Kalau mau dikata, saat ini adalah saat dimana pasangan Anies-Sandi sibuk mengadministrasi keadilan sosial kepada para pendukungnya. Jika sebelumnya Bang Japar dapat berkantor di Balai Kota, maka kini giliran FPI yang mendapatkan jatah. Karena FPI bukan orang kantoran tetapi orang demoan, maka jatah mereka adalah ijin untuk mengadakan kegiatan di Monas.
Revisi Pergub mengenai larangan mengadakan kegiatan keagamaan di monas telah diubah oleh Gubernur Anies. Kini, FPI bisa bebas menggunakan Monas untuk kegiatan mereka. Apalagi, memang sudah jadi kebiasaan mereka melakukan kegiatan agama supaya tampak oleh banyak orang. Rasanya kurang afdol kalau tidak disorot massa dan media. Riya?? Ahh.. Bagi mereka semua bisa dihalalkan.
Dan tanpa perlu diragukan lagi, saat mereka akan mengadakan reuni 212, Gubernur Anies akan dengan mudahnya memberikan ijin. Karena memang sejak awal, revisi Pergub ini untuk mengakomodir kegiatan FPI. Seorang tokoh FPI, Habib Novel Chaidir Bamukmin sangat bersyukur Monas bisa dibuka lagi buat kegiatan mereka. Dan mereka akan kembali melakukan acara-acara mereka di Monas.
Untuk yang pertama tentu saja adalah acara reuni 212. Nama acaranya memang aneh, seaneh nama mereka juga alumni 212. Tetapi karena ini adalah kumpulan orang-orang aneh, maka keanehan nama mereka tidak lagi menjadi keanehan. Karena hanya orang aneh yang bisa melakukan sebuah keanehan.
Selain memberi ijin, ternyata Gubernur Anies juga dijadwalkan hadir. Dari jadwal yang beredar, Gubernur Anies dijadwalkan akan memberikan sambutan. Meski Gubernur Anies mengaku belum tentu bisa hadir, tetapi kali ini Gubernur Anies tidak akan bisa mengelak lagi. Kalau reuni 411 Gubernur Anies berasalan tidak tahu, maka reuni 212 tidak ada lagi alasan tidak tahu.
Tidak seperti alumni 411, alumni 212 ini lebih cerdik dengan menyandera Gubernur Anies saat susunan acara disebarkan di media massa. Undangan sudah disampaikan dan juga ada bukti nama Gubernur Anies sebagai salah satu kata sambutan. Mau kabur dan ngeles lagi?? Gubernur Anies tidak akan bisa mengelak lagi.
Kini Gubernur Anies harus menerima resiko bergaul dengan kaum intoleran FPI ini. Mereka pasti tidak akan melepaskan Gubernur Anies dan akan terus mengikatnya. Dan kalau Gubernur Anies macam-macam, maka siap-siaplah akan kena demo dari mereka. Tetapi sepertinya hal tersebut tidak akan terjadi karena Gubernur Anies masih membutuhkan mereka untuk Pilpres 2019.
Gubernur Anies tentu tidak masalah bergaul dengan FPI. Karena dia nanti tinggal tampil juga bersama dengan dengan umat Hindu, Budha, maupun Kristen untuk menunjukkan kebhinekaannya. Padahal, sangat aneh rasanya kalau orang yang toleran bergabung dengan intoleran. Ini ibaratnya komunis tidak akan mau bergabung dengan kapitalis.
Tetapi namanya dibutuhkan, Gubernur Anies mau tidak mau mendekati mereka dan beretorika sebisa apapun untuk bisa dapat dukungan mereka. Tetapi meski begitu, sebenarnya Gubernur Anies ini tidak berbeda cara pandangnya dengan FPI dalam satu hal, yaitu pemimpin tidak boleh non muslim.
Hal ini tentu saja karena bagi Gubernur Anies dan kubunya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), adalah ancaman serius untuk Pilpres 2019 dan 2024. Tidak dijegal sekarang, maka mereka bisa kepanasan dipimpin non muslim. Padahal, tidak ada tindakan yang dilakukan Ahok merugikan umat dan bahkan sebenarnya memberikan porsi perhatian dan aksesibilitas lebih.
Tetapi karena memang mereka tidak mau dipimpin non muslim meski sebagus apapun dirinya, mereka pun menjegal Ahok. Padahal, Ahok jadi Presiden sudah dinubuatkan oleh Gus Dur. Dan umumnya, nubuatan Gus Dur ini jarang meleset. Apakah kali ini akan terbukti?? Semua tergantung Yang Maha Kuasa.
Mengapa saya katakan begitu?? Karena untuk menjadi seorang Presiden memang hanyalah garis tengan yang menjadi restunya. Coba saja lihat bagaimana SBY dengan mudahnya menjadi Presiden, sedangkan Prabowo sudah mati-matian dan bahkan sudah merayakan kemenangan di Pilpres walau ternyata kalah, tetap juga belum jadi Presiden.
Karena itu, kalau Ahok sudah garis tangannya jadi Presiden, dia akan tetap jadi Presiden apapun yang dilakukan kubu lawan.
Jadi, Gubernur Anies, selamat menikmati reunian dengan alumni 212. Semoga nanti anda tidak kena batunya karena memelihara serigala kelaparan.
Salam 212.