Hubungan Anies dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sempat memanas beberapa waktu yang lalu, bahkan bisa jadi karena panik, Anies pun tidak segan-segan menuding Kepala KASN Sofian Effendi berpolitik. Semua berawal dari pemecatan yang dilakukan oleh Anies terhadap empat walikota dan sebelas pejabat Pemprov DKI yang tidak sesuai prosedur, seperti yang pernah saya tuliskan sebelumnya.
https://www.Indovoices.com/umum/panik-diselidiki-kasn-anies-terancam-diberhentikan/
Pelaporan para pejabat yang mengalami pemecatan tidak sesuai prosedur tersebut, kemudian ditindaklanjuti oleh KASN dengan menggelar penyelidikan. Dari hasil penyelidikan tersebutlah keluar surat rekomendasi yang salah satu bunyinya adalah meminta Anies untuk membatalkan pemecatan tersebut dan mengembalikan para pejabat yang dipecat ke posisi semula.
Alih-alih memberikan laporan secara resmi kepada KASN, Anies malah mengirimkan potongan koran. Emangnya dia kirain KASN itu PAUD?, hahahaha
Ok, kita lanjut lagi, tensi pun meningkat saat KASN menggelar jumpa pers soal rekomendasi tentang perombakan pejabat Pemprov DKI. KASN merekomendasikan Anies mengembalikan pejabat-pejabat yang dicopotnya. Anies merasa keberatan hal itu diumumkan terbuka.
“Saya cuma heran saja, kenapa Ketua KASN harus melakukan press release. Kan KASN bukan partai, bukan ormas, bukan organisasi politik. Kenapa harus gunakan pernyataan terbuka? Kenapa nggak surat antara pemerintahan. Itu biasa kok kirim surat. Ada surat, tunggu jawaban, surat, tunggu jawaban,” ungkap Anies saat menghadiri acara pertemuan akbar guru SLB se-DKI Jakarta di SLB A Pembina Tingkat Nasional, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu 28 Juli 2018.
Tudingan bahwa KASN berpolitik pun digulirkan oleh Anies yang kemudian dibantah Sofian. Dia menegaskan tak ada maksud politik. Cara yang sama pernah diterapkannya di zaman eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sofyan menyebut salah satu syarat anggota KASN adalah bukan anggota partai politik dan tidak aktif di politik. Bahkan Anies pun disindir balik oleh Sofyan.
“Jadi kalau Gubernur bilang, ‘Saya profesional, Pak Sofian yang politik,’ bukannya terbalik,” sindirnya.
Kejadian ini mengingatkan saya akan kejadian ketika Anies diberhentikan dari jabatan menteri Mendikbud oleh Jokowi dulu. Ketika itu Jokowi menolak mengungkapkan alasan pemberhentian Anies, sampai-sampai publik pun sempat bingung dan menerka-nerka alasan pemberhentian tersebut.
Momen itu kemudian dimanfaatkan dan dipolitisir oleh Anies dengan berpura-pura playing victim bahwa pemberhentiannya karena ada “kepentingan lain“. Untung saja Sri Mulyani kemudian angkat bicara mengungkapkan alasan sebenarnya, bahwa alasan pemecatan Anies sebagai Mendikbud karena salah hitung anggaran tunjangan guru yang mencapai 23 T.
Bisa jadi belajar dari kasus itulah makanya kepala KASN, Sofyan Effendi membuka kasus tersebut kepada umum. Supaya bila Anies menolak mematuhi rekomendasi KASN yang mengakibatkan dirinya kemudian dikenai sanksi, dirinya tidak bisa beralasan sedang dizolimi karena ada “kepentingan lain” dan mencari simpati masyarakat. Karena permasalahannya sudah secara jelas diketahui oleh masyarakat umum.
Kini sisa waktu 30 hari dari KASN untuk Anies guna mematuhi rekomendasi yang diberikan KASN, sebentar lagi akan jatuh tempo. Sudahkah Anies melaksanakan semua rekomendasi tersebut? Karena berdasarkan penelusuran saya diberbagai media berita menunjuk pemberitaan terakhir tertanggal 4 Agustus 2018. Menurut pemberitaan tersebut, belum semua rekomendasi KASN dipatuhi oleh Anies.
(https://metro.tempo.co/amp/1113545/jawab-rekomendasi-kasn-anies-baswedan-batal-angkat-satu-pejabat)
Bagaimana perkembangannya sekarang? Sudahkah semua rekomendasi dari KASN dilaksanakan? Atau jangan-jangan tenggelam tak berbekas tanpa kejelasan yang pasti karena sudah tidak diliput oleh media?
Beranikah KASN melaporkan kepada Presiden seandainya Anies belum melaksanakan keseluruhan rekomendasi itu sesuai apa yang pernah disampaikan oleh Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Made Suwandi yang pernah mengatakan pihaknya akan melaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Presiden terkait kasus dugaan maladministrasi dalam proses rotasi sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta pada awal Juli lalu.
(https://tirto.id/kasn-akan-laporkan-anies-baswedan-ke-presiden-cQj4)
Begitu banyak pertanyaan yang sedang menanti untuk dijawab, termasuk juga untuk para pembaca sendiri, akankah kita biarkan? Atau kita ramaikan lagi untuk mendapatkan kejelasan? Semua tergantung jempol Anda, pilih share atau abaikan. Just it.