yang nyinyir tidak jelas. Padahal status Kepresidenan melekat 24 jam kepada Jokowi.
Padahal saat Prabowo datang ke Istana Merdeka dan bahas soal politik tidak banyak komentarnya. Nanti kalau Jokowi bahas Pilpres dengan partai pendukung apa harus di lapo tuak atau warkop biar tidak pakai fasilitas negara??
Kalau mereka permasalahkan Jokowi menggunakan Istana Merdeka yang adalah fasilitas negara, maka nanti mereka akan bilang juga kalau penggunaan mobil dan Paspampres abuse of power saat Jokowi mau kemana-mana. Seharusnya mereka dukung kalau Jokowi ketemu pengurus parpol di tempat terbuka seperti Istana Merdeka yang semua orang bisa mengetahuinya.
Yah, begitulah partai oposisi. Tidak tahu lagi apa yang mau diserang, akhirnya yang aneh-aneh pun dikritik. Dan kelakuan begini bukan membuat mereka mendapatkan simpati, tetapi eneg publik melihatnya.
Apakah anda juga eneg? Kalau iya, mari tenggelamkan mereka.
Salam Eneg.