Gubernur Anies Baswedan menunjukkan keberaniannya untuk tidak memperpanjang ijin Alexis, meski Alexis disinyalir terkait dengan orang-orng penting di negeri ini. Tetapi setelah ditelusuri, ternyata apa yang dilakukan Gubernur Anies ternyata hanyalah mengumumkan saja, ijin ternyata sudah tidak diberikan sejak Agustus. Benarkah itu?? Sampai sekarang sulit dipastikan kebenarannya, karena Pemprov dusah mulai tertutup dengan media.
Tetapi yang pasti, ijin yang ditolak ternyata hanyalah untuk hotel dan griya pijat saja. Untuk Bar, Restoran, dll masih tetap diijinkan. Apakah ini berarti prostitusi tetap akan berjalan?? Sangatlah mungkin. Bukan apa-apa, di Jakarta ini tidak ada usaha prostitusi terang-terangan, semua pakai bungkus hotel, pijat, dan bahkan Bar.
Jadi, kalau mau dikatakan keberhasilan bisa saja, tetapi masih jauh jika dibandingkan dengan keberhasilan mantan Gubernur Ahok yang berhasil membongkar habis Kalijodo dan menjadikannya RPTRA. Kalau cuman menolak perpanjangan ijin Alexis mah itu kerjaan SKPD, Gubernur harusnya lebih besar lagi yang dilakukan. Bongkar habis tuh Alexis. Tetapi apa mau dikata, ketegasan cuman sampai disitu.
Saat Gubernur Anies begitu bangga dengan keberhasilannya menolak (bukan menutup) ijin alexis, kita menjadi bertanya-tanya, mengapa Gubernur Anies begitu lambat untuk menjual saham Pemprov DKI di Perusahaan Bir?? Ada saham sebesar 26,25 persen di PT Delta Djakarta Tbk yang memegang lisensi produksi dan distribusi beberapa merek bir internasional.
Padahal alasan untuk menjualnya sudah sangat “Bermoral” sekali dan dengan alasan yang sangat mulia. Saham di perusahaan dijual karena menurut Sandiaga karena itu bukan hajat hidup orang banyak. Padahal kalau kita tahu, Sandiaga ini pemegang saham perusahaan air swasta yang mengkomersialisasikan hajat hidup orang banyak.
Lalu mengapa Perusahaan di Bir yang katanya bukan untuk hajat hidup orang banyak terkesan lambat?? Apakah karena keuntungannya sangat besar?? Ataukah saham ini masih bisa “dihalalkan” karena masih sesuai aturan?? Karena kata Gubernur Anies, uang halal itu adalah uang yang didapat sesuai aturan.
Ternyata oh ternyata, Sandiaga akhirnya mengakui bahwa pembahasan pelepasan saham di perusahaan bir ini tidak dilakukan sesegera mungkin karena isu ini terlalu sensitif di bursa saham. Karena kalau tiba-tiba dijual bukan dengan alasan yang jelas akan mempengaruhi harga saham. Hahahaha.. Ternyata Sandiaga termakan ucapannya sendiri dan tidak berani lagi gaya-gayaan melepas saham tersebut.
Sandiaga pastinya sudah dibisiki oleh para pengusaha sahabatnya dan juga para pengamat ekonomi untuk tidak asal-asalan jual saham Pemprov di Perusahaan Bir. Karena pasti akan mempengaruhi harga saham lainnya. Bayangkan saja salah satu pemegang saham dominan melepas saham hanya karena isu bukan hajat hidup orang banyak?? Bisa takut orang berinvestasi di Jakarta.
Lalu sampai kapan hal ini akan ditunda pembicaraan dan pembahasannya oleh Anies-Sandi?? Saya sih takutnya bukan saham ini jadi dijual atau tidak, tetapi dijualnya saham Pemprov di perusahaan bir ini bisa jadi senjata baru bagi lawan politik Presiden Jokowi untuk mengacaukan perekonomian Indonesia.
Kalau dalam otak kotor politiknya, saham dilepas sekarang tidak akan menimbulkan efek besar. Tetapi kalau pas tahun politik, saham semua dilepas, lalu terjadi kekacauan harga saham, maka ini akan menjadi keuntungan lawan politik Presiden Jokowi. Apakah saya terlalu suudzon?? Tidak juga. Apalagi kalau melihat isu pertumbuhan ekonomi akan menjadi isu hangat menyerang Presiden Jokowi.
Jadi, jangan heranlah kita kalau nanti saham Pemprov di perusahaan bir ini tidak akan dijual dalam waktu singkat meski tidak berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Karena ini persoalan momentum saja. Karena kalau memang serius ini tidak ada kaitannya, maka dalam waktu secepatnya ini sudah bisa segera dilepas ke lantai saham.
Dan tentu saja permasalahn ini tidak semudah menolk izin Alexis yang memang tidak diperpanjang, dan bukan krena dicabut. Karena akan membutuhkan banyak prosedur yang meribetkan dan harus masuk dalam pembahasan level RUPS. Yah beginilah pemimpin kalau asal janji. Padahal dirinya seorang pengusaha yang seharusnya paham akan hal penting seperti ini. Tetapi karena politik semua diucapkan tanpa nalar sehat.
Jadi, masihkah Gubernur Anies bisa jual saham pemprov di perusahaan bir secepat menutup Alexis?? Sepertinya tidak akan bisa. Karena untuk saham di perusahaan bir efeknya lebih besar dibandingkan tutup Alexis.
Salam uang “halal”..