Setelah berita bertemu dengan para pengembang di rumah Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, di Hambalang. Gubernur Anies Baswedan yang secara resmi sudah saya gelari Gubernur Pengembang dan Boneka, kembali kedatangan seorang “Prabowo”. Kali ini yang datang adalah adik kandung Prabowo Subiyanto, Hasyim Djojohadikusumo.
Hasyim datang dengan membawa sebuah program Revolusi Putih milik Prabowo. Hasyim yang datang ke Balai Kota seperti ingin memberikan sebuah pencerahan kepada publik bahwa pembicaraan program milik Prabowo ini dibicarakan secara terbuka dan dilakukan di Balai Kota. Mungkin bermaksud mengklarifikasi pembicaraan tertutup para pengembang dengan Gubernur Anies di rumah Prabowo.
Tetapi usaha seperti ini tidak bakalan juga membuat publik merasa bahwa Prabowo tidak mengintervensi Gubernur Anies. Bahkan dengan disetujuinya program Revolusi Putih milik Prabowo, kita jadi semakin yakin, bahwa Gubernur Anies adalah bonekanya Prabowo. Lah, itu kan program Prabowo, bukan program Gubernur Anies.
Program revolusi putih ini adalah pemberian sarapan atau makan siang gratis bagi pelajar di DKI Jakarta. Program ini akan dijalankan di seluruh sekolah negeri dan sekolah swasta yang tidak mampu. Adapun makanan yang diberikan antara lain susu, kacang hijau, dan telur rebus. Dan proyek ini akan diterapkan mulai dari tingkat TK sampai SMA/SMK.
Bisa dibayangkan berapa jumlah proyek untuk program ini?? Sekolah swasta dan negeri di Jakarta ini banyak yang tidak mampu menyediakan hal tersebut. Kalau itu memakai APBD 2018, maka untuk dana setahun, proyek ini bisa memakan dana miliaran. Hitungannya jika satu kelas ada 30 orang kali budget minimal 10 ribu itu sudah 300 ribu. Bayangkan kalau ada puluhan ribu sekolah tidak mampu?? Itu baru hitungan satu kelas loh.
Wah, kalau begini sangatlah jelas sebuah proyek yang manis semanis susu dan kacang hijau. Semoga susu dan kacang hijaunya tidak jadi turun kualitas karena sudah diproyekin. Biasalah kalau sudah namanya proyek pesanan seperti ini, biasanya ada potongan-potongannya. Apalagi sampai dikatakan akan dikawal Gerindra. Wuih…
Menariknya, apa yang dilakukan Hasyim ini saya melihat seperti ada benang merah dengan sebuah nubuatan bahwa dirinya akan keluar dari hutang ratusan juta dollar. Ya, kalau Gubernur Anies modelnya gampang dititipin program rasa proyekan seperti ini wajar sajalah Hasyim akan bebas dari hutang tersebut dan malah bisa untung besar. Hehehe..
Tetapi benarkah nubuatan itu digenapi dengan model proyekan seperti ini?? Dibenarkankah sebuah nubuatan melunasi hutang dengan cara mengambil uang yang jadi jatah rakyat?? Saya pikir itu tidak benar. Kalau memang mau melunasi hutang dan sudah dinubuatkan begitu, maka penggenapannya haruslah dengan cara-cara yang benar.
Takutnya uang proyekan ini malah dipakai untuk membeli minya urapan yang dipakai buat mengurapi jemaat. Lah apa iya uang haram buat beli minyak urapan lalu jadi berkat?? Lama-lama kalau begini, benar juga apa yang dituliskan dalam Alkitab, Bait Allah malah jadi sarang penyamun. Mengerikan.
Selamat buat Hasyim sudah mendapatkan jatahnya. Semoga proyek ini bisa mensejahterakan para siswa dan uangnya juga bisa dinikmati bersama. Bukankah slogan Anies-Sandi adalah “Maju Kotanya Bahagia Partainya”?? Kalau Gerindra akan kawal proyek ini, mari buatlah sebaik mungkin.
Lalu apakah cukup Hasyim dan Gerindra dapat proyekan begini?? Wah jangan langsung berpikirn positif. Ini bukan yang jatah pertama dan terakhir. Ini adalah proyek pertama yang terlihat jelas kepada publik. Proyek lain yang terlihat publik masih menunggu. Nah, yang paling gawat adalah proyek yang tidak diketahui publik seperti pertemuan Gubernur Anies dengan para pengembang tersebut.
Seperti yang sudah dikatakan Gubernur Anies berulang-ulang. Ini adalah persoalan keberpihakan. Kalau dulu berpihak kepada rakyat yang sana, maka sekarang adalah keberpihakan kepada rakyat sini. Nah, siapa rakyat sini?? Pastinya yang tidak dapat jatah saat Ahok memimpin. Siapa lagi kalau bukan para garong APBD.
Karena itu, kita harus selalu siap dan waspada. Curigai terus apa yang dilakukan Anies-Sandi dan para elit partainya. Dan terus kita berdoa supaya ada terus orang dan media seperti tempo yang bocorin pertemuan-pertemuan tersembunyi. Supaya kita bisa terus ramaikan.
Dan yang paling penting, jangan kendor untuk terus ingatkan Gubernur Anies tentang janji-janjinya. Kita minta dia kerjakan supaya dia tidak buat isu dan gosip tidak benar. Karena kalau orang tidak banyak kerjaannya memang jadinya tukang sebar gosip dan fitnah. Hehehe..
Jadi, mari kita serukan.. MANA JANJINYA?! AYOK KERJA GUBERNUR ANIES!!
Salam Proyekan.