Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memang tidak berhenti mencoba untuk menarik perhatian Presiden Jokowi kepada dirinya dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya. Anies sadar, bahwa elektabilitasnya belum cukup untuk mengalahkan Jokowi jika wacana dirinya maju Pilpres 2019 terjadi.
Anies memang didesak waktu untuk segera meningkatkan elektabilitasnya supaya bisa maju sebagai poros tengah untuk menantang Prabowo dan Jokowi. Kesempatan Anies untuk maju dan bahkan menang memang sudah mereka coba di Pilkada Jakarta. Tetapi keberhasilan mereka ini masihlah sangat tipis kalau diukur saat ini.
Karena itu, untuk meningkatkan probabilitas dan juga untuk menyatukan semua orang-orang yang sakit hati dan terdzolimi saat pemerintahan Jokowi, maka harus terus dilakukan sesuatu supaya Jokowi memberikan komentar pedas kepada Anies. Karena itu, tidak heran saat usahanya menarik komentar Jokowi dan para menteri, Anies memasukkan wacana becak.
Anies memang gagal memakai isu BPN tersebut karena yang terjdi malah yang melawan dan menentangnya adalah Yusril. Tentu Anies tidak mengharapkan hal itu terjadi, tetapi apa daya, Yusril juga sedang membutuhkan popularitas. Dan persoalan ini sepertinya akan ditahan Anies dulu karena Yusril yang menanggapi.
Isu becak masuk Jakarta tentu akan menjadi isu baru yang akan digoreng oleh Anies. Setelah Tanah Abang gagal menarik perhatian Jokowi, lalu pelarangan motor juga tidak ditanggapi, kini becak akan coba dijadikan cara menarik perhatian Jokowi. Lalu apakah Jokowi akan meresponinya??
Sepertinya Jokowi tidak akan meresponi setiap masalah yang terjadi di Jakarta kalau tidak menyangkut kepentingan nasional. Kalau hanya becak dan Jakarta macet, Presiden Jokowi tidak akan terlalu menggubris. Lain hal kalau isu ekonomi, Jokowi akan bertindak langsung untuk menunjukkan kepastian dan keamanan kepada dunia Internasional.
Untuk masalah itu, Anies memang tidak punya akses apapun. Dia sendiri sebenarnya berharap lawan politik Jokowi yang lain akan melawan, tetapi apa daya, isu yang mau diangkat sangatlah sepi dan terus gagal untuk menggerakkan massa. Isu impor beras tidak seksi karena rakyat dibawah merasakan sendiri bahwa kebijakan ini memang sangat diperlukan.
Jokowi sendiri seperti sudah merelakan Jakarta jatuh kepada para mafia yang mengusung Anies-Sandi dan memilih fokus memperbaiki daerah di luar Jakarta dan juga di luar Pulau Jawa. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk pemerataan pembangunan dan perekinomian saja, tetapi juga demi mengurangi ketergantungan Indonesia kepada Jakarta.
Dalam artiannya seperti ini, kalau Jakarta stuck atau macet, masih ada daerah lain yang akan menopang perekonomian Indonesia. Apalagi, Jokowi juga terus mempersiapkan suatu daerah di Kalimantan untuk menjadi Ibukota baru.
Jadi, kalau nanti ada hal yang aneh-aneh dari Anies-Sandi, maka kita tiru saja sikap Jokowi. Cuekin dan tertawakan saja di FB, WA grup, dll. Kalau berharap dia berubah mah tidak perlu. Lah Jokowi aja memecat dia karena susah berubah. Jokowi tahu betul ini manusia susah diatur kalau bukan JK yang bicara.
So, kalau ada berita keanehan, jadikan saja itu sebuah realita dan sebuah cerita seorang manusia yang salah arah karena ambisinya dan usaha para kaum monastic 212 yang ingin menguasai Indonesia dengan cara anarkis dan radikal.
Dan pada akhir cerita dengan usaha kita bersama, kita kalahkan sekali lagi mereka dengan menjadikan Jokowi dua periode. Caranya?? Tetap saja modusnya bergabunglah dengan Indovoices untuk bersama-sama memenangkan Jokowi.
Salam Cuekin Aja.