Polemik masalah daging murah yang menjadi jatah pemegang KJP Plus akhirnya berbuntut panjang dengan permintaan mundur Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati. Polemik yang dimulai dengan tidak adanya subsidi untuk daging murah di APBD yang dibuat oleh Anies-Sandi. Janji pun disampaikan kepada Marina bahwa akan ada bantuan untuk penyediaan daging murah menggunakan dana public service obligation (PSO).
Sayangnya setelah menunggu begitu lama, dana tersebut tidak juga dicairkan. Dana penyediaan tidak ada, penyediaan daging pun melalui utang. Karena tidak tahan ditagih terus, Marina pun melapor kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan minta mundur kalau dana PSO tidak cair juga. Parahnya, desakan Marina ini malah dibuat hoaks oleh Sandiaga dengan menyebutkan Marina menangis.
“Bahwa saya datang nangis-nangis ke Pak Sandi, itu tidak lho. Saya datang ke sana mengajukan pengunduran diri. Tolong catat itu. Serius. Saya tidak pernah menangis,” kata Marina kepada wartawan, Kamis (15/3/2018).
Di lain kesempatan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan malah terlihat sinis dengan apa yang dilakukan oleh Marina. Menurut Anies, Marina tidak profesional karena main ancam. Anies menekankan bahwa dalam pemerintahan mereka tidak ada orang yang tidak bisa digantikan.
“Kalau (Dirut PD Dharma Jaya) pengin mundur, mudur saja lah, enggak usah pakai ancam-ancaman, mundur saja,” ujar Anies di Gedung Intiland Jakarta, Jumat (16/3/2018).
“Tidak ada orang yang tak bisa diganti, tidak ada orang yang irreplaceable,everyone is replaceable,” kata Anies.
Pernyataan Anies ini menjadi aneh karena dirinya malah menyerang Marina yang sedang kesulitan soal pengadaan daging murah. Bukankah Anies harusnya mengayomi dan mencari solusi terkait permasalahan ini?? Kalau mempersilahkan Marina mundur dan menyebut Marina tidak profesional bukanlah tindakan yang tepat. Apalagi, setelah dihebohkan, ternyata dana tersebut bisa dicairkan.
Kalau kasusnya begini, maka yang harus disalahkan adalah satuan kerja perangkat dinas (SKPD) yang mempersulit pencairan dana tersebut. Namun kalau melihat gelagat dari Anies-Sandi, sepertinya tidak akan mungkin SKPD disalahkan. Apalagi kritik Marina terdengar sangat keras karena membandingkan Anies-Sandi dengan pemerintahan sebelumnya.
Marina sudah sangat melukai Anies-Sandi yang sangat tidak suka kalau keburukan mereka memimpin dibandingkan dengan kehebatan memimpin pemerintahan sebelumnya. Alamat akan disingkirkan sepertinya akan semakin kencang kepada Marina kalau dirinya tidak mengundurkan diri. Tidak heran karena tentunya sudah ada yang mengincar posisi Dirut Dharma Jaya.
Marina sendiri sudah punya feeling bahwa macetnya dana PSO ini adalah salah satu cara untuk menyingkirkannya. Lalu apakah Marina akan bertahan??
“Saya kalau mau dijatuhkan bukan dengan cara begini! Ini, kan, pasar terus-terusan minta ayam,” ujar dia.
Pada akhirnya benar kata pepatah. Orang baik akan berkumpul dengan orang baik dan orang jahat akan berkumpul dengan orang jahat. Apakah Anies-Sandi orang jahat?? Tanya saja sama Pilkada Jakarta.
Salam Ganti Orang Anies-Sandi.