Mungkin akan terus banyak orang yang akan menyerang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang berpesan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam rapat koordinasi hari Senin (8/1/2018) agar tidak lagi menenggelamkan kapal pelaku illegal fishing.
Menurut Luhut, hal ini perlu dihentikan dan fokus kepada meningkatkan ekspor ikan. Apakah berarti Luhut meminta agar penenggelaman kapal dihentikan total atau tidak?? Bisa dikatakan seperti itu. Luhut sepertinya mendapatkan pesan langsung dari beberapa negara yang dikunjunginya untuk menghentikan penenggelaman kapal tersebut.
Lalu apakah pernyataan Luhut ini diluar dari apa yang jadi kebijakan Presiden jokowi?? Nah, hal ini perlu kita lihat dengan seksama. Luhut memang bukan pertama kali mengeluarkan pernyataan ini. Karena sebelumnya sudah pernah melakukan aksi ini juga dan tetap saja berbeda dengan Presiden Jokowi.
Lalu mengapa Luhut melakukan aksi seperti ini lagi?? Apakah dia memang mau melawan Presiden Jokowi atau sedang ada agenda tertentu dengan negara-negara tersebut?? Saya sih menduga Luhut bukanlah orang yang asal bicara. Apalagi latar belakang Luhut yang adalah seorang Kopassus dan Jenderal lapangan. Tidak sembarangan bicara.
Dan betul saja, entah dapat angin dari mana atau memang itu sasarannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun ikut meminta kebijakan penenggelaman kapal asing yang melakukan illegal fishing atau pencurian ikan di perairan Indonesia dihentikan. Menurut JK, penenggelaman bukanlah sebuah keharusan.
JK beralasan, penenggelaman ini menurutnya menyangkut hubungan Indonesia dengan negara lain. Dalam pernyataannya, JK menyebut ada beberapa negara yang melakukan protes-protes, pendekatan, diplomatik, dan macam-macam untuk menghentikan penenggelaman kapal tersebut.
Meski JK mendukung Luhut, Presiden Jokowi ternyata berpandangan lain. Presiden Jokowi malah mendukung Susi untuk melakukan penenggelaman kapal. Karena bagi Presiden Jokowi itu sebagai upaya penegakan hukum. Selain itu, penenggelaman kapal juga untuk memberi efek jera bagi pelaku kasus illegal fishing yang marak di wilayah perairan Indonesia.
“Jadi, penenggelaman ini bentuk law enforcement yang kita tunjukkan bahwa kita ini tidak main-main terhadap illegal fishing, terhadap pencurian ikan. Enggak main-main,” kata Jokowi, Rabu (10/1/2018).
Presiden Jokowi tetap saja jawabannya seperti ini. Sama seperti waktu Luhut juga menyinggung dihentikan penenggelaman kapal. Lalu apa maksud dari semua skenario yang berulang ini?? Tidak lain dan bukan ada sesuatu yang ingin dikorek. Salah satunya tentu saja mencuatkn nama JK. Apakah ini berarti JK ada keterlibatan?? Kalau ini saya tidak berani menyebutkannya.
Tetapi kalau JK bersuara seperti ini, maka ingat-ingat saja nama RJ Lino. Orang yang masih satu persaudaraan dengan JK. Apakah ada sangkut pautnya dengan Pelindo dan lain sebagainya?? Entahlah, tetapi rasanya sangat sulit untuk menlepaskan nama JK dari mafia-mafia yang ada di negeri ini.
Jadi, jangan heran kalau nanti strategi ini akan dilakukan lagi. Alasannya tentu saja memberikan ketenangan kepada negara lain untuk tidak takut ekspor ikan Indonesia dan tentu saja menyampaikan keluhan-keluhan negara lain terhadap penenggelaman kapal. Dan yang akan menjadi hero disini siapa lagi kalau bukan Susi dan Presiden Jokowi yang tampil dengan tegas menyatakan akan terus melakukan penegakkan hukum.
JK malah ikut terjebak dalam peran Luhut yang memang akan terus jadi bahan bullyan para hatters Presiden Jokowi. Sekali lagi, strategi Presiden Jokowi-Luhut memang luar biasa. Entah apakah Susi juga ikut main dalam skenario ini atau tidak. Tetapi yang pasti, selalu saja ada yang ingin dialihkan dan dibukakan kepada publik, kalau Luhut sudah bermain.
Silahkan tebak isu apa itu. Hehehe..
Salam Tebak-Tebakan..