Bukan sedang tidak menghargai kerjaan Anies-Sandi terhadap apa yang mereka lakukan untuk mencapai 500 ribu penumpang Trans Jakarta, tetapi terlalu berlebihan rasanya kalau seremonial dilakukan dengan potong tumpeng dan sujud syukur. Apalagi faktanya, apa yang mereka kerjakan tidaklah semassif dan sepantasnya dihargai dengan tumpengan.
Bukannya tidak boleh merayakan, tetapi cukup dengan makan siang bersama saja sepertinya sudah lebih dari cukup. Karena tumpengan biasanya adalah tanda sebuah keberhasilan yang besar. Padahal nyatanya mereka tidak melakukan hal besar. Bukan jumlah ratusan ribu penumpang yang dicari untuk dapatkan posisi 500 ribu tersebut, melainkan hanya puluhan ribu.
Hitungannya jelas karena saat TransJ berganti kepala daerah sebesebelu sudah menyentuh angka 486.000 penumpang. Tepatnya jumlah tersebut disentuh pada hari Sabtu (25/11/2017). Anies-Sandi dilantik pada tanggal 16 Oktober, lalu silaturahmi dimana-mana dan mulai berkerja awal atau pertengahan November 2017. Jadi, apa yang dibanggakan kalau hanya meraih tidak sampai dua puluh ribu penumpang??
Tetapi sebagai kepala daerah yang lebih senang melakukan seremonial dibandingkan berkerja, keberhasilan ini terlihat jadi wah. Karena anggaran lumayan banyak, dibuatlah acara seremonial tumpengan tersebut. Padahal sebenarnya tidak perlu sebegitunya. Bukan tidak suka, tetapi untuk bayar daging murah saja susah malah harus mengutang terlebih dahulu.
Sandiaga sendiri sedang berusaha untuk mendapatkan investor demi menambah bus. Dan investor memberikan syarat bahwa jalur TransJ harus steril dari pengguna jalan lainnya.
“Mereka menyatakan, kalau TransJakarta mengajukan pinjaman green bond,syaratnya cuma satu, yakni sterilisasi busway. Dan berdasarkan pantauan mereka selama dua-tiga hari di Jakarta, sudah masuk kategori yang bisa diterima oleh mereka,” ujarnya.
“Berarti menurut saya, kalau standar internasional saja sudah bisa menerima keadaan steril sekarang, busway berarti ini sudah cukup tinggi standarnya,” lanjut Sandi.
Baru kali ini Sandiaga terbuka matanya. Bahwa standar yang dibuat oleh Ahok, yang dituduh penista agama, benar-benar level internasional. Dulu ada yang marah kalau jalur busway disterilkan, bahkan ada juga pejabat yang menerobos jalur busway supaya tidak terlambat. Dan Sandiaga adalah salah satu yang pernah melakukannya.
Ahok memang paham betul bagaimana investor mau menaruh uangnya berinvestasi di Jakarta dan Indonesia. Syaratnya jelas adalah standar dan sistem harus sudah level internasional. Tanpa itu, investor tidak akan pernah mau memberikan dana investasinya. Itulah mengapa Ahok sangat keras dan tegas soal pelanggaran jalur busway.
Jalur busway memang akhirnya menempatkan petugas dishub atau kepolisian itu menjaga jalur tersebut tetap steril. Bahkan di beberapa jalur dibuat pagar penutup supaya tidak ada yang nyelonong masuk. Jika ada yang berani melanggar siap-siap berurusan dengan petugas.
Terima kasih Ahok kami sampaikan. Walau yang bergembira dan melakukan seremonial adalah Anies-Sandi, kami tidak buta. Kami tahu ini semua adalah karyamu yang ingin membuat Jakarta jadi lebih layak dan manusiawi. Sayangnya, gara-gara tidak seiman dirimu ditolak. Cepatlah bebas dan kembali berkarya.
Terima Kasih Ahok!