Hari ini Presiden Jokowi kedatangan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde yang berkunjung ke Indonesia untuk mengetahui kondisi perekonomian di Indonesia. Apalagi pertemuan ini juga erat kaitannya dengan persiapan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada Oktober 2018. Dalam kunjungan kali ini, Jokowi membawa Lagarde ke untuk melihat pelaksanaan sistem jaminan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina dan kondisi usaha mikro, kecil, dan menengah di Tanah Abang.
Dalam kunjungan ke pasar Tanah Abang, Jokowi ingin menunjukkan kepada Lagarde bagaimana kondisi pasar Tanah Abang yang menjadi pusat perbelanjaan dengan jumlah 19 ribu kios. Sebuah kebanggaan Indonesia yang namanya terkenal sampai ke mancanegara.
“Di Tanah Abang, kiosnya berjumlah 19 ribu buah, kekuatan besar kita,” ujar Jokowi di Pasar Tanah Abang, Senin, 26 Februari 2018.
“Melihat desain-desain ekonomi dan akan dilakukan. Ini juga melihat yang kecil-kecil itu banyak, yang mikro-mikro itu sangat banyak sekali, itu yang saya ingin tunjukkan,” ucapnya.
Apa yang dilakukan Jokowi ini sangat menarik. Karena dalam kunjungan tersebut, Jokowi juga didampingi oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Jokowi seperti sedang ingin menunjukkan kepada Anies bahwa cara menghidupkan ekonomi mikro di pasar Tanah Abang itu adalah mereka yang ada di dalam pasar, bukan yang ada di luar pasar Tanah Abang.
Bisa dibayangkan kalau Jokowi membawa Lagarde ke pasar Tanah Abang hasil kerjaan Anies-Sandi yang menutup jalan, bisa malu rasanya Indonesia yang katanya negara luas tetapi mencari lapak saja harus tutup trotoar dan jalan raya. Jokowi ingin membanggakan pasar Tanah Abang dengan kios-kios yang ada di dalam oasar, bukan karya kontroversial Anies-Sandi yang malah menghasilkan pelaporan ke polisi kepada Anies.
Menghidupkan ekonomi mikro seharusnya juga memperhatikan hak-hak orang lain seperti pejalan kaki dan juga pengguna jalan raya. Jangan sampai segala aturan dan hak warga lain dilanggar demi kontrak politik kepada pendukung. Dan syukurnya Jokowi tidak ikut menjadikan terobosan Anies-Sandi sebagai sesuatu yang dibanggakan dalam kondisi ekonomi mikro.
Karena sudah sewajarnya, penutupan jalan tersebut adalah hal yang memalukan.
Salam Kios Tanah Abang.