Sudah sejak awal saya prediksi bahwa Ganjar Pranowo akan sulit dibendung menjadi Gubernur Jawa Tengah satu periode lagi. Prediksi saya itu didasari bukan hanya tingkat elektabilitas Ganjar yang tinggi dan populer di tengah-tengah masyarakat Jateng, tetapi juga karena memilih Gus Yasin sebagai cawagubnya. Pemilihan Gus Yasin yang juga ditaksir Sudirman menjadi penentu jalan Pilkada Jateng.
Maaf kata, saya harus jujur mengatakan kalau Pilkada Jateng sudah bisa dipastikan pemenangnya sejak Ganjar memenangkan Gus Yasin sebagai cawagub. Hal ini membuat strategi Gerindra-PKS-PAN untuk goreng isu SARA pun gagal. Akhirnya malah dapat kader PKB yang secara elektabilitas bahkan kalah terkenal dari Gus Yasin.
Prediksi saya ini dipertegas melalui hasil Survei Litbang Kompas yang dirilis Selasa (13/3/2018). Elektabilitas Ganjar-Yasin 79%, Sudirman Ida 11,8% sementara itu ada 9,2% yang belum menentukan pilihan. Jauhnya elektabilitas Ganjar ini membuat Sudirman mau tidak mau harus segera melupakan mimpinya mengikuti jejak Anies menjadi Gubernur.
Anies sangat beruntung memang karena saat dia mengikuti Pilkada Jakarta, isu SARA sangat menentukan kemenangan mereka, tetapi saat Sudirman ikut Pilkada Jateng isu itu tidak bisa digunakan. Adu kreativitas dan kredibilitas serta program membuat Sudirman semakin sulit menandingi Ganjar.
Berikut hasil elektabilitasnya..
hasil survei popularitas calon:
Ganjar Pranowo: 78,4%
Taj Yasin: 16,3%
Sudirman Said: 26%
Ida Fauziah: 12,4%
Hasil survei top of mind (pasangan calon yang disebut pertama kali oleh responden ketika ditanya siapa calon yang diketahui):
Ganjar Pranowo-Taj Yasin: 66,1%
Sudirman Said-Ida Fauziah: 6%
Tidak tahu/tidak ada/tidak jawab: 27,9%
Hasil survei tingkat resistensi (pasangan calon yang tidak akan dipilih responden):
Ganjar Pranowo-Taj Yasin: 7,1%
Sudirman Said-Ida Fauziah: 42,1%
Tidak tahu/tidak ada/tidak jawab: 50,8%
Hasil survei ini memang sesuai dengan prediksi masyarakat Jateng yang masih menginginkan Ganjar melanjutkan kepemimpinannya. Apalagi Ganjar bukanlah pemimpin daerah yang jauh dan tidak bisa diakses oleh warganya. Di media sosial Ganjar dengan sigap melayani keluhan warga dengan langsung memention instansi yang berwenang.
Itulah yang membuat Ganjar akan sangat sulit dikalahkan apalagi lawannya adalah Sudirman yang secara elektabilitas dan popularitas tidak begitu dikenal di Jateng. Keunggulan jauh Ganjar pada akhirnya bisa kita maklumi.
Selamat kepada Ganjar-Yasin. Tetap rendah hati dan siapkan diri memimpin Jateng. Mari dukung Ganjar sekali lagi.
Salam Gayeng.