Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan pencemaran nama baik. Pelapornya orang terkenal se-Indonesia, Fadli Zon, wakil ketua umum Partai Gerindra sekaligus wakil ketua DPR RI kita. Selain Juli Antoni, ada pianis Ananda Sukarlan dan dua pemilik akun media sosial lain yang ikut dilaporkan (KOMPAS.com, Jum’at 9 Maret 2018). Sekali melapor, empat orang berpotensi masuk penjara. Efisien dan ekonomis.
Diwakili Tim Lembaga Advokasi Hukum Indonesia Raya Partai Gerindra, Fadli sangat percaya ini adalah kasus pencemaran nama baik yang sudah sepatutnya diperkarakan. Padahal, dalam mentionnya Juli Antoni mengaku tidak ada menyebut-nyebut nama Fadli. Tapi karena terbawa perasaan, Fadli yang tersinggung merasa perlu membawa masalahnya keranah hukum.
Tidak salah memang, karena meskipun dia anggota DPR yang dilindungi Undang-Undang MD3, punya imunitas dan privilage, dia tetap warga negara biasa yang berhak mendapat perlindungan dan kesetaraan dari aparat penegak hukum. Wajar saja kalau dia menuntut keadilan.
Tapi coba lihat dulu faktanya! Sebagian orang mungkin menganggap Fadli bukan termasuk orang yang bijak dalam ber-medsos. Ucapan dan bahasannya yang tidak pernah jauh-jauh dari celaan dan kritik (yang menjatuhkan) pemerintahan Joko Widodo, cukup membuat banyak orang dongkol. Tapi dia punya alasan, sebagai oposisi memang sudah selayaknya dia berseberangan dengan pemerintah, jadi harus dianggap sah-sah saja dia mau bicara apa.
Cuma ada satu hal yang mungkin Fadli lupa; presiden Jokowi tidak sendiri, beliau punya banyak pendukung yang siap membela sampai titik tinta penghabisan. Mestinya dia harus siap juga kalau sekali waktu harus berbenturan (di media sosial ) dengan para simpatisan dan ‘pasukan Jokowers_Cebongers’ ini.
Sadar diri saja. Saling tuding dan berbalas kata di media sosial sudah jadi hal yang lumrah belakangan ini. Celaan, gossip, dan caci maki banyak berhamburan disana, meski tidak dipungkiri, ada juga orang-orang baik yang senang bicara hal-hal baik, masih ada orang yang coba mengingatkan dan memberi nasihat.
Pikir dulu sebelum bicara, kata orang bijak. Jangan gampang marah atau tersinggung kalau kita sendiri juga gemar mengaduk-aduk perasaan orang. Empat orang yang dilaporkan adalah bukti sebagian kecil orang yg tidak suka atas pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Fadli, mungkin ketidak sukaan mereka sudah masuk kategori muak. Mungkin saja.
Mudah-mudahan tahun depan Oom Fadli tidak terpilih lagi…