Bukannya salah melakukan survei, tetapi kalau lembaga survei ingin terlihat lebih elegan dan terlihat netral seharusnya berpijak dengan cara dan metode yang sama. Karena kalau tidak, maka akan menjadi survei yang menggelikan kalau hasilnya sangat jauh dari hasil survei lainnya.
Tetapi memang sejak dulu lembaga survei Media Nasional (Median) adalah lembaga yang diindikasikan kuat lembaga survei pesanan, maka hasil berbeda dengan hasil survei lain pun jadi sesuatu hal yang menggelikan. Bagaimana tidak geli, dalam survei nama capres, muncul nama Rizieq Shihab dan Somad.
Dalam keterangannya, Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyebutkan bahwa munculnya kedua nama tersebut karena dalam pertanyaan survei ada pertanyaan terbuka menyebut nama capres lain yang tidak ada dalam daftar.
Responden diminta menjawab pertanyaan, “Jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, dari daftar nama di bawah ini, siapakah yang Anda pilih menjadi Presiden Indonesia? Dan jika pilihan Anda tidak ada dalam daftar, harap Anda sebutkan.”
Saya bukan melarang Rizieq dan Somad menjadi capres karena undang-undang memperbolehkan WNI meski keturunan Arab untuk maju capres, tetapi apakah tidak menggelikan kalau mereka ini masuk dalam hasil survei?? Walau hasilnya cuma 0,3 persen masing-masing mereka, tetap saja rasanya sangat aneh dan menggelikan.
Hal ini pada akhirnya menunjukkan fakta sebenarnya survei ini. Sepanjang saya mengamati lembaga survei lain, dua nama ini tidak muncul, tetapi dalam survei Median nama dua orang ini dimunculkan. Wajar memang banyak yang ragu lembaga ini kredibel dalam melakukan surveinya. Terlalu tampak ada pesanan atau sedang ingin menarik perhatian massa Rizieq dan Somad.
Tetapi meski begitu, tetap saja Median tidak sanggup membuat survei dengan elektabilitas Jokowi di bawah yang lain. Karena faktanya, dalam golongan mereka pun sebenarnya banyak yang memilih Jokowi. Walau dukungan tersebut bisa saja berubah kalau dapat ancaman. Faktanya saja berlaku saat Pilkada Jakarta diaman ancaman memang menjadi alasan tidak memilih Ahok.
Lalu apakah ancaman yang akan dilakukan pada era Jokowi?? Sudah beberapa dilakukan. Ancaman kepada tempat ibadah dan pemuka agama, serta isu PKI dan utang LN yang dibesar-besarkan. Isu hidup semakin menderita di era Jokowi dan lain-lain. Dan serangan akan semakin gencar saat gong Pilpres sudah ditabuhkan.
Jadi, terbayangkah anda kalau Rizieq dan Somad jadi capres?? Hahaha.. Sangat menggelikan membacanya.
Salam Geli.