Sebenarnya hari ini saya mau ke Balai Kota untuk meminta akses video rapat Pemprov yang (katanya) selalu direkam. Tetapi karena harus pakai surat saya urungkan niat. Apalagi nanti siang yang mau mengikuti acara di KPK. Rasanya tidak akan cukup waktu membuat surat dan mengantarkannya ke Bali Kota atau langsung ke dinas Kominfotik. Dan sepertinya saya perlu jaga-jaga lapor ke KIP dulu supaya ada pemahaman yang jelas.
Tetapi isu tidak disebarnya video rapat-rapat ke akun Youtube Pemprov DKI memang kini menjadi viral. Bukan apa-apa, yang membuat viral sebenarnya adalah pernyataan-pernyataan Wakil Gubernur Sandiaga yang sepertinya tidak bisa menggunakan cara berkomunikasi dengan baik. Kalau Gubernur Anies cara berkomunikasinya level parah, kalau Wagub Sandiaga, Level Expert Parahnya.
Bagaimana tidak parah, Wagub Sandiaga menyatakan hal-hal yang tidak perlu untuk menjelaskan bahwa video rapat tidak diupload. Menurut Wagub Sandiaga, video tidak diupload karena akan memecah belah. Rapat yang ada akan dijadikan bahan saling ejek, baik oleh yang mendukung Anies-Sandiaga maupun yang tidak. Video-video itu menjadi bahan meme oleh para warganet.
Sepertinya ketakutan Wagub Sandiaga ini terlihat berlebihan kalau memang rapat yang dilakukan tidak ada yang disembunyikan. Kalau ada yang disembunyikan, maka bermacam alasan akan dikemukakan. Padahal dulu, tidak ada yang ditutupi meski masih baru perencanaan. Mengapa?? Karena tidak ada yang perlu disembunyikan??
Ada beberapa dugaan saya mengapa video tidak diupload. Salah satunya mungkin saja karena mereka ini rapatnya tidak serius dan banyak candaannya. Atau mungkin saja, dalam video tersebut Wagub Sandiaga sering tertangkap sedang tertidur. Jadi, video perlu diedit dulu supaya terlihat cantik. Benarkah?? Sejauh ini tidak bisa dibantah dugaan ini karena video tidak diunggah. Apalagi sudah ada video sebagai bukti sahihnya Wagub Sandiaga tertidur.
Yang anehnya lagi, Sandiaga menjelaskan bahwa ditutupnya akses video rapat Pemprov tersebut salah satunya juga mencontoh pemerintah kota di Belanda. Menurut Wagub Sandiaga, Waktu Wali Kota Belanda ke sini, Bu Dian cerita bahwa di Belanda yang paling terbuka sendiri konsepnya kalau minta keterbukaan itu harus ada surat resmi, harus ada organisasinya dan itu akan diberikan.
Dan penjelasan ini pada akhirnya membuat saya jadi mengambil suatu kesimpulan bahwa video memang tidak akan diunggah dengan alasan apapun. Kalaulah ada surat resmi, apakah Pemprov akan memberikannya?? Entahlah tetapi jujur saja saya meragukannya. Pasti akan dipimpong seperti model pemerintahan old.
Tetapi menariknya, pernyataan Wagub Sandiaga bahwa mereka meniru pemerintahan kota di Belanda, saya jadi teringat dengan pernyataan Gubernur Anies Baswedan terkait Belanda. Gubernur Anies saat itu menjelaskan bahwa Jakarta adalah kota yang paling merasakan penjajahan Belanda di Indonesia. Sebab, penjajahan itu terjadi di Ibu Kota.
Apakah ini yang dimaksudkan oleh Gubernur Anies?? Penjajahan itu terjadi di Ibukota?? Kalau melihat apa yang sedang terjadi, saya pada akhirnya harus membenarkan pernyataan Gubernur Anies kali ini. Jakarta adalah kota yang paling merasakan penjajahan jaman now. Pemerintahan tidak lagi mau terbuka dan hak-hak warga miskin carut marut. Yang dilayani hanyalah DPRD dan elit yang mendukung mereka.
Sudah miripkah dengan model kolonial Belanda?? Ternyata inilah maksud pernyataan Gubernur Anies, Bahwa penjajahan pertama kali datang di Jakarta dan kini mereka akan kembali merebut Indonesia untuk mereka jajah. Kolonial jaman now yang diprakarsai oleh kubu Anies yang adalah anti tesis Jokowi-Ahok memang kini sudah terjadi di Jakarta.
Apakah kita mau diam dan biarkan mereka menguasai Jatim, Jateng, dan Jabar serta daerah-daerah lain?? Saya yakinnya tidak. Mari saat ini di tengah-tengah waktu liburan, waktu sengang, waktu bermain, dan waktu hangout terus bersuara di media sosialmu. Jangan biarkan penjajahan di Jakarta menyebar sampai ke seluruh Indonesia.
Caranya?? Gabung ke Indovoices sebagai penulis atau sebagai penyebar tulisan-tulisannya. Karena kita harus lawan kolonial model baru ini. Dan ingat, media sosial adalah salah satu gerakan yang tidak akan bisa mereka bendung. Jadi, mari bergabung dan meramaikannya.
Salam Penjajahan.