Warga Jakarta yang mendambakan rusunami atau rumah susun milik di samping kuburan pondok kelapa lagi-lagi harus menunda keinginannya tersebut.
Masalahnya apalagi kalau bukan belum matangnya persiapan gubernur Anies dan Sandiaga menyajikan hidangan lezat berupa rumah DP 0 rupiah ini.
Skema pembiayaan dan syarat-syarat kepemilikan rusun yang bikin penasaran warga ini sebenarnya sudah menemui titik terang ketika januari lalu Sandiaga menjanjikan dibentuknya BLUD pada bulan April ini.
BLUD atau Badan Layanan Umum Daerah inilah yang nantinya akan mengurusi rumah DP 0 rupiah dengan segala tetek bengeknya. Mulai dari pemesanan, pembelian unit bahkan penjualan kembali jika warga tak sanggup lagi mecicil hunian..
Lha ternyata pembentukan BLUD nya pun ditunda. Sandiaga jelas kebingungan. Saat ditanya mengapa ditunda katanya mau minta masukan sana-sini dulu. Haha…
Lha sudah koar-koar launching sampai heboh kok malah sekarang baru mau minta masukan sana-sini dulu. Inilah kalau pemimpin cuma modal uang, dipikir semua selesai hanya dengan uang…
“Pak Agustino minta waktu untuk bentuk BLUD. Mau minta masukan dulu dari stakeholder termasuk pemerintah,”
“Tadi saya dikasih tahu nanti tanggal 9 (April)kan diupdate. Nanti tanggal 16 (April) pemaparan. Mungkin UPT dulu,”
kata Sandiaga di Balai Kota, Detiknews.com
Lha padahal kunci dari rumah DP 0 ini ada di BLUD, kalau pembentukannya saja sudah molor, ya sudahlah lebih baik urungkan saja niat beli rusun itu. Lebih baik gerak cepat mencari hunian subsidi Jokowi yang sudah jelas “barangnya”.
Bukan apa-apa, takutnya sudah kita setor uang, rumahnya masih terkatung-katung, yang ada rugi bandar. Perasaan saya mengatakan rumah dp 0 ini masih akan tertunda sebab banyak event di bulan-bulan ini hingga akhir tahun nanti.
Bulan depan sudah puasa Ramadhan, lanjut lebaran. Pemerintah pasti akan disibukkan dengan pasokan bahan pokok, arus mudik dan arus balik. Mana terpikir lagi rumah…
Piala Dunia Rusia Juni hingga Juli akan dimanfaatkan sejumlah kepala daerah untuk nobar bersama pendukungnya. Disusul Pilkada serentak, dan HUT RI. Lanjut lagi Asian Games hingga September dan di bulan inilah kita sudah resmi memiliki capres dan cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2019.
Dan kalau sudah ramai kampaye, rumah DP 0 bakal makin tidak jelas arahnya, benar-benar suram…
Kita hitung pahit-pahitnya, anggaplah 2020 rusun sudah jadi, mulai mecicil selama 20 tahun, artinya 2040 lunas, bukankah sudah waktunya rusun dirobohkan karena tower sudah tua. Itupun kalau 2030 Indonesia tidak bubar seperti kata Prabowo…
Beginilah kalau pemimpin tidak punya rancangan blue print yang jelas, program molor ketarik sana-sini karena memang tidak ada skala prioritas.
Huh…Nasibmulah Jakarta…
Selamat mendambakan rumah DP 0!!