Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebutkan bahwa dalam melihat perekonomian Indonesia tidak bisa dilihat dengan sepotong-sepotong. Kalau dilihat sepotong-sepotong, maka informasi yang didapatkan tidak utuh dan cenderung menghasilkan hoax. Bahkan dalam tahun politik ini akan dipakai sebagai isu untuk menghasut dan Memprovokasi.
Hal yang dipakai oleh para lawan politik Jokowi belakangan ini adalah apa yang diramaikan oleh Hutomo Mandala Putra, anak Presiden terkorup Indonesia yang kini terjun ke politik bersama partai berkarya. Tommy menyinggung masalah utang luar negeri Indonesia yang besar. Bahkan Tommy menyebutkan saat Ayahnya memimpin utang luar negeri tidak sebesar itu.
Tommy sepertinya tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam masa pemerintahan Ayahnya. Terlalu sibuk bersenang-senang dan mengerjakan proyek negara yang jadi jatahnya, Tommy tidak sadar bahwa bahwa kelakuan rezim Ayahnya serta keluarganya yang membuat Indonesia seperti ini. Ataukah sebenarnya Tommy tahu, tetapi sengaja menghasut dan Memprovokasi??
Sri Mulyani menyebut bahwa ada pihak tertentu yang mencoba melakukan provokasi terhadap isu jumlah utang Indonesia. Pihak tersebut adalah orang yang sangat paham dengan keuangan negara, tetapi hanya melihat sebagian saja salah satunya tentang utang luar negeri Indonesia. Mungkinkah Tommy salah satu yang dimaksud Sri Mulyani?? Bisa jadi, karena Tommy harusnya paham mengenai hal ini.
“Dia (penyebar isu utang luar negeri Indonesia) tahu betul, rakyat ga tahu tentang itu. Dia sengaja. Dia tahu betul tentang APBN. Tapi dia hanya melihat utangnya saja. Tujuannya supaya Presiden Jokowi hanya dilihat jeleknya saja,” ujar Sri Mulyani saat menjadi pembicara dialog nasional Indonesia Maju di UMY, Minggu (11/3).
“Sesuai UU (utang) tidak boleh lebih dari 60 persen dari produk domestik bruto (PDB). Saat ini (utang Indonesia) ga lebih dari 30 persen. Ada yang mau memprovokasi. Bikin hoax atau menghasut. Dia hanya lihat satu sisi (jumlah utang Indonesia). Gak lihat keseluruhan ekonomi. Gak lihat secara keseluruhan APBN nya seperti apa,” ulas Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebutkan hal tersebut supaya publik tidak mudah percaya dengan hasutan dan provokasi yang tidak benar seperti itu. Karena melihat utang tanpa melihat keseluruhan serta UU yang mengaturnya maka akan membuat kita berpikiran picik dan jelek terhadap perekonomian kita. Padahal kalau dibandingkan negara Jepang dan Amerika, utang negara kita belum seberapa. Jepang dan Amerika adalah negara dengan jumlah utang paling besar.
Saya sendiri melihat bahwa isu utang luar negeri Indonesia ini akan terus digoreng oleh lawan politik Jokowi. Karena memang Jokowi masih menaikkan utang Indonesia saat ini. Lawan politik sadar bahwa masyarakat sekarang ini mudah dihasut dan diprovokasi soal utang. Tinggal minta pakar berbicara dan disorot media, lalu gerakan demo mahasiswa sebut-sebut utang, maka masyarakat akan percaya. Dan menurut saya itu bukanlah tindakan mencerdaskan tetapi membodohi masyarakat.
Karena itu kita jangan mau dibodoh-bodohi. Jadilah masyarakat yang cerdas dan kritis. Utang kita meski secara nominal besar tetapi masih sesuai dengan aturan Undang-Undang. Kalau tidak sesuai pastinya DPR juga tidak akan menyetujui APBN yang diajukan pemerintah.
Tugas kita juga untuk terus menyebarkan informasi yang benar, supaya ke depan pemerintahan Jokowi bisa berjalan baik tanpa perlu digoyang isu hoax yang dipakai menghasut dan Memprovokasi. Salah satunya dengan menshare tulisan berikut ini.
Mari bersama-sama mencerdaskan bangsa.
Salam Utang.