Sepandai dan selihai apapun kita berkilah, hukum alam tidak bisa ditipu dan dilawan. Kita hanya bisa mengantisipasi dan memanfaatkannya. Melawan alam akan mengubah alam tersebut menjadi lawan yang berbahaya bagi kemanusiaan. Karena itu, tidak ada yang akan bisa membuat teori apapun melawan alam. Pada akhirnya kita tahu bahwa mereka tunduk akan hukum alam tersebut.
Itulah yang saat ini terjadi kepada proyek kampung akuarium yang dibanggakan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Saat kampanye Pilkada Jakarta, kampung ini jadi ikon Anies menunjukkan penolakan terhadap penggusuran. Padahal saat menjadi Gubernur, Anies ternyata melakukan penggusuran.
Penggusuran bukanlah pelanggaran terhadap keadilan, selama penggusuran tersebut adalah untuk menegakkan keadilan. Tidak menggusur saat ada yang melanggar malah menjadi preseden buruk bagi penegakan aturan. Lama-lama, orang akan duduki semua lahan Pemprov DKI dan menolak digusur atas nama keadilan.
Ahok sebelumnya sudah menyampaikan bahwa daerah Kampung Akuarium adalah daerah yang sudah masuk ke air. Dan ditambah ditemukan juga sebuah cagar budaya yang meyakinkan bahwa daerah tersebut harus dikelola dengan benar. Tetapi sayangnya, meski mantan Mendikbud, Anies tidak memahami persoalan cagar tersebut.
Pernyataan Ahok pun terbukti. Konsep bentuk rumah yang dibuat ternyata adalah rumah panggung. Ini membuktikan bahwa akan ada genangan air yang akan meneggenangi Kampung Akuarium. Ini sama saja dengan konsep rumah pinggir ciliwung lainnya yang menerobos daerah bantaran sungai.
Bukti memang hukum alam tidak bisa dibantah oleh Anies dan tim yang mengkonsepkan rumah di Kampung Akuarium. Ahok sudah berencana membangun tanggul disitu untuk menahan air masuk, tetapi malah bangun pemukiman sehingga air dengan mudahnya masuk. Karena itu, rumah pun dibuat model panggung.
Belajar memahami keadilan jangan pernah berkiblat kepada Anies yang keadilan berdasarkan janji kampanyenya. Belajar keadilan sosial, lihatlah Jokowi. Bangun Papua dengan massif tanpa melanggar peraturan. Dan itulah keadilan yang sebenarnya.
Kampung Akuarium akan jadi sebuah monumen bahwa keadilan tidak seharusnya menentang dan melawan alam. Karena pada akhirnya kita harus menerima ganjarannya. Kalau daerah mereka banjir jangan salahkan air yang meluap, salahkan manusianya yang melawan keadilan.
Salam Keadilan.