Semalam beredar poster bahwa PKS akan mendukung Jokowi sebagai capres mereka di Pilpres 2019. Beredarnya poster ini sempat membuat saya bertanya-tanya dalam hati, apakah PKS sudah ‘bertobat’ sehingga beralih mendukung Jokowi? Saya tidak yakin mereka akan mau beralih ke Jokowi. Karena Jokowi telah menghancurkan HTI yang adalah saudara mereka.
Soal PKS dan HTI bersaudara tidak usah dengar bantahan dari PKS. Karena mau dibantah bagaimana pun, orang HTI sealiran dengan PKS. Tetapi setelah mulai muncul larangan terhadap HTI, PKS mulai jaga jarak.
Aneh rasanya kalau PKS pada akhirnya mendukung Jokowi. Lalu mengapa muncul poster tersebut?? Saya menduga munculnya poster ini karena adanya tulisan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, yang memuji blusukan Jokowi saat ke Sumbar. Dan tidak berapa lama muncullah juga tagline semua pada akhirnya jadi cebong. Hehehe..
Dan benar saja, akhirnya dugaan saya benar. Bantahan pun akhirnya disampaikan oleh PKS. Mereka menyebut bahwa itu adalah poster hoax dan fitnah. Dan bahkan menyebut bahwa hubungan mereka masih kokoh dengan Prabowo Subianto.
“Itu bohong dan fitnah pada PKS,” kata Wasekjen PKS Mardani Ali Sera saat dikonfirmasi, Minggu (18/2/2018).
“PKS hingga saat ini punya hubungan yang kokoh dengan Pak Prabowo. Ada upaya penyebaran potongan video malah menyolidkan kader PKS bahwa ada upaya mengarahkan PKS mendukung Pak Jokowi. Tapi kami akan konsisten untuk bekerja keras berkompetisi dengan Pak Jokowi di Pilpres 2019,” papar Mardani.
Ya, PKS memang lebih cocok jadi lawannya Jokowi di 2019 dengan Gerindra dan mungkin juga beberapa partai lain. Karena PKS tidak akan mungkin bergabung dengan Jokowi yanh dituduh PKI, anti Islam, dan tukang hutang oleh simpatisan dan pendukung PKS. Apa jadinya kalau PKS mendukung Jokowi ditengah ramainya serangan dari kubu PKS ke Jokowi?? Tentu suara PKS bakal semakin tenggelam.
Jadi, lupakan saja keinginan melihat PKS beralih dukungan kepada Jokowi, setidaknya sampai Pilpres 2019. Terlalu riskan untuk berubah haluan di saat dekatnya proses Pilpres dab Pileg 2019. Dan ini juga membuat saya lega karena apa jadinya kalau dalam satu kolam berkumpul cebong dan kampret?? Yang ada jadinya rusuh.
Terima kasih PKS untuk klarifikasinya. Karena saya juga tahu bahwa bagi kalian mendukung Jokowi sama saja artinya membubarkan diri sebagai sebuah partai. Karena kalau ikut Jokowi berarti dukung pemberantasan ormas radikal.
Salam PKS Tidak Dukung Jokowi.