Gaya berpolitik Presiden Jokowi memang sangat unik. Banyak orang menduga bahwa Presiden ini akan dengan mudahnya dikendalikan dan ditebak jalan berpikirnya, tetapi ternyata tidak. Presiden Jokowi ternyata adalah sosok yang sangat sulit ditebak dan dikendalikan. Bukan hanya oleh partai oposisi tetapi juga oleh partai pendukung.
Itulah mengapa partai pendukung Presiden Jokowi dibiarkan liar dan tidak dikendalikan betul oleh Presiden Jokowi. Karena kalau dikendalikan penuh semodel waktu SBY menjadi Presiden, maka manuver-manuver politik serta kebijakan Presiden Jokowi akan terbatas karena tersandera transaksi politik.
Presiden Jokowi tahu betul, kalau berkerja sama dengan partai pendukung tidak boleh terlalu sering. Karena kalau terlalu sering maka kelakuan seperti menyerang KPK dengan pansus akan menyeret nama Presiden Jokowi. Mungkin bahkan bisa saja permaianan partai pengusung bukan lagi melalui pansus melainkan main di belakang. Hal itulah yang sebenarnya sedang dipermasalhkan oleh partai pendukung Jokowi. KPK tidak bisa mereka kendalikan.
Presiden Jokowi sadar betul akan hal ini karena dalam politik yang abadi itu adalah kepentingan, bukan koalisi atau dukungan dalam Pilpres. Jadi, Presiden Jokowi akan memanfaatkan koalisi hanya untuk sebuah kepentingan yang diharapkannya bisa didukung oleh partai pendukung. Dan sejauh ini sukses dijalankan.
Nah, saat menghadapi polemik hubungan dengan Panglima TNI yang sepertinya mulai cari perhatian, alias caper, Presiden Jokowi kembali memainkan strategi yang sangat brilian. Presiden Jokowi tidak langsung mengklarifikasi dan memberi panggung kepada Panglima TNI, melainkan menyodorkan Menkopolhukam dan Menhan meluruskan polemik tersebut.
Usaha Panglima yang ingin supaya penjelasannya didengar dan berharap akan membuat Presiden Jokowi mendukung penjelasannya malah kandas, Presiden tetap meminta media dan publik mengacu kepada penjelasan Menkopolhukam. Panglima pun terpaksa gigit jari. Nah usaha Presiden Jokowi menghadapi manuver Panglima kembali dilakukan tadi malam.
Ya, Presiden Jokowi sebenarnya sudah diundang untuk menonton wayang bersama oleh Panglima TNI, tetapi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi malah sebaliknya, Presiden Jokowi menonton G30S/PKI di Bogor. Panglima yang lagi wayangan sontak tergopoh-gopoh ke Bogor menyusul Presiden Jokowi. Kalau saya jadi Presiden Jokowi saya akan balas Panglima dan bilang, Emang Gue Pikirin!!
Menarik bukan bagaimana Presiden Jokowi menunjukkan siapakah panglima tertinggi sebenarnya di negeri ini?? Diundang Panglima menonton wayangan, Presiden Jokowi malah menonton film G30S/PKI tanpa memberi tahu panglima apakah dia akan datang atau tidak ke wayangan. Panglima jelas terlihat tidak tahu karena kalau tahu pastinya tidak akan datang ke acara wayangan.
Panglima pasti akan menonton dari awal bersama Presiden Jokowi film G30S/PKI. Sayangnya, bukan Panglima yang menonton bersama Presiden Jokowi sejak awal, melainkan Danrem 061/Suryakencana Kolonel Inf Mirza Agus dan Kapolresta Bogor Kota Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya. Sebuah acara yang sepertinya hanya diketahui segelintir orang saja.
Itulah yang membuat Presiden Jokowi menjadi seorang Presiden yang unik. Tidak mudah ditebak dan selalu saja bergerak atas perhitungan yang matang dan mampu membungkam banyak orang. Ya, aksi Presiden Jokowi ini bukan hanya membuat Panglima merasa malu tetapi juga membuat para htters yang menyebut dirinya pro PKI terpaksa gigit jari.
Mau menuduh bagaimana lagi kalau akhirnya mereka melihat Presiden Jokowi menonton film G30S/PKI dari awal sampai akhir. Semua usaha menyingkirkan Presiden Jokowi dengan isu PKI sepertinya menjadi sia-sia dengan aksi Presiden Jokowi menonton film G30S/PKI. Bagaimana bisa menuduh Presiden Jokowi PKI kalau ternyata Presiden menonton film propaganda tersebut.
Inilah yang namanya sekali pukul dua tiga musuh terkapar. Tidak perlu banyak usaha, hanya melakukan manuver mendadak dan memberikan efek kejut yang sangat menghentak. Sebuah strategi yang hebat dan sepertinya hanya bisa dilakukan oleh Presiden Jokowi. Pertanyaannya siapakah yang menjadi tink tank Presiden Jokowi?? Apakah hanya memikirkannya sendiri saja??
Untuk pertanyaan ini, hanya Presiden Jokowi yang bisa menjawabnya. Tetapi yakinlah, ada orang-orang brilian di belakang Presiden Jokowi yang memberikan saran-saran bagus menjadi pertimbangan Presiden Jokowi. APakah mau dieksekusi atau tidak, Presiden Jokowilah yang menentukannya. Siapakah mereka?? Sebut sajalah mereka “Orang-Orang’ Jokowi.
Tetap semangat Pak Presiden.. God Protect You..
Salam Dua Periode.