Isu reshuffle memang terus menghangat. Nama-nama menteri yang diisukan akan direshuffle sudah banyak beredar. Tetapi mungkin bakalan banyak yang terkejut kalau ternyata salah satu yang mungkin akan segera direshuffle adalah Menteri Ignasius Jonan. Keberhasilan mendapatkan divestasi 51 persen ternyata tidak membuat posisi Menteri Jonan aman.
Menurut informasi dari informan Indovoices, isu direshufflenya Menteri Jonan tidak terlepas dari tarik menarik 3 kubu yang terus rebut-rebutan kursi Menteri ESDM. 3 kubu ini adalah kubu Megawati bersama PDIPnya, Kubu JK, dan Kubu Luhut (kabarnya kubu RI1). Besarnya kepentingan yang ada di Kementerian ESDM ini membuat 3 kubu ini terus melakukan tarik menarik.
Jika sebelumnya JK terpaksa gigit jari dengan direshufflenya Sudirman Said dan kubu Menko Luhut yang juga terpaksa menurunkan Arcandra menjadi Wakil Menteri, maka kini kubu Megawati yaitu Menteri Jonan akan segera kena reshuffle. Apalagi kalau bukan sudah semakin berkurangnya isu kewarganegaraan Arcandra. Kubu Menko Luhut memang sejak awal menginginkan Arcandra yang menjadi Menteri ESDM.
Pengalaman Arcandra dalam bidang perminyakan dan memiliki beberapa paten dalam bidang tersebut sebenarnya sudah jadi jaminan pengelolaan Migas yang semakin maju di Indonesia. Tetapi karena isu kewarganegaraan, Arcandra terpaksa dimundurkan terlebih dahulu.
Menteri Jonan sebenarnya adalah menteri yang bagus, tetapi terlalu prosedural sekali. Kurang berani melakukan terobosan dan gebrakan tanpa prosedur yang jelas dan terinci. Apalagi, kalau dalam hal ini Menteri Jonan kurang begitu memahaminya karena bukan bidangnya.
Jadi, karena dia adalah posisinya adalah menteri dan Arcandra adalah seorang Wakil Menteri, maka beberapa kebijakan jadi sulit untuk dieksekusi. Dan dalam suatu kesempatan, Presiden Jokowi sudah sempat menyinggung Kementeriaan ESDM yang terlalu rumit dalam berinvestasi.
Hal ini mengulang kejadian saat Menteri Jonan didepak dari Kementerian Perhubungan. Menteri Jonan terlalu lama dalam hal memberikan ijin dalam proyek Kereta Api cepat Jakarta-Bandung. Bahkan dalam acara groundbreaking kereta cepat tersebut, Menteri Jonan tidak hadir meski Presiden Jokowi ada di acara tersebut.
Menteri Jonan memang terkenal keras kepala dan kalau sudah sekali mengatakan sesuatu sangat sulit berubah meski Presiden Jokowi hadir dalam acara tersebut. Beda dengan Menteri Susi yang meski kebijakan cantrang harga mati, tetapi saat Presiden Jokowi meminta penundaan sampai tahun ini, Menteri Susi tidak keras kepala.
Karena itu, menurut informan tadi, Menteri Jonan tidak akan lama lagi direshuffle. Kesempatan pertama yang diambil pastinya saat pendaftaran Menteri Khofifah menjadi cagub Jatim. Momen itu diyakini akan menjadi kesempatan Presiden sekalian mereshuffle beberapa menteri yang tidak becus kerjanya, khususnya dalam hal investasi yang jadi fokus Presiden Jokowi.
Benar atau tidaknya Menteri Jonan direshuffle memang masih sekedar isu di lingkarang dalam. Tetapi isu ini dituliskan supaya nantinya kita tidak usah terkejut kalau Menteri Jonan direshuffle meski berhasil mempeejuangkan divestasi Freeport 51 persen. Karena siapapun menterinya, memang sudah itu patokan divestasi dari Presiden Jokowi.
Saya menduga, menteri ESDM akan diberikan kembali kepada Arcandra yang pernah menjadi Menteri ESDM tersingkat sepanjang sejarah Indonesia. Tunggu tanggal mainnya.
Salam Reshuffle.