Banyak orang mengkritik Jokowi adalah Presiden Boneka dan tidak sedikit juga orang yang menyebut Ahok Gubernur pengembang, tetapi yang paling hebat adalah Anies Baswedan yang mengalahkan Jokowi-Ahok karena kini resmi menyandang Gubernur Pengembang dan Gubernur Boneka Prabowo.
Bagaimana tidak, dalam sebuah pertemuan, Gubernur Anies langsung ditahbiskan menjadi seorang Gubernur Pengembang dan Boneka. Seperti tidak punya hak untuk menolak, Gubernur Anies, dipertemukan dengan para pengembang Pulau Reklamasi. Dan menariknya, pertemuan dilakukan di rumah Prabowo yang adalah mantan menantu Cendana.
Awalnya Gubernur Anies membantah bahwa dia melakukan pertemuan dengan para pengusaha pengembang tersebut. Tetapi setelah semakin ramai, Gubernur Anies akhirnya mengaku bahwa dia memang bertemu dengan para pengembang di Hambalang rumah Ketua Umum Gerindra, Prabowo.
Lalu apa yang dibicarakan?? Tentu saja Gubernur Anies dengan normatif dan penuh retorika. Anies mengaku hanya diam saja dan mendengarkan penjelasan para pengusaha. Dan yang paling penuh kemunafikan adalah pernyataan bahwa Prabowo tidak pernah mengintervensi sikap Anies terkait reklamasi melalui pertemuan itu.
Dari mana Gubernur Anies bisa menjelaskan bahwa Prabowo sedang tidak melakukan intervensi dengan mengundang dirinya bertemu para pengembang? Mengundang dirinya untuk bertemu dengan para pengembang saja sudah bisa dikategorikan melakukan intervensi. Apa iya kalau tidak melalui Prabowo mereka bisa anteng saja ketemu Gubernur Anies?
Gubernur Anies pun terlihat tidak berdaya dan pasrah saja pada akhirnya bertemu dengan para pengembang. Bahkan demi menjaga harga dirinya yang sudah tidak ada lagi, dia berbohong bahwa pertemuan itu tidak ada. Sayangnya, dia ketahuan berbohong. Dan kini masihkah kita percaya dia memang tidak melakukan kesepakatan apapun??
Gubernur Anies pada akhirnya harus mengalami karma atas semua ucapan dan kebohongan-kebohongan politiknya serta sikap bunglon yang tidak jelas idealismenya. Mengaku di satu kubu tolak reklamasi, tetapi di kubu lain malah berselingkuh dengan para pengembang. Beginikah orang yang dibangga-banggakan akan berhasil membuat Jakarta “Maju Kotanya, Bahagia Warganya”??
Yang ada malah sekarang tagline ini bisa diganti dengan berbagai sindiran setelah pertemuan dengan para pengembang. Mungkin taglinenya bisa berubah menjadi “Maju Reklamasinya, Bahagia Pengembangnya” atau “Maju Aniesnya, Menderita Warganya”. Bagaimana tidak, warga hanya kena janji palsu dan manis, Anies dapat jabatan Gubernur dan mungkin saja dapat sesuatu. Hehehe..
Tidak usah marah kalau saya singgung Gubernur Anies dapat sesuatu. Lah, siapa ayo yng bisa percaya dengan perkataan Gubernur Anies sekarang?? Dia begitu santainya berbohong terkait pertemuan dengan para pengembang tersebut. Padahal sebagai pemimpin dia terikat dengan sumpah dan seharusnya tidak boleh berbicara begitu. Bagaimana integritasnya sebagai seorang pemimpin??
Apalagi dia ini adalah seorang yang baru saja Ibadah Haji. Kemudian dipilih karena orang yang beragama. Tetapi kok malah jadi suka bohong begini. Maaf kalau saya bilang suka, karena ini levelnya sudah pemimpin. Apa agama mengajarkan berbohong seperti ini?? Apalagi ini berbohongnya demi kepentingan para pengembang.
Gubernur Anies memang pantas digelari Gubernur Pengembang dan Boneka yang suka bohong. Sangatlah jauh dengan Gubernur Jakarta dulu yang dikatain Gubernur Pengembang tetapi tidak pernah sembunyi-sembunyi dan menyangkali pertemuan dengan para pengembang. Ini malah terlihat sangat munafik sekali orangnya.
Saya sih tidak terkejut dengan kelakuan Gubernur Anies tersebut. Karena sejak awal begitulah kualitas dan karakter Gubernur Anies. Bayangkan saja, tidak mungkin seorang Menteri dipecat oleh Presiden Jokowi kalaulah memang punya integritas dan kualitas karakter yang bagus.
Tetapi gara-gara SARA, warga DKI malah kena tipu begini. Awalnya mengaku berpihak kepada yang lemah, kini malah dengan sembunyi-sembunyi melakukan perselingkuhan dengan para pengembang. Dan itu dilakukan di rumah Prabowo yang sepertinya punya kewenangan khusus memanggil-manggil Gubernur Anies kalau ada pengembang yang mau ketemu.
Ya sudahlah. Selamatlah Jakarta dipimpin Gubernur Pengembang dan Boneka yang suka bohong. Mari sekarang kita terus curigai setiap pernyataannya. Kalau dia bohong sekarang, maka dia pasti juga akan bohong ke belakang-belakangnya. Terima kasih Tempo, karena Gubernur Anies dengan sangat telak dipermalukan karena tidak punya sikap politik yang jelas.
Saya tidak sabar, apalagi yang akan terjadi untuk mempermalukan Gubernur SARA ini. Ingat Wan Anies, Gusti Mboten Sare.
Salam Gubernur Pengembang dan Boneka.